WASPADA! Awan Lenticural di Atas Gunung



Ketika mendaki Gunung Ciremai via Linggarjati, sekitar jam 2 dini hari ane terbangun karena angin sangat kencang meniup dedaunan dan terdengar seperti sedang terjadi hujan badai tapi ketika buka tenda nggak ada hujan sedikitpun. berhubung ketika itu ane baru pertama mendaki Gunung Ciremai ane maklumin saja dengan berperasangka bahwa itu merupakan penomena alam yang sudah biasa di Gunung Ciremai, beruntungnga ane mendirikan tenda di Pos Sangga Buana 1 yang sekelilingnya lumayang terlindungi oleh pohon-pohon.


Sekitar jam 4 ane dan temen-temen melakukan summit (Pendakian ke Puncak Gunung), meski angin masih kencang kami tetap melanjutkan perjalanan ke puncak, sesampainya di Pos Pengasinan hempasan angin kencang mulai terasa, sesekali membuat kami memasang kuda-kuda karena hempasannya membuat kami tak seimbang.


Sesampaikan di puncak Sunan Gunung Djati kami disuguhkan bentuk awan yang menakjubkan di sebrang dekat area puncak jalur Apuy dan Palutungan, "Masya Allah" ane terkagum. tapi satu hal yang ane nggak sadari karena masih minimnya pengetahuan soal fenomena alam/awan di pegunungan yaitu bentuk awan yang menakjubkan tersebut merupakan tanda-tanda yang harus kita waspadai ketika mendaki gunung karena itu terbentuk akibat angin kencang yang menerjang gunung.

Sesampainya di rumah ane cari-cari soal fenomena alam tersebut dan ternyata awan itu disebut AWAN LENTICURAL. ane baca dalam sebuah artikel yang diposting airport.id, berikut penjelasannya:


Quote:


Fenomena serupa pernah juga ane saksikan ketika turun dari Gunung Merapi,  di puncak gunung Merbabu terlihat Awan Lenticural bahkan lebih besar daripada yang ane saksikan di Gunung Ciremai, sehari setelah fenomena tersebut kemudian tersebar video badai yang cukup dahsyat di Gunung Merbabu menerjang tenda-tenda dan pendaki.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel