Berpelukanlah karena itu menyehatkan
Tuesday, October 9, 2018

Pasti agan dah gak asing lagi liat orang pelukan di acara tv bahkan acara anak seperti kartun dan lainnya
:malu
Dulu ada acara anak 90'an yang identik dengan berpelukan, yap benar teletubbies.
:2thumbup
Jangan remehkan pelukan, ternyata menurut para psikolog berpelukan bagus buat kesehatan. Kenapa bisa?
Simak aja langsung
:cystg
Quote:

Ilustrasi berpelukan. | Odua Images /Shutterstock
Hubungan mengalami pasang surut. Bahkan dalam skenario terbaik, perselisihan, kesalahpahaman, dan konflik bisa muncul dari waktu ke waktu.
Saat menghadapi kesulitan dalam hubungan, orang mencari sesuatu yang dapat membuat mereka merasa lebih baik. Nah, menurut riset terbaru, hal sederhana seperti pelukan dapat membantu.
Studi dari Departemen Psikologi di Carnegie Mellon University menemukan, pelukan konsensual dan sentuhan interpersonal adalah cara yang bagus untuk menenangkan diri setelah stres dan konflik.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE menyebutkan, orang-orang yang melibatkan diri dalam gestur kasih sayang fisik secara teratur seperti pelukan, secara keseluruhan cenderung lebih sehat secara fisik dan psikologis.
Pelukan ternyata membantu menstabilkan suasana hati orang-orang setelah bertengkar. Ini juga menenangkan potensi emosi negatif yang sering terjadi setelah konflik dengan orang yang dicintai.
Pada dasarnya, pelukan ibarat bumper yang menghalau stres. Pelukan bisa membantu suasana hati setelah mengalami masalah interpersonal.
Menurut CNN, para peneliti menguji hubungan lebih dari 400 orang selama dua minggu. Mereka menemukan ada hubungan langsung antara emosi, konflik, dan berapa banyak pelukan yang dilakukan seseorang.
The Conversation mencatat, pelukan dapat membantu mengurangi kecemasan yang berhubungan dengan argumen dan stres. Pertengkaran dengan orang yang dicintai itu sulit, rasanya tak mengenakkan dan bisa memancing segala macam emosi yang menantang.
Tetapi pelukan sederhana dapat membantu meringankan perasaan-perasaan tak menyenangkan itu, juga meredakan ketegangan yang bisa ditimbulkan oleh perkelahian.
Buktinya, peserta penelitian yang sering berpelukan melaporkan lebih banyak emosi positif daripada negatif. Ini bahkan terlihat pada mereka yang bertengkar, daripada mereka yang tidak.
Hasil ini terlihat pada semua jenis kelamin dan kelompok usia dalam penelitian ini. Namun, perempuan cenderung lebih sering melaporkan pelukan dibandingkan laki-laki.
Mengapa pelukan itu terasa nyaman dan menenangkan? Ini mungkin bersumbu pada pelepasan oksitosin yang diinduksi oleh afeksi. Oksitosin merupakan hormon yang terkait dengan ikatan hubungan dan membentuk kepercayaan dengan orang lain.
Pakar kesejahteraan Dr. Lindsey Elmore pun mengonfirmasinya. Panas tubuh dan sentuhan fisik hanya lah sebagian alasan mengapa pelukan itu menenangkan.
Kata Dr. Elmore, ada respons fisiologis yang terjadi di tubuh ketika Anda memeluk seseorang. Pertama, hormon oksitosin dilepaskan dari hipotalamus--bagian otak yang mengontrol sistem saraf. Ketika oksitosin dilepaskan--setelah sekitar enam detik atau lebih memeluk--hormon "mengikat kita satu sama lain dan mengurangi stres dan kecemasan."
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelukan memiliki dampak yang menguntungkan pada sistem kardiovaskular, dan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Penulis studi Michael Murphy mengatakan, "Penelitian ini dalam tahap awal. Kami masih memiliki pertanyaan tentang kapan, bagaimana, dan bagi siapa pelukan sangat membantu. Namun, penelitian kami menunjukkan pelukan konsensual mungkin berguna untuk menunjukkan dukungan kepada seseorang yang mengalami konflik hubungan."
Penelitian ini masih belum menjawab apakah waktu pelukan, dan dengan siapa kita berpelukan punya pengaruh atau efek berbeda. Pun demikian, sudah ada beberapa studi yang menyimpulkan betapa pelukan adalah hal sederhana yang bisa membantu mengusir stres.
Harris Stratyner, profesor psikiatri di Ichan School of Medicine, Mount Sinai Medical Center, New York City yang tidak terlibat dalam studi ini pun mengakuinya. "Sungguh menakjubkan melihat efek dari pelukan. Jadi saya tidak terkejut dengan hasil penelitian ini," ujar Stratyner.
Stratyner menambahkan, "Sebuah pelukan mengatasi kemarahan, kesedihan, dan kehilangan. Pelukan itu transformasional, dan seperti musik, pelukan itu hal universal."
Bagaimanapun, ada sebagian orang yang tidak suka dipeluk atau memeluk.
Untuk itu, ada opsi penghilang stres lain yang dapat dipilih. Misal dengan yoga, meditasi, atau berada di alam terbuka dan mencari udara segar.
Jika Anda tidak termasuk salah satunya, jangan ragu untuk berpelukan setiap kali kesulitan atau prahara melanda.
Saat menghadapi kesulitan dalam hubungan, orang mencari sesuatu yang dapat membuat mereka merasa lebih baik. Nah, menurut riset terbaru, hal sederhana seperti pelukan dapat membantu.
Studi dari Departemen Psikologi di Carnegie Mellon University menemukan, pelukan konsensual dan sentuhan interpersonal adalah cara yang bagus untuk menenangkan diri setelah stres dan konflik.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE menyebutkan, orang-orang yang melibatkan diri dalam gestur kasih sayang fisik secara teratur seperti pelukan, secara keseluruhan cenderung lebih sehat secara fisik dan psikologis.
Pelukan ternyata membantu menstabilkan suasana hati orang-orang setelah bertengkar. Ini juga menenangkan potensi emosi negatif yang sering terjadi setelah konflik dengan orang yang dicintai.
Pada dasarnya, pelukan ibarat bumper yang menghalau stres. Pelukan bisa membantu suasana hati setelah mengalami masalah interpersonal.
Menurut CNN, para peneliti menguji hubungan lebih dari 400 orang selama dua minggu. Mereka menemukan ada hubungan langsung antara emosi, konflik, dan berapa banyak pelukan yang dilakukan seseorang.
The Conversation mencatat, pelukan dapat membantu mengurangi kecemasan yang berhubungan dengan argumen dan stres. Pertengkaran dengan orang yang dicintai itu sulit, rasanya tak mengenakkan dan bisa memancing segala macam emosi yang menantang.
Tetapi pelukan sederhana dapat membantu meringankan perasaan-perasaan tak menyenangkan itu, juga meredakan ketegangan yang bisa ditimbulkan oleh perkelahian.
Buktinya, peserta penelitian yang sering berpelukan melaporkan lebih banyak emosi positif daripada negatif. Ini bahkan terlihat pada mereka yang bertengkar, daripada mereka yang tidak.
Hasil ini terlihat pada semua jenis kelamin dan kelompok usia dalam penelitian ini. Namun, perempuan cenderung lebih sering melaporkan pelukan dibandingkan laki-laki.
Mengapa pelukan itu terasa nyaman dan menenangkan? Ini mungkin bersumbu pada pelepasan oksitosin yang diinduksi oleh afeksi. Oksitosin merupakan hormon yang terkait dengan ikatan hubungan dan membentuk kepercayaan dengan orang lain.
Pakar kesejahteraan Dr. Lindsey Elmore pun mengonfirmasinya. Panas tubuh dan sentuhan fisik hanya lah sebagian alasan mengapa pelukan itu menenangkan.
Kata Dr. Elmore, ada respons fisiologis yang terjadi di tubuh ketika Anda memeluk seseorang. Pertama, hormon oksitosin dilepaskan dari hipotalamus--bagian otak yang mengontrol sistem saraf. Ketika oksitosin dilepaskan--setelah sekitar enam detik atau lebih memeluk--hormon "mengikat kita satu sama lain dan mengurangi stres dan kecemasan."
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelukan memiliki dampak yang menguntungkan pada sistem kardiovaskular, dan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Penulis studi Michael Murphy mengatakan, "Penelitian ini dalam tahap awal. Kami masih memiliki pertanyaan tentang kapan, bagaimana, dan bagi siapa pelukan sangat membantu. Namun, penelitian kami menunjukkan pelukan konsensual mungkin berguna untuk menunjukkan dukungan kepada seseorang yang mengalami konflik hubungan."
Penelitian ini masih belum menjawab apakah waktu pelukan, dan dengan siapa kita berpelukan punya pengaruh atau efek berbeda. Pun demikian, sudah ada beberapa studi yang menyimpulkan betapa pelukan adalah hal sederhana yang bisa membantu mengusir stres.
Harris Stratyner, profesor psikiatri di Ichan School of Medicine, Mount Sinai Medical Center, New York City yang tidak terlibat dalam studi ini pun mengakuinya. "Sungguh menakjubkan melihat efek dari pelukan. Jadi saya tidak terkejut dengan hasil penelitian ini," ujar Stratyner.
Stratyner menambahkan, "Sebuah pelukan mengatasi kemarahan, kesedihan, dan kehilangan. Pelukan itu transformasional, dan seperti musik, pelukan itu hal universal."
Bagaimanapun, ada sebagian orang yang tidak suka dipeluk atau memeluk.
Untuk itu, ada opsi penghilang stres lain yang dapat dipilih. Misal dengan yoga, meditasi, atau berada di alam terbuka dan mencari udara segar.
Jika Anda tidak termasuk salah satunya, jangan ragu untuk berpelukan setiap kali kesulitan atau prahara melanda.
Nah buat agan yang punya pasangan, jangan sungkan sering-sering berpelukan. Banyak manfaatnya loh ternyata.
:bigkiss
Buat agan yang jomblo jangan berkecil hati, ada cara lain juga kok di atas.
:hammer
Semoga threat ane bermanfaat yah gan
:shakehand2
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup
5 Tips buat agan yang mau olahraga sebelum jam 9 pagi
Venom menurut para kritikus
Pesisir Palu sebelum dan sesudah gempa
Serba-serbi prosedur operasi plastik
Berat badan naik turun ternyata gak baik buat kesehatan ente gan
Layar, kamera, dan baterai jadi unggulan utama LG V40
Alasan kenapa orang suka berbohong
Denpasar punya objek wisata baru nih
Pecinta Film Lokal? NIh Deretan Film Indonesia Bulan Oktober
Fosil dinosaurus berkaki empat ditemukan di Afsel
5 Tips buat agan yang mau olahraga sebelum jam 9 pagi
Venom menurut para kritikus
Pesisir Palu sebelum dan sesudah gempa
Serba-serbi prosedur operasi plastik
Berat badan naik turun ternyata gak baik buat kesehatan ente gan
Layar, kamera, dan baterai jadi unggulan utama LG V40
Alasan kenapa orang suka berbohong
Denpasar punya objek wisata baru nih
Pecinta Film Lokal? NIh Deretan Film Indonesia Bulan Oktober
Fosil dinosaurus berkaki empat ditemukan di Afsel
