Awas, Jangan Lakukan Diet Keto Jika Tak Perlu




Quote:



okter.com)


MATA INDONESIA, JAKARTA – Diet Keto kini semakin populer di masyarakat Indonesia apalagi kalangan milenial. Tetapi tahukah Anda jika diet itu sangat dekat dengan kematian akibat serangan jantung?


Ahli penyakit jantung Kim Williams yang mantan Presiden American College of Cardiology menyatakan tidak seharusnya setiap orang melakukan diet tersebut.


Diet keto harusnya dipahami sebagai membuat tubuh dalam keadaan ketosis (keadaan terbakar) yaitu membakar lemak yang menjadi sumber energi kita. Dengan demikian kita bisa memperoleh bentuk tubuh yang ideal.


Diet itu memang diketahui sebagai pola teknik yang dilakukan mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak, serta asupan protein sedang. Saat lemak yang dikonsumsi sudah tinggi tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama yang dinamakan sebagai keadaan ketosis.


Tapi Williams sangat yakin manfaat diet itu sangat terbatas. Menurut dia ilmu soal diet keto itu sebenarnya salah.


Jika kita ingin mengubah kebiasaan makan harus dilakukan dengan mendisiplinkan diri tetapi tidak bisa dalam waktu cepat.


Apalagi jika hal tersebut bertujuan menurunkan berat badan, menurut Williams yang terbaik paling cepat dalam waktu satu atau dua tahun.


Jika terpaksa melakukan diet keto, Williams menganjurkan hanya dalam jangka waktu yang pendek atau kurang dari satu tahun.


Indikator diet keto yang baik menurutnya adalah jika terjadi pengurangan banyak lemak perut, ditambah dengan peningkatan sensitivitas insulin dan gula darah yang stabil.


Hasil diet itu, seperti dikutip plantbasednews.org, ternyata bukan hanya memberikan kebaikan tetapi juga bisa menimbulkan gangguan kardiovaskular (berkaitan dengan jantung).


Hasil penelitian pada 2007 ternyata menyimpulkan upaya menguruskan badan tersebut meningkatkan kematian sebesar 22 persen.


Risiko tersebut ternyata juga semakin besar pada orang-orang yang pernah menjalani diet tersebut di masa lalunya. Data Journal of American Heart Association menunjukkan tingkat kematian justru membengkak hingga 53 persen.


Jadi ahli jantung tersebut menyampaikan, sesungguhnya tak seorang pun seharusnya melakukan diet keto, kecuali jika masalah berat badan lebih penting daripada hidup Anda.(Nefan Kristiono)



Sumber


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel