Afrika.... Benua hitam yg satu ini memiliki berbagai keindahan dan keeksotisan di dalamnya. Pesona alam liar yg terbentang di sepanjang benua tersebut, ditambah dengan berbagai kekayaan Flora dan Fauna yg menghuni benua ini. Dan tidak hanya itu saja, banyaknya keindahan dan keajaiban alam yg berada disitu yg juga tercatat sebagai salah satu "Keajaiban Dunia". Serta banyaknya berbagai budaya yg juga menjadi suatu ciri khas identitas mereka di berbagai negara di Benua Afrika mulai dari utara seperti Tunisia, Mesir hingga ke Selatan seperti Afrika Selatan. Maka tak heran jika dari dulu hingga sekarang, daya tarik seluruh keindahan alam dan budaya benua Afrika sering kali diabadikan ke dalam dunia sinematografi dunia dengan menjadikan set/lokasi syuting mereka disana. Mulai dari film-film Hollyood sekalipun hingga film produksi dari negara-negara Eropa dan Asia yg sering kali menjadikan Afrika sebagai destinasi pembuatan film mereka.

Dan ane pun sempat berpikir, jika banyak film-film terbaik sekelas Hollywood saja sering mengangkat tema dan cerita tentang Afrika, lantas bagaimana negara-negara di benua hitam tersebut ? Apakah mereka juga memiliki dan mampu membuat film-film terbaik yg ada di negara mereka? Oleh karena itu, mari kita simak apa saja film-film terbaik yg ada di benua Afrika.

Quote:
*note : kriteria dalam film-film berikut ini bukanlah film-film produksi industri film Amerika (Hollywood) atau negara Eropa yg membuat film tentang/di Afrika seperti film Invictus, District 9, Hotel Rwanda, Tears of The Sun, The Last king dan lain-lain . Melainkan film-film berikut disutradarai, diproduksi dan dibintangi para talenta asli dari Afrika.
Nairobi Half Life (Kenya – 2012) 
Quote:
Nairobi Half Life adalah sebuah film drama Kenya yang disutradarai oleh David "Tosh" Gitonga. Seorang pria muda yg bernama Mwas (Joseph Wairimu) yg bekerja sebagai penjual CD film-film barat seringkali menirukan berbagai adegan yg ada di film tersebut agar menarik perhatian para pembelinya. Tapi di satu sisi , ia memiliki cita-cita tinggi untuk menjadi aktor terkenal di kota besar di Nairobi . Demi meraih mimpinya, ia pun nekat memutuskan untuk pindah ke Nairobi meskipun ia telah mengecewakan keluarganya. Tapi sesampainya disana, ia pun terkejut sebab Nairobi bukanlah sekedar kota dengan penuh harapan dan peluang melainkan disana juga terdapat berbagai kejahatan dan dunia gelap. Sehingga agar dapat bertahan hidup, Mwas pun harus memilih ajakan sepupunya yg merupakan anggota geng kriminal disana untuk mencuri mobil. Tapi disatu sisi ia masih ingin mengikuti audisi film demi mengejar cita-citanya menjadi seorang aktor.
Film tersebut terpilih sebagai perwakilan Kenya untuk penghargaan Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-85, namun tidak masuk babak akhir, dan merupakan pertama kalinya Kenya mewakilkan sebuah film dalam kategori ini. Sedangkan di Festival Film Internasional Durban ke-33, film ini mampu memenangkan penghargaan penghargaan untuk Aktor Terbaik dengan Joseph Wairimu sebagai pemenangnya.
Guelwaar (Senegal – 1993)

Quote:
Guelwaar merupakan film buatan negara Senegal yg didukung secara finansial oleh France 3 Cinéma dan New Yorker Films. Film yg disutradarai oleh sutradara legendaris asal Senegal, Ousmane Sembène, yg oleh media barat seperti The Los Angeles Times dijuluki sebagai ""father of African film" ini menyabet penghargaan The President of the Italian Senate's Gold Medal dalam ajang Venice International Film Festival yg ke 49.
Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang penganut agama Katolik dan seorang Muslim yg meninggal di waktu yg bersamaan. Para penduduk desa beragama islam ingin mengambil jenazah si Muslim tersebut agar dapat dikuburkan secara islam. Tapi terjadi masalah, justru yg mereka dapatkan adalah jenazah si orang katolik. Maka terjadilah keributan dan pembangkangan terkait permasalahan tersebut. Dan ternyata film ini diangkat berdasarkan kisah nyata terkait polemik antar umat beragama di negara Senegal.
From a Whisper (Kenya – 2009) 
Quote:
Film yg disutradarai Wanuri Kahiu ini menggambarkan secara realistis tentang kisah pasca tragedi pengeboman Kedubes Amerika di Nairobi pada tahun 1998, dengan menangkap dari sudut pandang korban dan keluarga mereka yg menjadi korban tragedi tersebut.
Hedi (Tunisia – 2016) 
Quote:
Film Drama Tunisia yang disutradarai oleh Mohamed Ben Attia ini, terpilih untuk bersaing pada penghargaan Golden Bear di Berlin International Film Festival ke-66, bahkan mampu memenangi the Best First Feature Award di sana. Film ini menceritakan tentang Hedi seorang pemuda Tunisia yg sedang melalui masa krisis terkait jati dirinya. Hedi yg hidup di tengah keluarga yg konservatif sejak dulu selalu menuruti dan mengikuti apa yg diperintahkan oleh ibunya sampai-sampai profesi dan jodohnya pun juga diatur. Hedi yg sebenarnya merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya ditambah dengan pertunangan nya yg dipaksa itu, mencoba untuk keluar dari belenggunya ketika ia bertemu dengan Rym seorang wanita mandiri dengan kepribadian yg bebas. Rym yg bekerja sebagai penari keliling mulai mencoba membuka mata hati Hedi sehingga membuat Hedi memilih sebuah keputusan yg berat.
Timbuktu (Mauritania – 2014) 
Quote:
Film drama Mauritania 2014 yang disutradarai oleh Abderrahmane Sissako, memenangi penghargaan film terbaik di Africa Movie Academy Awards yg ke 11 bahkan mampu masuk dalam nominasi penghargaan Best Foreign Language Film di Academy Awards ke-87. Film ini menjelajahi tentang kisah penghuni kota Timbuktu, Mali di Afrika Barat yg hidup dibawah hukum Syariah di tahun 2012. Kota tersebut berada dibawah kekuasaan pasukan jihad islam radikal. Sampai suatu hari ada seorang penggembala ternak yg bernama Kidane yg merupakan warga luar Timbuktu yg tidak sengaja terlibat suatu pertikaian dengan seorang nelayan warga timbuktu yg menyebabkan nelayan timbuktu tersebut mati. Kemudian para jihadis tersebut menangkap Kidane dan memberlakukan hukum Syariah kepada keluarga Kidane jika mereka masih ingin Kidane selamat.
Hyenas (Senegal – 1992) 
Quote:
Mengisahkan tentang sebuah desa di Senegal yg jatuh kedalam kemiskinan, sehingga sang kepala desa harus menjual sumber daya milik desa tersebut demi membayar hutangnya. Linguère seorang wanita kaya yg dulunya juga warga desa tersebut kembali ke kampung halamannya dan para warga desa berharap agar Linguère mau membantu membangun kembali desanya yg jatuh bangkrut. Hanya saja ternyata Linguère memiliki rencana lain dengan maksud memanfaatkan kekayaannya dengan para warga desa tersebut demi meraup keuntungan nya sendiri.
Film yg di sutradarai Djibril Diop Mambéty ini mendapatkan review positif dari berbagai kritikus dan di Rotten Tomatoes berhasil mendapatkan nilai 69%.
Asma'a (Mesir – 2011) 
Quote:
Film drama Mesir ini merupakan film yg menggambarkan secara simpatik bagaimana perjuangan seorang wanita penderita AIDS berusia 40 tahun di era tahun 1990an dimana saat itu di Mesir para penderita AIDS dianggap sebagai penderita penyakit "Setan" dan dikucili keberadaannya. Asma'a yg pindah dari kampung nya ke kota setelah kematian suaminya yg wafat karena AIDS, terpaksa hidup di tengah kerasnya kota demi menghidup Ayah dan juga anaknya dengan bekerja sebagai petugas kebersihan di Bandara. Dengan gajinya yg tidak seberapa itu ditambah dengan tanggungannya, ia pun harus berjuang hidup secara keras ketika penyakit AIDS nya mulai memburuk yaitu selama berbulan-bulan asmaa harus menderita infeksi saluran kemih yg merupakan komplikasi dari penyakit utamanya. Film yg disutradarai Amr Salama berhasil memenangkan penghargaan di Fribourg International Film Festival tahun 2012.
Last Flight to Abuja (Nigeria – 2012) 
Quote:
Film genre thriller disaster asal Nigeria ini merupakan film Nigeria yg mampu meraih pengakuan secara internasional. Film yg disutradarai Obi Emelonye ini berdasarkan kejadian nyata yg mengisahkan tentang tragedi kecelakaan dunia aviasi di Nigeria dimana saati itu pesawat dari kota Lagos sedang terbang menuju Abuja di tahun 2006. Disitu digambarkan bagaimana pemicu kecelakaan tersebut dari berbagai faktor mulai dari human error, kesalahan teknis hingga nasib sial yg menghantui kecelakaan tersebut.
Life, Above All (Afrika Selatan – 2010) 
Quote:
Film yg diadaptasi dari novel berjudul Chanda's Secrets, menceritakan tentang Chanda, seorang gadis muda yg berjuang seorang diri merawat kedua adiknya yg masih kecil. Nasib naas terus menimpanya, mulai dari ayahnya yg meninggal secara tiba-tiba oleh penyakit yg tidak diketahui, ibunya yg masih dilanda rasa duka atas kematian ayahnya sehingga ia mengabaikan anak-anaknya dengan mabuk-mabukan, ditambah para warga setempat yg menaruh curiga bahwa kematian ayahnya Chanda karena penyakit AIDS sehingga keluarga Chanda dikucilkan oleh warga setempat. Tapi, itu semua tidak mempengaruhi Chanda dalam mengarungi kerasnya kehidupan sambil menjaga adik-adiknya yg membutuhkan pertolongannya.
Viva Riva! (Kongo – 2010) 
Quote:
Viva Riva! adalah film thriller kejahatan Kongo yang ditulis dan disutradarai oleh Djo Tunda Wa Munga dan berhasil memenangkan MTV Movie Awards 2011 untuk kategori Best African Movie. Mengisahkan tentang Riva seorang wanita penyelundup bahan bakar yg yg memonopoli bisnis bahan bakar ilegal. Setelah melakukan pengiriman, Riva dikejar oleh gangster Botswana, Cesar yg ingin merebut bisnis ilegalnya. Cesar bahkan berani mengadu domba demi mendapatkan bantuan dari perwira militer setempat demi menjatuhkan Riva. Tapi Riva tidak diam saja, ia pun juga mendapatkan bantuan dari gangster setempat yg menjadi rekanannya demi menghadapi konflik tersebut
Elelwani (Afrika Selatan – 2012) 
Quote:
Elelwani dan pacarnya merupakan sepasang kekasih yg tengah dimabuk cinta dan berencana untuk menikah. Mereka berdua memiliki pendidikan yg bagus dan hidup ditengah keluarga yg berada. Setelah Elelwani lulus dan kembali pulang ke keluarganya bersama pacarnya untuk mengenalkan pacarnya dan mengumumkan masa depan mereka. Tapi karena beban tradisi yg berat yg berada di keluarga Elelwani malah menjadi kacau. Ayahnya ingin agar Elelwani menikahi seorang pemuda bangsawan di kampungnya dan merasa dendam kemudian Elelwani mencoba menguak tabir misteri yg merupakan borok dari keluarga si Bangsawan tersebut agar keinginan keluarganya tidak terpenuhi.
Neria (Zimbabwe – 1993) 
Quote:
Buat para penggemar film drama sedih, mungkin film jadul asal Zimbabwe ini bisa dijadikan buat referensi kalian. The film concerns the struggles of a woman in a suburb of the capital; Harare, Warren Park, in Zimbabwe when she is widowed after her husband is killed in an accident. Her husband's older brother takes advantage of the death of his younger brother, and uses the inheritance for self-benefit at the expense of Neria and her two children.
Mengisahkan tentang perjuangan seorang wanita yg tinggal di daerah pemukiman elite di pinggiran kota Harare, terpaksa ditinggal mati oleh semuanya karena kecelakaan mobil. Kakak iparnya yaitu kakak dari suaminya lah yg kemudian mengurus Neria dan kedua anaknya yg ternyata dibalik itu justru mengambil keuntungan dari kematian adiknya sendiri dan dengan teganya menggunakan harta warisan untuk Neria dan anak-anaknya.
Osuofia in London (Nigeria – 2003) 
Quote:
Film komedi Nigeria yg disutradarai dan diproduseri oleh Kingsley Ogoro ini merupakan satu-satunya film Nigeria dengan pendapatan tertinggi di industri film Nigeria sampai-sampai filmnya dibuat sekuelnya di tahun 2004.
Osuofia seorang pria polos yg tinggal di sebuah desa di Nigeria, mendapatkan kabar kematian kakaknya yaitu Donatus di London, Inggris. Bagaimanapun, dalam surat wasiatnya, Donatus telah mewariskan Osuofia sebuah rumah hunian yg mewah. Dalam perjalanannya ke London, satu-satunya kerabat yg ada disana hanyalah Samantha seorang wanita Inggris yg merupakan tunangan mendiang kakaknya. Berbagai kesalahpahaman dan kecanggungan budaya dalam film ini dijamin akan membuat kalian tertawa menontonnya.
Moolaadé (Senegal – 2004) 
Quote:
Film asal senegal ini bisa dikatan sebagai satu-satunya film Afrika yg mendapatkan ulasan tertinggi oleh para kritikus film internasional. Bagaimana tidak, berbagai media massa di Amerika dan Eropa sampai memuji film tersebut bahkan di situs Rotten Tomatoes saja film ini mendapatkan nilai 99% dan audience score sebesar 84%. Film yg di sutradarai Ousmane Sembène yg merupakan ""father of African film" mengisahkan tentang fenomena FGM (Female Genital Mutilation) atau Mutilasi alat kelamin wanita yg merupakan sebuah tradisi yg lazim yg ada di Afrika meskipun tradisi tersebut di nilai bertentangan dengan moral yg ada. Hingga suatu saat terdapat seorang wanita yg mencoba mendobrak tradisi tersebut karena tidak tahan dan ingin melindungi anak perempuannya dari tradisi itu, walaupun ia akan menghadapi sendiri konflik yg nantinya akan berlawananan dengan masyarakat setempat.
Tsotsi (Afrika Selatan – 2005) 
Quote:
Film yg disutradarai oleh sutradara film X-Men Origin dan Wolverine, yaitu Gavin Hood yg merupakan sutradara kondang asal Afrika selatan. Film yg memenangkan Academy Award 2006 dalam kategori Best Foreign Language ini mengisahkan Tsotsi bernama asli David merupakan seorang pimpinan geng yg sering merampok untuk mencari uang. Disebuah perampokan di kereta, mereka membunuh seorang pria yang mereka rampok. Hal tersebut membuat salah satu teman Tsotsi mempertanyakan perbuatannya bila membunuh orang. Tsotsi yang memang kejam itu kemudian memukuli temannya hingga babak belur lalu pergi meninggalkan gengnya. Ditengah jalan dia melihat seorang wanita mengendarai mobil dan berhenti didepan rumahnya.Tanpa pikir panjang Tsotsi langsung mencuri mobil itu bahkan menembak wanita yg ada didalamnya. Siapa sangka, didalam mobil itu terdapat bayi. Tsotsi yang awalnya berniat meninggalkan bayi itu malah akhirnya memutuskan untuk merawat sang bayi. Lantas mengapa Tsotsi yang kejam justru menaruh kasihan terhadap bayi?
The Gods Must Be Crazy (Afrika Selatan – 1980) 
Quote:
Agan-agan disini pasti udah pada tau kan ya dengan film yg sering di tayangkan di salah satu stasiun televisi di Indonesia ini. Film komedi yg pernah mengocok perut kita ini merupakan film asal Afrika Selatan yg disutradarai oleh sutradara asli Afrika Selatan, Jamie Uys. Film yg dibintangi oleh Nixau yg merupakan seorang petani dan aktor asal Namibia ini menceritakan tentang aksi lugu dan kocak seorang bernama Xi yg merupakan penduduk dari suatu desa di padang kalahari. Saking suksesnya film tersebut, bahkan sampai dibuat empat sekuelnya yaitu
The Gods Must Be Crazy II (1989), Crazy Safari (1991), Crazy Hong Kong (1993) dan
The Gods Must Be Funny in China (The Gods Must Be Crazy V) (1994).
Sekian & Terima Kasih
Jangan Lupa :rate5