4 Penyakit Mematikan yang Paling Rentan Menyerang Polisi
Thursday, November 15, 2018
MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjadi seorang Polisi yang bertugas menjaga keamanan masyarakat benar adalah pekerjaan yang membanggakan. Bukan hal mudah memastikan kondisi aman terkendali, Polisi kadang bekerja cukup berat dalam tugas-tugas yang diembannya.
Nah, kadang, profesi seperti Polisi yang tugasnya ekstra banyak ini ternyata jauh lebih rentan terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya, menurut penelitian.
Research Professor of Epidemiology and Environtmental Health, John M Violanti, dalam penelitiannya menyebut kepolisian di AS memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan metabolik, dibanding profesi lainnya.
Apa saja masalah kesehatan metabolik yang rentan menyerang Polisi? Berikut penjelasannya:
1. Lemak Perut Menumpuk
Pekerjaan yang padat terkadang memaksa Polisi harus merelakan waktu istirahatnya. Tak cuma itu, terkadang waktu untuk aktivitas fisik seperti olahraga pun terbengkalai karena tugas-tugas yang tak kenal ampun.
Kondisi ini diperparah dengan konsumsi makanan yang kurang sehat, instan dan tidak memiliki gizi seimbang. Ujungnya, penumpukan lemak di perut tak terhindarkan. Kondisi tersebut adalah awal dari berbagai penyakit lainnya yang akan datang menyusul.
2. Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau diabetes tipe 2 adalah yang paling banyak menyerang orang dibanding tipe 1. Diabetes melitus terjadi saat kondisi sel beta di pankreas tidak lagi memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga kadar gula darah tak terkendali.
Nah, kondisi pertama penumpukan lemak perut bisa jadi tanda terjadinya diabetes. Apalagi jika Polisi tidak memperhatikan pola konsumsinya, dan lebih banyak makan atau minum yang manis-manis. Jelas risiko diabetes semakin tinggi.
3. Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyakit yang terjadi akibat penumpukan lemak di perut. Risiko terjadinya masalah kesehatan ini bisa menjadi lebih tinggi bila seorang Polisi kurang olahraga dan sering stres dalam pekerjaan.
Seseorang dapat dikatakan mengalami hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Silahkan periksa ke dokter atau datang ke klinik untuk memastikan tekanan darah Anda.
4. Stroke
Penyakit yang satu ini jelas harus diwaspadai oleh para Polisi yang doyan bekerja keras sampai lupa aktivitas fisik. Stroke adalah salah satu pembunuh terbesar di dunia. Orang yang mengalami penyakit ini berisiko tinggi kehilangan nyawa, atau paling tidak mengalami cacat.
Stroke terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah akibat adanya plak yang disebabkan masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi atau kadar lemak berlebih. Kondisi tersebut diperparah jika kamu mengalami hipertensi atau memiliki riwayat penyakit jantung.
Jadi, buat Polisi, bekerja itu benar penting, tapi menjaga kesehatan demi masa depan yang baik jauh lebih penting. (Ryan)
Sumber