CODENAME: MINDVOKE Bersiap Untuk Go International



Jakarta, 7 April 2018 – Perusahaan game developer asal Indonesia Shinta VR menyelenggarakan sebuah kompetisi esports dengan teknologi VR (Virtual Reality) CODENAME: MINDVOKE di What's Up cafe Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kompetisi tersebut dimulai sejak 6 April 2018 dan diikuti 34 tim terdaftar yang berasal dari Jakarta. "Untuk saat ini, peserta masih berasal dari wilayah Jakarta karena ini kali pertama Shinta VR mengadakan kompetisi CODENAME: MINDVOKE," ujar Iin Tarminih, selaku Marketing Communications dari Shinta VR.

Dalam konferensi persnya, judul CODENAME: MINDVOKE dilandasi dari suatu fenomena di masa yang akan datang, tepatnya tahun 2040-2050, dimana manusia akan berkomunikasi menggunakan Brainwave untuk saling mengetahui pikiran manusia yang lain tanpa komunikasi verbal hingga terjadilah isu kontrol sosial. "Manusia kemudian menyadari bahwa manusia tidak layak dikontrol oleh hal tersebut sehingga dibuatlah sebuah obat yang mengosongkan pikiran dan memberi imajinasi yang sangat tinggi. Obat tersebut menciptakan kubu pro kontra sehingga terbentuklah kubu Brainwave dan kubu Mindvoke," ujar Andes Rizky selaku co-founder Shinta VR.

Akira Sou, co-founder asal Jepang Shinta VR memaparkan CODENAME: MINDVOKE adalah permainan VR dengan konsep multiplayer pertama yang dibuat oleh pengembang Indonesia. Game ini masih akan terus dikembangkan lagi sebelum masuk ke pasar Internasional tahun ini. Diselenggarakannya kompetisi ini bertujuan untuk mendapatkan feedback dari para peserta agar pengembangan game ini bisa menjadi lebih baik lagi untuk dapat membidik pasar internasional.



Permainan dimainkan oleh 2 tim, yaitu tim merah dan tim biru, yang masing-masing terdiri dari 2 orang untuk menjalani 5 ronde pertempuran. Tiap ronde berdurasi 5 menit dan permainan dilengkapi dengan berbagai jenis senjata yang dapat dipilih oleh pemain, mulai dari pistol, pedang, hingga busur. Setiap pemain yang mengalahkan lawannya akan mendapat sebuah poin, dan permainan akan dimenangkan oleh tim yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak.

Andrew Steven Puika, CTO Shinta VR, juga menambahkan "Untuk para pemain pemula VR, mungkin akan mengalami sedikit rasa pusing karena belum terbiasa, akan tetapi tidak sampai tahap membahayakan. Game ini akan memberikan pengalaman yang belum pernah dirasakan di dunia nyata, seperti sensasi terbang layaknya superman, atmosfer pertempuran yang riil, dan berbagai pengalaman unik lainnya. Ini akan menjadi pengalaman yang seru untuk para pemainya."

Kompetisi ini terdiri dari empat babak, dimana babak pertama dan kedua adalah babak pengumpulan poin yang berlangsung selama 2 minggu, dari 6-8 April hingga 13-15 April. Setelahnya adalah babak penyisihan atau semifinal yang hanya diikuti oleh 16 tim dengan poin terbanyak dari hasil akumulasi poin minggu pertama dan kedua. Babak ketiga ini akan berlangsung pada tanggal 21 April, dan disusul dengan babak grand final yang dijadwalkan pada 28 April mendatang.

Sumber : esportsnesia.com

Baca Juga Hot Thread lainnya seperti :
1. 3 Pelajaran Kehidupan dari PUBG
2. 5 Atlet Esports Indonesia yang Go International
3. 4 Alasan Mengapa Esports Adalah Olahraga
4. 4 Aksi Kemanusiaan di Esports
5. Perspektif: Esports dan Hak Kekayaan Intelektual
6. Melirik Kesuksesan Game Battle Royale
7. Apakah Kita Butuh Kompetisi Esports Khusus Perempuan?
8. Kesehatan: Kunci Karir Jangka Panjang Atlet Esports
9. Cerita Manis Vainglory Bekasi Community, Komunitas Esports Muda di Tanah Jawa
10. Keramahtamahan AOV Surabaya Community
11. Pantaskah Esports Menjadi Cabang Olahraga di Olimpiade?
12. 3 Alasan Mengapa Mobile Esports Menjadi Tren
13. Ada Apa dengan Genre Real-Time Strategy?
14. Seksisme Dalam Industri Video Game
15. Potret Industri Esports Indonesia (Bagian 1)

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel