Gak cuman sehat buat kesehatan mata, wortel juga bisa bikin beton jadi lebih kuat
Monday, October 22, 2018
Yang kit tahu pasti sayuran sangat bagus buat kesehatan, contohnya wortel. Wortel bagus untuk kesehatan mata, bahkan dari sejak kecil disekolahan kita diajarkan untuk makan wortel biar mata kita bagus.
:matabelo
Tapi hasil temuan baru ini mengungkap manfaat lain dari sayuran tersebut. Ternyata wortel juga bisa bikin beton menjadi lebih kuat. Kok bisa? Simak langsung aja gan
:cystg
Quote:
Wortel menjadi salah satu sayuran yang memberi dampak baik ke campuran beton | Pixabay
Bahan organik seperti sayur-sayuran ternyata tidak hanya berkhasiat bagi tubuh manusia. Beton pun jadi lebih kuat dengan campuran wortel.
Berdasarkan hasil studi terbaru, beton dapat diperkuat dengan menambahkan campuran partikel nano yang diekstraksi dari wortel dan sayuran akar lain.
Tes awal oleh para insinyur di Lancaster University Inggris menemukan, "trombosit nano" yang bersumber dari serat sayuran tersebut secara signifikan meningkatkan kekuatan beton serta dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah. Harapannya akhirnya adalah dapat membantu mengekang emisi karbon dari industri konstruksi.
Ketika ditambahkan ke campuran beton tradisional (semen, agregat, dan air), trombosit meningkatkan jumlah kalsium silikat hidrat--bahan utama dari hidrasi semen Portland. Selain itu juga meningkatkan kekuatan beton, hingga 80 persen.
"Nanokomposit semen baru ini dibuat dengan menggabungkan semen Portland biasa dengan trombosit nano yang diekstraksi dari limbah sayuran akar diambil dari industri makanan," kata Mohamed Saafi, yang memimpin tim peneliti pada proyek tersebut.
"Komposit tidak hanya lebih unggul dari produk semen saat ini dalam hal sifat mekanik dan mikro tetapi juga membutuhkan semen yang lebih sedikit. Ini secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2 yang terkait dengan manufaktur semen."
Bahkan pengurangan kecil dalam jumlah dapat memberi dampak besar. Mengingat bahwa produksi semen--bahan utama dalam beton--dapat menyumbang hingga delapan persen dari total emisi karbon dioksida dunia, menurut statistik terbaru (fail PDF).
Hal ini karena karbon dioksida adalah produk sampingan dari konversi kimia yang terjadi selama produksi semen. Proses ini juga mengharuskan semen untuk dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, sering kali melalui pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam tes laboratorium, menambahkan trombosit nano membuat beton secara signifikan lebih kuat. Besarannya mencapai 40 kg lebih sedikit semen Portland per meter kubik beton yang diperlukan untuk mencapai kekuatan yang sama seperti seharusnya--hanya dengan menggunakan trombosit nano 500 gram atau hemat sekitar 10 persen.
Tim yang sama sebelumnya juga telah mengembangkan campuran semen yang mampu mengonduksi listrik. Campuran baru ini tidak mengandung material yang mahal, dan bahkan diklaim lebih murah untuk diproduksi daripada semen Portland konvensional.
Dalam campurannya yang dikenal sebagai komposit kalium-geopolimer (KGP), listrik disimpan melalui ion potasium yang melewati struktur kristal.
Ketika tingkat produksi energi menurun, beton akan beraksi dan menenagai rumah menggunakan cadangan energi yang telah disimpan dari panel surya.
"Untuk membuat semen ini Anda harus mencampur abu terbang (sebagai salah satu bahan campuran beton) dengan larutan alkali, dalam hal ini kami menggunakan potasium hidroksida dan kalium silikat," kata Mohamed Saafi. "Ketika Anda mencampurnya, mereka membentuk bahan semen, mengandung ion kalium yang bertindak sebagai elektrolit."
Campuran akhirnya bisa menyimpan dan melepaskan tenaga listrik antara 200 hingga 500W/m2.
Misalnya rumah yang dibangun dengan dinding eksterior atau partisi yang dibuat dengan KGP, dapat menyimpan listrik dari panel surya pada siang hari, dan menyalurkannya di malam hari. Panel yang dibuat dari KGP juga dapat dipasang ke bangunan lain.
"Kami mencoba mengubah bangunan dan jembatan menjadi baterai untuk mengurangi biaya energi," kata Saafi. "Saat ini kita memiliki banyak sumber energi terbarukan, tetapi kita tidak memiliki sistem penyimpanan skala besar untuk semua energi itu."
Campuran semen cerdas ini juga dapat digunakan untuk merasakan tekanan mekanis pada struktur. Perubahan tekanan, disebabkan oleh retakan misalnya, mengubah cara ion potasium bergerak melalui struktur, dan memengaruhi konduktivitas material.
Dengan mengukur konduktivitas material, perubahan dalam struktur kesehatan bangunan dapat dideteksi secara otomatis dan instan, tanpa perlu memasang sensor tambahan.
Para peneliti kini melakukan pekerjaan lebih lanjut untuk mengoptimalkan kinerja campuran KGP, dan menyelidiki penggunaan teknik cetak 3D untuk menciptakan berbagai bentuk dari semen cerdas.
