Di Negara Ini, Banyak Cewe Muda Ramai-ramai Minta Disteril
Monday, October 1, 2018
Halo Agan Sista, pernah dengar yang namanya tubektomi?
Nah, buat yang masih asing dengan kata tubektomi, ane bantu jelasin seditkit yah. Jadi tubektomi itu adalah metode pencegahan kehamilan yang dilakukan oleh cewe dan sifatnya permanen.
Tubektomi dikenal juga dengan steril pada cewe, metode ini memotong atau mengikat saluran tuba falopi, maka sel telur tidak dapat menuju rahim.
Biasanya sterilisasi dengan metode tubektomi dilakukan oleh cewe-cewe yang sudah berumur 40 tahun atau sudah memiliki anak yang cukup banyak.
Tapi, berbeda dengan yang terjadi di Venezuela, banyak cewe muda yang masih berusia 19-24 tahun minta untuk disterilkan.
Lalu apa sih yang bikin mereka ramai-ramai minta disteril?
Padahal menikah saja belum, apa mereka ngga pengen punya anak?
Spoiler for cewe2 Venezuela antri steril:
So Gan Sist, dampak inflasi yang sedang melanda Venezuela saat ini ngga hanya menghancurkan perekonomian mereka, tapi juga mempengaruhi kehidupan seksual rakyatnya.
Inflasi menyebabkan seluruh harga kebutuhan di Venezuela membengkak, mulai dari pangan hingga ke pendidikan. Inilah yang membuat rakyat Venezuela enggan untuk memiliki anak. Tercatat sebuah klinik di Caracas telah melakukan sterilisasi terhadap 400 orang cewe di tahun 2017. Dan itu baru di 1 klinik di kota Caracas, loh Gan Sist.
Nah, pasti Gan Sist bertanya-tanya kan, kalau rakyat Venezuela tidak ingin memiliki anak, mereka bisa menggunakan alat kontrasepsi seperti misalnya kondom. Karena kondom mampu mencegah kehamilan, namun tidak permanen. Dan apabila perekonomian telah membaik, rakyat Venezuela bisa kembali berencana untuk memiliki keturunan.
Ternyata Gan Sist, lagi-lagi nih, efek inflasi yang terjadi di Venezuela memang dahsyat banget loh. Kebayang ngga sih, ternyata harga 1 box kondom di Venezuela mencapai sepertiga gaji UMR yang mereka dapatkan. Wow banget!!
Jadi, 1 box kondom di Venezuela berharga 1 juta Bolivar, sedangkan Upah Minimum rakyat Venezuela hanyalah 3 juta Bolivar. Jadi, apabila rakyat Bolivar ingin berhubungan seksual tanpa harus mengalami kehamilan, mereka harus menghabiskan sepertiga dari gaji mereka. Padahal, belum lagi harga kebutuhan pangan, transportasi serta kebutuhan dasar lainnya sudah amat sangat melonjak.
Spoiler for rakyat Venezuela beramai-ramai menjual barang mereka utk mendapatkan uang:
Karena harga kondom yang teramat mahal, angka kehamilan remaja juga melonjak, yang artinya angka kemiskinan pun makin meningkat. Banyak yang frustasi dan menempuh jalan tubektomi atau sterilisasi.
Dan mirisnya Gan Sist, karena harga kondom yang sudah tidak terjangkau, angka penyebaran HIV dan infeksi menular seksual pun melonjak. Terhitung sejak tahun 2013, yaitu awal Venezuela terkena krisis hingga kini, tercatat 11 ribu orang Venezuela dinyatakan telah mengidap HIV, dan amat disayangkan sekitar 2.500 orang di antaranya adalah anak-anak.
Spoiler for demo rakyat Venezuela:
Apabila krisis ini tidak dapat segera diatasi, tentunya ini jadi seperti lingkaran setan buat rakyat Venezuela. Angka kemiskinan bertambah, pengidap HIV dan penyakit seksual menular juga bertambah, generasi penerus juga hilang, karena sterilisasi yang telah dilakukan cewe-cewe muda Venezuela.
Nah Gan Sist, syukur Alhamdulillah, di Indonesia kita masih bisa hidup normal dan cukup nyaman yah. Semoga kita semua ngga akan mengalami keadaan seperti yang terjadi di Venezuela.
:nyepi :nyepi :nyepi
Kalau menurut Agan Sista, apa sih yang seharusnya dilakukan Presiden Nicolas Maduro untuk mengatasi krisis yang terjadi di Venezuela?
Dan apakah Indonesia berpeluang mengalami hal yang sama dengan yang terjadi di Venezuela?
Share di sini dong Gan Sist...
Spoiler for disclaimer: