Mengenal diet gaps untuk penderita autisme
Wednesday, October 31, 2018
Umunya diet dilakukan buat nurunin berat badan, namun ternyata ada juga loh idet yang berguna bagi kesehatan. Terutama Kesehatan mental.
:matabelo
Diet ini bernama diet gaps, diet ini dianjurkan bagi penyandang autis , depresi dan beberapa penyakit lainnya.
:hammer
Apa itu diet gaps dan bagaimana manfaatnya? simak langsung aja gan
:cystg
Quote:
Ilustrasi makanna diet gaps | Yulia Furman /Shutterstock
Perubahan pola makan sering disarankan oleh dokter untuk mengatasi masalah kesehatan.
Anda yang pernah mengikuti program penurunan berat badan, pasti mengenal sejumlah tipe diet, mulai dari diet mayo, diet GM, diet militer, atau diet yang mengurangi bahan makanan tertentu, misalnya gula, karbohidrat, garam, atau lemak.
Perubahan pola makan tak hanya soal berat badan, tetapi bisa juga bermanfaat bagi orang yang memiliki kondisi seperti autisme, depresi, obsessive compulsive disorder (OCD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau gangguan bipolar.
Salah satu diet untuk mengatasi gangguan tersebut di atas adalah diet gaps, yakni pola makan ketat yang mengharuskan Anda menghindari biji-bijian, produk susu yang dipasteurisasi, sayuran bertepung, dan karbohidrat olahan.
Diet gaps dibuat oleh Natasha Campbell-McBride.
Pola makan ini telah disebut-sebut sebagai pengobatan alami untuk beberapa gangguan mental setelah Natasha menggunakannya untuk mengobati pasien autis.
Jenis diet ini dibuat berdasarkan buku yang ditulis Natasha, Gut and Psychology Syndrome, berasal dari diet karbohidrat khusus yang diciptakan oleh Sidney Valentine Haas, MD.
Kata Rabia De Latour, MD, gastroenterologist di NYU Langone Health, pada dasarnya diet gaps adalah pola makan yang membatasi karbohidrat.
Bila Anda mengikuti diet ini, Anda dapat meningkatkan pencernaan dan akhirnya menyembuhkan kondisi yang disebut sindrom usus bocor.
Masalah usus bocor dapat menyebabkan kondisi seperti OCD atau depresi.
"Faktanya adalah orang-orang makan makanan yang mengandung banyak racun di dalamnya. Kemudian, jika Anda memiliki usus bocor, racun-racun itu mengisi ke dalam darah Anda, dan itu entah bagaimana menghasilkan penyakit yang berbeda, seperti autisme dan depresi dan ADHD," ujar Rabia.
Ide di balik diet gaps ialah menyembuhkan usus bocor dengan menyingkirkan racun yang masuk ke tubuh. Pada akhirnya, proses ini dapat membantu mengobati gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh usus bocor.
Ada enam tahap yang harus Anda lakukan untuk menjalani diet ini. Setiap tahapnya, Anda hanya diizinkan mengatur makanan tertentu yang terus berubah seiring waktu.
Lama setiap tahap akan tergantung pada bagaimana reaksi tubuh Anda, terutama ketika menyangkut perubahan tinja dan diare.
Setelah semua gejala pencernaan telah hilang sepenuhnya, Anda beralih ke tahap berikutnya.
Berikut enam tahapan diet gaps:
Tahap 1: Konsumsi kaldu tulang buatan sendiri, jus dari makanan probiotik serta jahe, dan minum teh mint atau chamomile dengan madu di antara waktu makan. Orang-orang yang tidak bisa toleransi dengan susu dapat mengonsumsi yoghurt atau kefir yang tidak dipasteurisasi.
Tahap 2: Tambahkan telur mentah organik dan rebusan berisi sayuran dengan daging atau ikan.
Tahap 3: Semua makanan sebelumnya ditambah alpukat, sayuran yang difermentasi, dan telur orak-arik yang dibuat dengan lemak bebek.
Tahap 4: Tambahkan minyak zaitun dingin, jus sayuran, almon, dan daging.
Tahap 5: Konsumsi sayuran mentah dan jus buah segar.
Tahap 6: Konsumsi buah-buahan.
Setelah Anda menyelesaikan fase pengenalan, Anda akan beralih ke makanan yang disetujui pada program diet gaps lengkap. Disarankan untuk setidaknya 18 hingga 24 bulan.
"Pola makan ini lebih merupakan gaya hidup karena bisa memakan waktu hingga dua tahun untuk mencapai tahap akhir dari rencana diet," kata Gina Keatley, ahli gizi di Keatley Medical Nutrition Therapy.
Daftar makanan dalam diet gaps antara lain sayuran organik, buah, makanan fermentasi, ikan, kerang, telur organik, kaldu tulang, lemak hewani, dan tidak mengonsumsi makanan olahan sama sekali.
Dalam membantu perawatan autis, diet ini bekerja dengan menghilangkan gluten pada makanan yang memiliki efek meningkatkan risiko. .
Satu studi tahun 2016 membandingkan efek diet bebas gluten terhadap diet reguler pada 80 anak dengan autisme. Peneliti menemukan bahwa diet bebas gluten efektif dalam mengendalikan perilaku autisme dan gejala gastrointestinal.
Penelitian kecil lain pada tahun 2017 menunjukkan bahwa diet bebas gluten membantu mengurangi gejala pada anak-anak dengan autisme.
Namun, penelitian untuk melihat hubungan antara diet gaps dan autisme masih kurang. Perlu lebih banyak penelitian khusus untuk mengukur efektivitasnya.
Lalu, untuk mengatasai depresi, diet ini mengharuskan orang untuk menghindari asupan biji-bijian.
Menurut penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, asupan bij-bijian dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.
Sementara itu, daftar makanan yang termasuk dalam diet, seperti buah dan sayuran, berhubungan dengan penurunan risiko depresi.
Anda yang pernah mengikuti program penurunan berat badan, pasti mengenal sejumlah tipe diet, mulai dari diet mayo, diet GM, diet militer, atau diet yang mengurangi bahan makanan tertentu, misalnya gula, karbohidrat, garam, atau lemak.
Perubahan pola makan tak hanya soal berat badan, tetapi bisa juga bermanfaat bagi orang yang memiliki kondisi seperti autisme, depresi, obsessive compulsive disorder (OCD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau gangguan bipolar.
Salah satu diet untuk mengatasi gangguan tersebut di atas adalah diet gaps, yakni pola makan ketat yang mengharuskan Anda menghindari biji-bijian, produk susu yang dipasteurisasi, sayuran bertepung, dan karbohidrat olahan.
Diet gaps dibuat oleh Natasha Campbell-McBride.
Pola makan ini telah disebut-sebut sebagai pengobatan alami untuk beberapa gangguan mental setelah Natasha menggunakannya untuk mengobati pasien autis.
Jenis diet ini dibuat berdasarkan buku yang ditulis Natasha, Gut and Psychology Syndrome, berasal dari diet karbohidrat khusus yang diciptakan oleh Sidney Valentine Haas, MD.
Kata Rabia De Latour, MD, gastroenterologist di NYU Langone Health, pada dasarnya diet gaps adalah pola makan yang membatasi karbohidrat.
Bila Anda mengikuti diet ini, Anda dapat meningkatkan pencernaan dan akhirnya menyembuhkan kondisi yang disebut sindrom usus bocor.
Masalah usus bocor dapat menyebabkan kondisi seperti OCD atau depresi.
"Faktanya adalah orang-orang makan makanan yang mengandung banyak racun di dalamnya. Kemudian, jika Anda memiliki usus bocor, racun-racun itu mengisi ke dalam darah Anda, dan itu entah bagaimana menghasilkan penyakit yang berbeda, seperti autisme dan depresi dan ADHD," ujar Rabia.
Ide di balik diet gaps ialah menyembuhkan usus bocor dengan menyingkirkan racun yang masuk ke tubuh. Pada akhirnya, proses ini dapat membantu mengobati gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh usus bocor.
Ada enam tahap yang harus Anda lakukan untuk menjalani diet ini. Setiap tahapnya, Anda hanya diizinkan mengatur makanan tertentu yang terus berubah seiring waktu.
Lama setiap tahap akan tergantung pada bagaimana reaksi tubuh Anda, terutama ketika menyangkut perubahan tinja dan diare.
Setelah semua gejala pencernaan telah hilang sepenuhnya, Anda beralih ke tahap berikutnya.
Berikut enam tahapan diet gaps:
Tahap 1: Konsumsi kaldu tulang buatan sendiri, jus dari makanan probiotik serta jahe, dan minum teh mint atau chamomile dengan madu di antara waktu makan. Orang-orang yang tidak bisa toleransi dengan susu dapat mengonsumsi yoghurt atau kefir yang tidak dipasteurisasi.
Tahap 2: Tambahkan telur mentah organik dan rebusan berisi sayuran dengan daging atau ikan.
Tahap 3: Semua makanan sebelumnya ditambah alpukat, sayuran yang difermentasi, dan telur orak-arik yang dibuat dengan lemak bebek.
Tahap 4: Tambahkan minyak zaitun dingin, jus sayuran, almon, dan daging.
Tahap 5: Konsumsi sayuran mentah dan jus buah segar.
Tahap 6: Konsumsi buah-buahan.
Setelah Anda menyelesaikan fase pengenalan, Anda akan beralih ke makanan yang disetujui pada program diet gaps lengkap. Disarankan untuk setidaknya 18 hingga 24 bulan.
"Pola makan ini lebih merupakan gaya hidup karena bisa memakan waktu hingga dua tahun untuk mencapai tahap akhir dari rencana diet," kata Gina Keatley, ahli gizi di Keatley Medical Nutrition Therapy.
Daftar makanan dalam diet gaps antara lain sayuran organik, buah, makanan fermentasi, ikan, kerang, telur organik, kaldu tulang, lemak hewani, dan tidak mengonsumsi makanan olahan sama sekali.
Dalam membantu perawatan autis, diet ini bekerja dengan menghilangkan gluten pada makanan yang memiliki efek meningkatkan risiko. .
Satu studi tahun 2016 membandingkan efek diet bebas gluten terhadap diet reguler pada 80 anak dengan autisme. Peneliti menemukan bahwa diet bebas gluten efektif dalam mengendalikan perilaku autisme dan gejala gastrointestinal.
Penelitian kecil lain pada tahun 2017 menunjukkan bahwa diet bebas gluten membantu mengurangi gejala pada anak-anak dengan autisme.
Namun, penelitian untuk melihat hubungan antara diet gaps dan autisme masih kurang. Perlu lebih banyak penelitian khusus untuk mengukur efektivitasnya.
Lalu, untuk mengatasai depresi, diet ini mengharuskan orang untuk menghindari asupan biji-bijian.
Menurut penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, asupan bij-bijian dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.
Sementara itu, daftar makanan yang termasuk dalam diet, seperti buah dan sayuran, berhubungan dengan penurunan risiko depresi.
Nah itu dia penjelasan lengkap seputar diet gaps. Meski keefektidannya terhadap autisme masih belum terukur. Namun diet bebas gluten ini efektif dalam mengendalikan perilaku autisme dan gejala gastrointestinal.
:wow
Semoga informasi dari ane bermanfaat yah gan
:shakehand2
Quote:
Quote:
