Tikus, Hewan dengan Kemampuan Khusus Pendeteksi Ranjau Darat
Sunday, October 7, 2018
Tikus, hewan yang yang terfitnah ini ada dimana-mana.
Keberadaan mereka sering disamakan dengan hama dan pengganggu bagi manusia. Mereka adalah musuh bagi petani.
Hewan yang terfitnah ini memiliki skill yang belum banyak di ketahui orang, mereka bisa mendeteksi ranjau darat.
Tikus menjadi hewan yang dimanjakan dan di anggap sebagai pahlawan di wilayah bekas perang. Kemampuan mereka mendeteksi ranjau darat membuat mereka sangat spesial.
Belum jelas apakah semua tikus memiliki kemampuan ini, tikus raksasa Afrika adalah spesies yang sering digunakan untuk mendeteksi ranjau darat. Hewan ini sangat cerdas dan indra penciumannya sangat tajam. Berat tubuh mereka sekitar 0,5 sd ` kg, lebih berat daripada tikus biasa, dengan berat segitu tidak akan membuat ranjau meledak ketika mereka menginjaknya.
Mereka mampu mendeteksi ranjau dengan cepat, untuk daerah seluas 600 meter persegi hanya di butuhkan 20 menit. Jika di kerjakan manusia maka membutuhkan waktu 4 hari, kelihatan kan perbandingannya?
Mereka mulai di latih sejak usia 5 minggu untuk mengenali berbagai bentuk objek, di kenalkan dengan berbagai jenis bau dan berbagai jenis suara. Mereka juga di latih untuk bekerja bersama dengan manusia.
Di awal pelatihan, tikus akan berlatih terus menerus dengan intens selama 2 minggu. Mula-mula sang Pelatih akan membungkus TNT di dalam foil dan meletakkannya di atas meja pelatihan. Jika si tikus bisa mencium aroma TNT maka pelatih akan memberikan reward berupa makanan.
Selanjutnya pelatih akan menanam 5 TNT di dalam tanah, tugas tikus adalah menemukan semua TNT tersebut. Tikus akan menggaruk tanah apabila mencium aroma TNT, jika sudah lulus maka akan di latih di lapangan yang lebih luas lagi.
Pelatihan tikus di Tanzania memiliki 1.500 ranjau non-aktif yang di tanam di dalam tanah. Di tempat inilah tikus akan di latih untuk mendeteksi ranjau.
Bersama dengan sang Pelatih, si tikus akan menjelajah wilayah tersebut untuk menemukan ranjau yang tertanam di bawah tanah. Semakin lama, wilayah pelatihan mereka semakin luas.
Apabila mereka berhasil menemukan ranjau maka mereka akan di berikan reward berupa makanan.
Setiap tikus memiliki teknik kerja mereka sendiri. Tikus ini juga memiliki semangat kerja yang baik.
Walaupun pelatihan mereka cukup intens namun masih terbilang ringan karena mereka berlatih 20 menit setiap pagi lalu istirahat sepanjang hari.
Di akhir pekan, mereka juga libur dan menikmati berbagai makanan yang di sediakan oleh pelatih mereka.
Untuk bisa lulus dari pelatihan, sang tikus harus berhasil mendeteksi seluruh ranjau yang di tanam. Kemudian mereka akan di tugaskan ke daerah yang membutuhkan pembersihan ranjau. Kamboja adalah salah satu negara dengan ranjau darat paling banyak.
Hampir 64.000 orang sudah kena ranjau di negara ini, membuat angka amputasi sangat tinggi. Di negara ini sudah di lakukan pembersihan ranjau di area seluas 800 kilometer dan di temukan 305 ranjau.
Pukul 4.30 pagi si tikus sudah berangkat dari rumahnya bersama sang Pelatih. Pukul 06.00 pagi mereka sudah berada di ladang ranjau untuk menemukan ranjau yang tertanam.
Mudah-mudahan menambah pengetahuan.