Mantan Pengamen Bus Bahkan Pernah Tinggal di Rumah Singgah #Aslinya Lo
Monday, October 1, 2018
Beauty queen of only eighteen
She had some trouble with herself
He was always there to help her
She always belonged to someone else
I drove for miles and miles and wound up at your door
I've had you so many times but somehow I want more
Maroon 5 - She Will Be Loved
She had some trouble with herself
He was always there to help her
She always belonged to someone else
I drove for miles and miles and wound up at your door
I've had you so many times but somehow I want more
Maroon 5 - She Will Be Loved
Lama juga gak bikin thread ikut event Kaskus Kreator. Ada satu hal yang sampe sekarang gue masih ganjel. Nunggu event Kopdar Kreator ya entah kapan ada lagi. It's okay lah. Mumpung masih ada waktu beberapa menit sebelum close, gue coba ikutan. Sedikit berbagi pengalaman masa lalu gue.
Lahir dari keluarga sederhana, membuat gue gak milih-milih dalam mencari pekerjaan. Pekerjaan aneh-aneh pernah gue cobain. Bokap yang pemborong proyek gue pernah bantuin jadi kuli bangunan ngaduk-ngaduk semen, bantuin ngecat, dll. Saat pengen punya ijazah SMA gue rela jadi loper koran tiap pagi, ngamen di lampu merah dan jaga rental komputer untuk biaya gue sekolah.
Karena satu dan lain hal, ijazah SMA belum gue ambil. Sampe sekarang. Ijazah SMP pun hilang. Hidup cuma punya ijazah SD tentu bikin gue gak bisa milih-milih pekerjaan. Gue pernah jualan mainan di Monas, pernah jadi opang di Cengkareng. Pernah bantuin om jualan cendol di Pasar Cengkareng. Baru lulus SMA pernah jadi sales door to door bawa product berganti-ganti, dari panci sampe frame segede gaban. Pernah digonggongin anjing. Pernah juga disiram ampas kompi di daerah Gunung Sahari.
Tapi dari semua pekerjaan marjinal gue, kayakanya paling gue inget banget adalah jadi pengamen bus Deborah Jurusan Depok - Kali Deres. Sekitar tahun 2003. Jadi teknisnya, gue naik dari Terminal Depok. Gitar gue sarungin gue taro di tempat naro barang. Gue nunggu di dalam bus, atau ngopi di warung padang langganan. Pas bus jalan gue duduk di belakang. Gue gak langsung nyanyi. Biasanya mulai nyanyi pas bus masuk tol. Kadang, ada juga pengamen naik dan gunting duluan. (Istilah gunting ini dipakai saat kondektur mintain ongkos. Kalau pengamen gunting sih saat mereka nyodorin tempat yang biasanya dari bekas bungkus permen yang dibalik kepada para penumpang dari depan sampai belakang). Meski kalau ada pengamen naik gunting duluan sebelum gue gunting ya jujur aja, income gue agak berkurang. Tapi gapapa berbagi rejeki.
Gue mulai nyanyi saat bus masuk tol dan saat kondektur mulai guntingin penumpang. Gue inget banget, ongkos bus waktu itu masih 5,500. Nah, sebelum keluar tol gue udahin nyanyinya dan mulai gunting. Mayoritas isi kontekan gue ya koin gopean kembalian penumpang. Supaya playlist gue gak sama dengan pengamen lain gue sengaja bawain lagu-lagu barat. Andalan gue ya... Maroon 5.
Bus sampai di Pondok Indah gue turun. Dan menyeberang menenteng gitar yang udah gue sarungin pake sarung gitar tentunya. Kalau di sana ada pengamen Deborah juga, gue akan naik setelah semua pengamen berangkat. Prinsipnya, sampe duluan ya naik duluan.
Saat bus Deborah arah pulang ke Depok dateng, pas giliran gue gue akan naik. Dan sama, nyanyi pas di jalan tol. Di Terminal Depok gue gak turun, tapi ikut balik lagi ke Pondok Indah, kecuali ada pengamen Deborah juga yang baru dateng. Ya gue turun, ikut bus di belakangnya. Kalau bus di belakangnya ada pengamen Deborah juga, ya dia turun. Ikut bus belakangnya lagi.
Anyway, saat jadi bus singer ini, gue pernah tinggal di sebuah rumah singgah di daerah Depok. Sebuah rumah besar yang dikontrak oleh seorang mahasiswa UI. Than, cuma 1 kamar tidur yang dia pake sisanya siapa aja boleh tinggal di situ. Sumpek, ribet mandi, pokoknya gak terlupakan deh. Tapi gak lama gue di sini karena beberapa udah pada ngeganja yang udah pada gede dan ngelem yang masih kecil-kecil. Gue mending menghindar deh daripada kebawa-bawa.
Guys, itu kisah gue jadi anak jalanan. Jadi alasan juga kenapa sekarang gue mau jadi volunteer sebuah institusi anak jalanan di Depok. Banyak yang gak percaya gue dulu pengamen bus. Istri gue aja gak percaya. Secara permainan gitar gue dan suara gue juga biasa-biasa aja. Gue juga heran. Kuat bertahun-tahun gak main gitar. Gak ada bekas-bekasnya kalau gue dulu musisi jalanan haha.
2010, saat gue udah kerja di sebuah EO dengan jabatan Marketing Manager, gue bisa nyisihin gaji gue untuk nonton konser Maroon 5 di Tennis Indoor Senayan. Sama istri gue. Waktu itu masih calon sih. Band yang sering banget gue bawain kalau gue ngamen.
Sekarang, gue udah buka EO sendiri meski masih kecil-kecilan tapi sudah berbentuk PT. Masih sempet ngaskus. Bahkan gak gengsi jadi ojek online kalau lagi senggang. Dan sibuk ikhtiar sama istri biar cepet dapet momongan.
Spoiler for Foto-foto TS, awas BK:
I don't mind spending every day
Out on your corner in the pouring rain
Look for the girl with the broken smile
Ask her if she wants to stay awhile
And she will be loved
And she will be loved
Maroon 5 - She Will Be Loved
Out on your corner in the pouring rain
Look for the girl with the broken smile
Ask her if she wants to stay awhile
And she will be loved
And she will be loved
Maroon 5 - She Will Be Loved