Dalam studi lain, beton juga bisa lebih kuat dan lebih ramah lingkungan dengan menambahkan grafena ke dalamnya. Grafena baru-baru ini disebut-sebut sebagai masa depan untuk beton yang lebih kuat.
Studi dari University of Exeter Inggris menunjukkan bahan itu bisa membuat komposit lebih dari dua kali lebih kuat dan empat kali lebih tahan air daripada campuran yang digunakan saat ini.
Berdasarkan hasil studi terbaru, beton dapat diperkuat dengan menambahkan campuran partikel nano yang diekstraksi dari wortel dan sayuran akar lain.
Tes awal oleh para insinyur di Lancaster University Inggris menemukan, "trombosit nano" yang bersumber dari serat sayuran tersebut secara signifikan meningkatkan kekuatan beton serta dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah. Harapannya akhirnya adalah dapat membantu mengekang emisi karbon dari industri konstruksi.
Ketika ditambahkan ke campuran beton tradisional (semen, agregat, dan air), trombosit meningkatkan jumlah kalsium silikat hidrat--bahan utama dari hidrasi semen Portland. Selain itu juga meningkatkan kekuatan beton, hingga 80 persen.
"Nanokomposit semen baru ini dibuat dengan menggabungkan semen Portland biasa dengan trombosit nano yang diekstraksi dari limbah sayuran akar diambil dari industri makanan," kata Mohamed Saafi, yang memimpin tim peneliti pada proyek tersebut.
"Komposit tidak hanya lebih unggul dari produk semen saat ini dalam hal sifat mekanik dan mikro tetapi juga membutuhkan semen yang lebih sedikit. Ini secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2 yang terkait dengan manufaktur semen."
Bahkan pengurangan kecil dalam jumlah dapat memberi dampak besar. Mengingat bahwa produksi semen--bahan utama dalam beton--dapat menyumbang hingga delapan persen dari total emisi karbon dioksida dunia, menurut statistik terbaru (fail PDF).
Hal ini karena karbon dioksida adalah produk sampingan dari konversi kimia yang terjadi selama produksi semen. Proses ini juga mengharuskan semen untuk dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, sering kali melalui pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam tes laboratorium, menambahkan trombosit nano membuat beton secara signifikan lebih kuat. Besarannya mencapai 40 kg lebih sedikit semen Portland per meter kubik beton yang diperlukan untuk mencapai kekuatan yang sama seperti seharusnya--hanya dengan menggunakan trombosit nano 500 gram atau hemat sekitar 10 persen.
Tim yang sama sebelumnya juga telah mengembangkan campuran semen yang mampu mengonduksi listrik. Campuran baru ini tidak mengandung material yang mahal, dan bahkan diklaim lebih murah untuk diproduksi daripada semen Portland konvensional.
Dalam campurannya yang dikenal sebagai komposit kalium-geopolimer (KGP), listrik disimpan melalui ion potasium yang melewati struktur kristal.
Ketika tingkat produksi energi menurun, beton akan beraksi dan menenagai rumah menggunakan cadangan energi yang telah disimpan dari panel surya.
"Untuk membuat semen ini Anda harus mencampur abu terbang (sebagai salah satu bahan campuran beton) dengan larutan alkali, dalam hal ini kami menggunakan potasium hidroksida dan kalium silikat," kata Mohamed Saafi. "Ketika Anda mencampurnya, mereka membentuk bahan semen, mengandung ion kalium yang bertindak sebagai elektrolit."
Campuran akhirnya bisa menyimpan dan melepaskan tenaga listrik antara 200 hingga 500W/m2.
Misalnya rumah yang dibangun dengan dinding eksterior atau partisi yang dibuat dengan KGP, dapat menyimpan listrik dari panel surya pada siang hari, dan menyalurkannya di malam hari. Panel yang dibuat dari KGP juga dapat dipasang ke bangunan lain.
"Kami mencoba mengubah bangunan dan jembatan menjadi baterai untuk mengurangi biaya energi," kata Saafi. "Saat ini kita memiliki banyak sumber energi terbarukan, tetapi kita tidak memiliki sistem penyimpanan skala besar untuk semua energi itu."
Campuran semen cerdas ini juga dapat digunakan untuk merasakan tekanan mekanis pada struktur. Perubahan tekanan, disebabkan oleh retakan misalnya, mengubah cara ion potasium bergerak melalui struktur, dan memengaruhi konduktivitas material.
Dengan mengukur konduktivitas material, perubahan dalam struktur kesehatan bangunan dapat dideteksi secara otomatis dan instan, tanpa perlu memasang sensor tambahan.
Para peneliti kini melakukan pekerjaan lebih lanjut untuk mengoptimalkan kinerja campuran KGP, dan menyelidiki penggunaan teknik cetak 3D untuk menciptakan berbagai bentuk dari semen cerdas.
Dalam studi lain, beton juga bisa lebih kuat dan lebih ramah lingkungan dengan menambahkan grafena ke dalamnya. Grafena baru-baru ini disebut-sebut sebagai masa depan untuk beton yang lebih kuat.
Studi dari University of Exeter Inggris menunjukkan bahan itu bisa membuat komposit lebih dari dua kali lebih kuat dan empat kali lebih tahan air daripada campuran yang digunakan saat ini.
Ternyata partikel nano dari sayuran bisa menjadi adonan tambahan dalam bahan pembautan semen.
:wagelaseh
Semoga temuan ini bermanfaat bagi kontruksi di tanah air yah gan
:shakehand2
Quote:
Quote:
