Mengapa orang merasa sedih usai bercinta
Thursday, October 25, 2018
Umumnya saat bercinta dengan pasangan tentunya rasa bahagia yang akan tercipta. Namun tidak semua begitu, ada juga orang yang merasa sedih setelah melakukan hubungan seks.
:sorry
Kenapa hal itu bisa terjadi? Lengkapnya langsung aja simak di artikel gan
:bingung
Quote:
Pasangan | smile photo /Shutterstock
Berhubungan seks dengan seseorang yang Anda cintai tentu mendatangkan rasa bahagia, tetapi sebagian orang justru mengalami kesedihan. Pakar psikologis menyebut kondisi tersebut dengan istilah post-sex blues atau postcoital dysphoria (PCD).
Menurut Ian Kerner, terapis seks yang berbasis di New York City, menggambarkan PCD sebagai perasaan sedih atau marah usai berhubungan seks.
Tak selalu bersama pasangan, PCD bahkan bisa terjadi selama atau setelah masturbasi.
Saat mengalami PCD, orang menjadi tak ingin disentuh, ingin sendirian, merasa tidak puas, kesal, dan gelisah.
Dalam banyak kasus untuk perempuan, berhubungan seks dikaitkan dengan hubungan dengan pasangan, ekspresi cinta dan kepedulian, hasrat fisik, eksklusivitas, dan keintiman dalam hubungan yang sehat. Namun, setelah bercinta, ada orang yang langsung merasa sedih.
Survei 2015 terhadap mahasiswa perempuan yang diterbitkan dalam Sexual Medicine menemukan bahwa 46 persen mengalami PCD setidaknya sekali seumur hidup. Lalu, lima persen di antaranya melaporkan merasa sedih dan kesepian setelah berhubungan seks beberapa kali dalam periode empat minggu.
Studi pada laki-laki dalam Journal of Sex & Marital Therapy meneliti lebih dari 1.200 laki-laki dan menemukan bahwa 41 persen pernah mengalami PCD dalam empat minggu terakhir. Sebanyak 4 persen laki-laki dalam penelitian ini mengatakan mereka memiliki PCD secara teratur.
Post-sex blues bisa dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya hormonal. Jadi,lama berhubungan seks, Anda memiliki tingkat dopamin yang lebih tinggi daripada rata-rata.
Untuk melawan ini, tubuh melepaskan hormon prolaktin setelah berhubungan seks. Kemudian, penurunan dopamin secara tiba-tiba ini dapat dikaitkan dengan post-sex blues.
Anda juga bisa mengalami post-sex blues karena memikirkan bahwa seks itu memalukan atau kotor. Kemudian, Anda merasa malu, sedih luar biasa, bingung, rendah diri, dan menarik diri dari pasangan.
Penyebab lain bisa berasal dari trauma, misalnya pernah dipaksa berhubungan seks atau peristiwa lain. Anda juga mungkin merasa kurang nyaman setelah melakukan seks terlalu sering, dicampur dengan rasa malu dan sedih.
Trauma masa lalu dapat berkontribusi pada PCD. Penyintas kekerasan seksual, misalnya, mungkin merasa sangat emosional jika pengalaman seksualnya mengingatkan bahwa seks begitu menyeramkan.
Dilansir Medical Daily, komunikasi negatif setelah berhubungan seks, misalnya, karena pengalaman seksual tidak terpenuhi, bisa menyebabkan post-sex blues.
Jika kesedihan berasal dari kurangnya komunikasi soal seks dengan pasangan, Anda bisa mulai membicarakannya.
Kesedihan merupakan respons normal terhadap situasi yang tidak terpenuhi atau terasa benar. Anda dan pasangan sebaiknya lebih terbuka mengenai keinginan masing-masing soal seks.
Keterlibatan pasangan sangat penting dalam menanggulangi masalah seksual ini. Sebab, jika pasangan melihat Anda sering bersedih setelah bercinta dengannya, bisa jadi dirinya terbawa perasaan dengan pikiran-pikiran negatif.
Bila Anda hanya diam, kondisi ini bisa menimbulkan konflik dan membuat situasi lebih buruk.
Oleh karena itu, bicaralah pada pasangan tentang perasaan Anda. Mintalah dukungan dan pasangan dan kunjungi seksolog yang bisa membantu Anda dalam kondisi ini.
Jika Anda mengalami PCD dan tidak mengetahui apa penyebabnya, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau seksolog. Tujuannya untuk membantu Anda mengurangi kesedihan dan kecemasan agar kehidupan seksual dengan suami atau istri bergulir lebih hangat.
Lalu, apabila Anda merasa sedih karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuh, Anda bisa melakukan perubahan dengan diet dan olahraga. Cara lain yang lebih baik adalah melatih mencintai diri sendiri dan menerima diri apa adanya.
Menurut Ian Kerner, terapis seks yang berbasis di New York City, menggambarkan PCD sebagai perasaan sedih atau marah usai berhubungan seks.
Tak selalu bersama pasangan, PCD bahkan bisa terjadi selama atau setelah masturbasi.
Saat mengalami PCD, orang menjadi tak ingin disentuh, ingin sendirian, merasa tidak puas, kesal, dan gelisah.
Dalam banyak kasus untuk perempuan, berhubungan seks dikaitkan dengan hubungan dengan pasangan, ekspresi cinta dan kepedulian, hasrat fisik, eksklusivitas, dan keintiman dalam hubungan yang sehat. Namun, setelah bercinta, ada orang yang langsung merasa sedih.
Survei 2015 terhadap mahasiswa perempuan yang diterbitkan dalam Sexual Medicine menemukan bahwa 46 persen mengalami PCD setidaknya sekali seumur hidup. Lalu, lima persen di antaranya melaporkan merasa sedih dan kesepian setelah berhubungan seks beberapa kali dalam periode empat minggu.
Studi pada laki-laki dalam Journal of Sex & Marital Therapy meneliti lebih dari 1.200 laki-laki dan menemukan bahwa 41 persen pernah mengalami PCD dalam empat minggu terakhir. Sebanyak 4 persen laki-laki dalam penelitian ini mengatakan mereka memiliki PCD secara teratur.
Post-sex blues bisa dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya hormonal. Jadi,lama berhubungan seks, Anda memiliki tingkat dopamin yang lebih tinggi daripada rata-rata.
Untuk melawan ini, tubuh melepaskan hormon prolaktin setelah berhubungan seks. Kemudian, penurunan dopamin secara tiba-tiba ini dapat dikaitkan dengan post-sex blues.
Anda juga bisa mengalami post-sex blues karena memikirkan bahwa seks itu memalukan atau kotor. Kemudian, Anda merasa malu, sedih luar biasa, bingung, rendah diri, dan menarik diri dari pasangan.
Penyebab lain bisa berasal dari trauma, misalnya pernah dipaksa berhubungan seks atau peristiwa lain. Anda juga mungkin merasa kurang nyaman setelah melakukan seks terlalu sering, dicampur dengan rasa malu dan sedih.
Trauma masa lalu dapat berkontribusi pada PCD. Penyintas kekerasan seksual, misalnya, mungkin merasa sangat emosional jika pengalaman seksualnya mengingatkan bahwa seks begitu menyeramkan.
Dilansir Medical Daily, komunikasi negatif setelah berhubungan seks, misalnya, karena pengalaman seksual tidak terpenuhi, bisa menyebabkan post-sex blues.
Jika kesedihan berasal dari kurangnya komunikasi soal seks dengan pasangan, Anda bisa mulai membicarakannya.
Kesedihan merupakan respons normal terhadap situasi yang tidak terpenuhi atau terasa benar. Anda dan pasangan sebaiknya lebih terbuka mengenai keinginan masing-masing soal seks.
Keterlibatan pasangan sangat penting dalam menanggulangi masalah seksual ini. Sebab, jika pasangan melihat Anda sering bersedih setelah bercinta dengannya, bisa jadi dirinya terbawa perasaan dengan pikiran-pikiran negatif.
Bila Anda hanya diam, kondisi ini bisa menimbulkan konflik dan membuat situasi lebih buruk.
Oleh karena itu, bicaralah pada pasangan tentang perasaan Anda. Mintalah dukungan dan pasangan dan kunjungi seksolog yang bisa membantu Anda dalam kondisi ini.
Jika Anda mengalami PCD dan tidak mengetahui apa penyebabnya, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau seksolog. Tujuannya untuk membantu Anda mengurangi kesedihan dan kecemasan agar kehidupan seksual dengan suami atau istri bergulir lebih hangat.
Lalu, apabila Anda merasa sedih karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuh, Anda bisa melakukan perubahan dengan diet dan olahraga. Cara lain yang lebih baik adalah melatih mencintai diri sendiri dan menerima diri apa adanya.
Penyebab kesedihan setelah berhubungan ternyata banyak juga yah gan, salah satunya bisa dari trauma atau luka lama yang teringat kembali setelah berhubungan.
:takut
Jadi buat agan yang punya pasangan setelah berhubungan terus merasa sedih, udah tau dong apa yang harus agan lakuin nantinya.
:hammer
Semoga artikel ane bermanfaat
:shakehand2
Quote:
Quote:
