Metode ‘Tulisan Berpindah Tangan’ Dalam Penulisan Listicle


Anggota LPM Sukma membaca puisi setelah acara.

Pada Minggu 30 September 2018, sekitar pukul 14.30 WITA, Lembaga Kindai Seni Kreatif tempat Ane bekerja, kedatangan serombongan mahasiswa, yang merupakan anggota baru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sukma, UIN Antasari Banjarmasin. Jumlah mereka sekitar 30 orang, yang mayoritas adalah mahasiswi.

Ane diminta untuk memberikan materi tentang kepenulisan kepada para pecinta literasi tersebut. Walaupun kedatangan mereka sudah dikonfirmasi sebelumnya, namun karena berbagai kesibukan, Ane tidak sempat menyiapkan materi. Karena itu, secara spontan aja Ane bicara berdasarkan apa yang ada di kepala.


Ane saat menyampaikan materi.

Awalnya deg-degan juga saat 'memberikan kuliah' itu. Soalnya, selain belum siap materi, juga rasanya Ane tak sanggup menatap wajah-wajah mahasiswi yang manis-manis dan imut-imut itu, meski Ane tak pernah gentar ketika berhadapan dengan para preman. :D :D

Setelah memberikan motivasi tentang pentingnya punya keterampilan penulis sebagai life skill, serta sekilas mengenalkan Platform Kaskus Kreator, langsung saja Ane ajak para mahasiswi itu untuk praktik bikin tulisan yang bersifat Listicle, dengan menerapkan metode 'Tulisan Berpindah Tangan' (TBT).

Adapun langkah-langkah metode TBT dalam praktik penulisan yang bersifat Listicle itu adalah sebagai beikut:


1. Membentuk Kelompok Mahasiswi


Mahasiswi membentuk kelompok.

Ane meminta mahasiswi membentuk kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang. Karena jumlah mereka ada sekitar 30 orang, maka terbentuklah 6 kelompok. Lalu Ane sampaikan tema yang harus mereka bikin tulisan adalah "5 Hal yang Menyenangkan Ketika Menjadi Mahasiswa Baru".


2. Setiap Anggota Membuat Satu List

Setelah kelompok terbentuk, maka Ane jelaskan peran setiap anggota adalah menuliskan satu list tentang hal yang menyenangkan ketika menjadi mahasiswa baru. Karena list yang diminta ada 5, dan jumlah anggota kelompok juga 5, maka setiap anggota dapat tugas membuat 1 list.


3. Bertukar Tulisan Untuk Diuraikan

Setelah setiap anggota menuliskan satu list yang yang menurutnya menyenangkan ketika menjadi mahasiswa baru, maka Ane perintahkan kertas itu ditukar kapada temannya secara rotasi. Kemudian setiap anggota harus menuliskan uraian tentang list yang dibuat oleh temannya tersebut, minimal 2 kalimat.

Idealnya, setelah itu kertas itu ditukar lagi secara rotasi, sehingga temannya kembali melanjutkan tulisan (uraian) temannya yang baru 2 kalimat tadi. Begitu seterusnya hingga semua anggota dapat menuliskan dan melanjutkan tulisan temannya. Namun karena keterbatasan waktu, maka pada saat itu, Ane hanya menerapkan satu kali putaran pertukaran tulisan.

Dengan cara ini, diharapkan seseorang terlatih untuk menulis tentang suatu topik yang ditentukan oleh orang lain, atau melanjutkan tulisan yang belum tuntas.


4. Tetapkan Batasan Waktu

Berikan batasan waktu kepada setiap kelompok dalam menyelesaikan tugasnya. Ane tetapkan, mereka harus menyelesaikanya maksimal 15 menit. Lamanya waktu tergantung banyaknya materi dan tingkat kesulitannya, yang bisa dikira-kira sendiri oleh instruktur.


5. Evaluasi dan Apresiasi

Ketika semua kelompok telah menyelesaikan tulisannya dan dikumpulkan, maka diadakan evaluasi dengan cara setiap kelompok membacakan hasil tulisannya. Lalu instruktur memberikan penilaian, masukan dan apresiasi atas tulisan mereka. Namun karena keterbatasan waktu yang saat itu sudah hampir Magrib, maka Ane tak sempat melakukan evaluasi, dan hanya bisa memberikan apresiasi karena semua kelompok dapat menyelesaikan tulisan tepat waktu.
***
Demikian metode TBT yang Ane terapkan kepada anggota baru LPM Sukma, untuk menambah wawasan dan keterampilan mereka dalam menulis.*
Ditulis sendiri. Foto dok. pribadi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel