
Cheater pasti gak asing nih buat anak 90an yang mainnya di warnet kalo gak main game Hp nokia mainnya Bounce.
Cheat pertama ane waktu itu main Bounce dimana pake kode angka 787898 alias cheat kebal.
:wakaka
Terus pindah lah kezaman warnet, cheat waktu itu meraja lela, bahkan game favorit ane banyak yang tutup gegera tindakan para cheater (ane juga make waktu itu maklum masih bocah) dan hukumannya cuma berupa banned jadi kurang menurut ane, soalnya bisa bikin akun baru terus cheat lagi, gitu aja terus.
:hammer
Semakin dewasa, ane mulai ngerti ternyata cheater itu banyak merugikan pihak, seperti developernya dan para pemain jujur lainnya
:sorry
Makin kesini, para developer makin serius nih ama tindakan cheater yang makin meresahkan, seperti beberapa kasus di dalem artikel ini.
:cystg
Quote:
Foto ilustrasi: Grand Theft Auto San Andreas di toko gim Game Mania, Los Angeles pada Selasa, 26 Oktober 2004. | Brendan Mcdermid /EPA Para pengembang (developer) video game mulai bertindak tegas kepada mereka yang curang. Setelah PlayerUnknown's Battleground (PUBG) memblokir 13 juta akun yang curang, kini giliran Rockstar Game bersih-bersih di Australia, sementara Epic menuntut YouTuber di Amerika Serikat.
Rockstar Game, produsen gim ternama Grand Theft Auto V (GTA V), dikabarkan BBC(17/10/2018), berhasil mendapat izin dari pengadilan untuk menggeledah tempat tinggal lima warga Melbourne, Australia, yang terbukti melakukan kecurangan (game cheat). Mereka menggunakan perangkat lunak yang dikenal dengan nama "Infamous".
Pengadilan Federal Australia juga memutuskan untuk membekukan aset milik lima orang tersebut-- Christopher Anderson, Cyrus Lesser, Sfinktah, Koroush Anderson, dan Koroush Jeddian.
Mereka tidak ditahan tetapi dilarang membuat program game cheat lagi dan hanya diperkenankan mengambil uang untuk kebutuhan sehari-hari dari rekening tabungan masing-masing.
Pembekuan aset itu diperkirakan sebagai langkah antisipasi jika Rockstar Game dan perusahaan induknya, Take Two Interactive, menuntut kerugian dari pelanggaran hak cipta.
Dua pengacara dari firma hukum Bird & Bird yang mewakili Rockstar dan perusahaan induknya, Take-Two Interactive, menjadi bagian dari "kelompok pencari" yang diizinkan untuk melihat melalui komputer mereka, bersama dengan pengacara dan ahli komputer independen.
Mereka diberi hak untuk memasuki gedung, mencari, menyalin, atau menghapus segala bukti yang relevan termasuk komputer, perangkat penyimpanan elektronik, atau dokumen yang terkait dengan Infamous. Bahkan setiap mobil yang berada di lokasi juga dapat digeledah.
Game cheat yang mereka kembangkan tersebut sebenarnya telah tidak aktif (offline) sejak enam bulan lalu. Kelima orang itu, menurut pengadilan, belum mengajukan pembelaan diri.
Dalam gim yang lebih populer dengan akronim namanya, GTA V, ini pemain berperan sebagai seorang penjahat di sebuah kota besar. Ia kemudian akan mendapatkan beagam misi, seperti merampok bank, membunuh, dan kejahatan lainnya sudah ditetapkan.
Awalnya permainan Grand Theft Auto ini dipopulerkan oleh perangkat konsol Play Station 1 dan Game Boy Color pada tahun 1997.
Penggunaan Infamous akan membuat pemain bisa memanipulasi gim tersebut sehingga akan membuatnya lebih mudah menyelesaikan misi, mendapatkan uang virtual, hingga menggunakan God Mode (mode dewa) sehingga tak terkalahkan.
Kelima orang itu memasang tarif 40 dolar AS (sekitar Rp600 ribu) bagi mereka yang ingin menggunakan Infamous.
Kecurangan itu, dituturkan Motherboard, dapat merusak kesenangan bagi para pemain yang jujur dalam mode daring (online).
Menurut situs berita teknologi Torrent Freak, dalam setahun terakhir ini semakin banyak pengembang video game yang melaporkan dugaan kecurangan atau pembuatan perangkat lunak untuk melakukannya ke pengadilan.
Akan tetapi, penindakan hingga pembekuan aset pelaku kecurangan, bahkan penggeledahan terhadap tempat tinggal mereka, baru kali ini terjadi.
"Ini menunjukkan bahwa pemegang hak cipta dan pengadilan menganggap masalah ini sebagai masalah serius. Banyak penipu mungkin percaya bahwa itu adalah aktivitas yang relatif tidak berbahaya, tetapi mereka merusak kesenangan bagi pemain sesungguhnya," ujar pemimpin redaksi Torrent Freak, Ernesto van der Sar.
YouTuber mods Fortnite juga dituntut
Ilustrasi seorang gamer yang tengah bermain Fortnite Battle Royale. | Rokas Tenys /Shutterstock Pada saat yang hampir bersamaan, Epic Games, pengembang gim Fortnite, juga mengajukan tuntutan kepada Pengadilan North Carolina, Amerika Serikat, untuk menghentikan penjualan perangkat lunak kecurangan gim (mods) tersebut yang dilakukan melalui YouTube.
Dikabarkan Ars Technica (17/10), YouTuber yang diperkarakan adalah Brandon Lucas, pengelola kanal Golden Modz yang memiliki 1,7 juta pelanggan (subscriber). Kanal itu menjual perangkat curang untuk bermain Fortnite. Epic menyatakan penggunaan mods tersebut melanggar hak cipta.
"Keuntungan yang dia dapatkan merugikan Epic dan anggota komunitas Fortnite... Mereka adalah pelaku kecurangan. Tak ada yang menyukai orang yang curang. Dan tak ada yang mau bermain dengan pelaku kecurangan," tulis Epic dalam surat tuntutan mereka.
Lucas menyatakan video-video yang mereka unggah tidak melanggar aturan YouTube. Selain itu, ia juga mengeluhkan mengapa hanya dirinya yang disasar, sementara banyak YouTuber lain yang juga jualan mods Fortnite.
Nah buat agan yang demen ngegame, kalo ketemu cheater in game laporin aja. Biasanya game sekarang semakin mudah kok ngelakuin laporan. Jadi game yang kita suka juga bisa tahan lama alias tidak dirugikan oleh tindakan cheater.
:cool
Ayo jadi gamers yang cerdas dan berprestasi
:shakehand2
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Quote: