Intip 5 Rahasia UMKM Sukses Jualan Online
Thursday, October 25, 2018
Shopee mengungkap lima kunci kesuksesan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sukses menjual produknya melalui platform digital, seperti yang dikutip dari https://www.cnnindonesia.com/teknolo...-jualan-online.
Head of Goverment Relations Shopee Radityo Triatmojo mengungkapkan berdasarkan kunci ini pihaknya berhasil membuat 71 persen dari 30 ribu UMKM menjual produk di marketplace. 5 kunci tersebut adalah :
Head of Goverment Relations Shopee Radityo Triatmojo mengungkapkan berdasarkan kunci ini pihaknya berhasil membuat 71 persen dari 30 ribu UMKM menjual produk di marketplace. 5 kunci tersebut adalah :
Quote:
1. deskripsi produk yang jelas:1thumbup
Quote:
Dengan deksripsi yang jelas calon pembeli diharapkan bisa langsung mengerti produk yang dijual.
Ini sangat penting, berbeda produk, berbeda juga cara deskripsinya. dan produk marketplace harus bisa menjelaskan produk.
Ini sangat penting, berbeda produk, berbeda juga cara deskripsinya. dan produk marketplace harus bisa menjelaskan produk.
Quote:
2. Foto produk yang layak:2thumbup
Quote:
Radityo mengatakan kunci kedua ini penting bagi UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan fesyen.
Bagi UMKM yang berjualan makanan dan minuman, Radityo mengatakan UMKM harus serius untuk memberikan foto yang terbaik, misalnya menyewa jasa food stylist.
Untuk yang berjualan pakaian, Radityo menyarankan menggunakan manekin atau seorang model. Pasalnya para pembeli menginginkan visual pakaian ketika dipakai di badan.
Bagi UMKM yang berjualan makanan dan minuman, Radityo mengatakan UMKM harus serius untuk memberikan foto yang terbaik, misalnya menyewa jasa food stylist.
Untuk yang berjualan pakaian, Radityo menyarankan menggunakan manekin atau seorang model. Pasalnya para pembeli menginginkan visual pakaian ketika dipakai di badan.
Quote:
3. Nama produk unik
Quote:
Nama produk juga penting untuk menarik perhatian calon pembeli dan meningkatkan daya jual.
"UMKM banyak yang belum punya nama produk, ketika mau branding, cari yang unik. Jangan kalau jual sendal hanya bilang rubber sandal. Ini tidak akan laku, bisa kasih nama summer sandal atau spring break sandal," kata Radityo.
"UMKM banyak yang belum punya nama produk, ketika mau branding, cari yang unik. Jangan kalau jual sendal hanya bilang rubber sandal. Ini tidak akan laku, bisa kasih nama summer sandal atau spring break sandal," kata Radityo.
Quote:
4. Penjual responsif:angpau
Quote:
Kunci keempat adalah tingkat resposn penjual yang tinggi terhadap interaksi calon pembeli. Radityo mengatakan konsumen di indonesia memiliki karakter sosial yang tinggi.
"Warganet mengharapkan respons yang cepat ketika mereka bertanya. mereka bicara dan chat banyak dan beli sedikit dan kadang bisa saja tidak beli. Tapi anda harus tetap respons ini, khususnya di Indonesia," tutur Radityo.
Radityo juga mengatakan konsumen di Indonesia suka untuk membangun hubungan terlebih dahulu dengan penjual sebelum membeli produk. Ia menekankan agar penjual tetap merespon para calon pembeli ini kecuali penjual ingin kehilangan calon pembeli.
"Warganet mengharapkan respons yang cepat ketika mereka bertanya. mereka bicara dan chat banyak dan beli sedikit dan kadang bisa saja tidak beli. Tapi anda harus tetap respons ini, khususnya di Indonesia," tutur Radityo.
Radityo juga mengatakan konsumen di Indonesia suka untuk membangun hubungan terlebih dahulu dengan penjual sebelum membeli produk. Ia menekankan agar penjual tetap merespon para calon pembeli ini kecuali penjual ingin kehilangan calon pembeli.
Quote:
5. Memperbarui stok produk:telolet2
Quote:
Kunci kelima adalah penjual harus dengan cepat memperbarui stok produk. Radityo mengatakan kalau penjual tidak cepat, maka calon pembeli akan mencari penjual lain yang stoknya tersedia.
Radityo mengatakan data dari Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan UMKM saat ini berjumlah 59,2 juta. Dari angka tersebut 3,75 juta sudah go online atau sekitar 8 persen.
Radityo mengatakan data dari Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan UMKM saat ini berjumlah 59,2 juta. Dari angka tersebut 3,75 juta sudah go online atau sekitar 8 persen.
