Bahaya di balik implan payudara silikon
Wednesday, November 28, 2018
Kebanyakan wanita gak pede kalo bagian atasnya itu kecil. Bahkan mereka gak sedikit yang rela ngeluarin ratusan juta buat memperbesar aset negaranya:ngakak
Tapi tau gak gansis kalo penambahan silikon itu berbahaya? Ane juga pernah liat video yang cewek yang silikonnya meledak pas di pesawat:takut
Apa aja sih bahaya kalo implan payudara pake silikon? Nih minyak dah :travel
Quote:
Keyakinan bahwa payudara besar lebih indah, membuat sebagian perempuan memilih menggunakan implan payudara. Studi terbesar tentang implan payudara mengungkap fakta penting mengenai efek samping yang jarang terjadi namun serius.
Implan payudara adalah prostesis yang digunakan untuk mengubah ukuran atau bentuk payudara perempuan. Bedah kosmetik seperti ini populer, tapi juga berisiko.
Selain memperbesar ukuran, beberapa perempuan menggunakan implan payudara untuk merekonstruksi payudara setelah mastektomi untuk mengangkat tumor kanker payudara.
Dua implan payudara yang paling populer dan diizinkan Food and Drug Administration (FDA), BPOM Amerika Serikat adalah yang terbuat dari larutan garam atau saline, dan gel silikon.
Implan saline menggunakan cangkang silikon yang diisi larutan garam steril saat operasi. Implan silikon menggunakan cangkang silikon yang diisi dengan gel silikon kental.
Menukil Daily Mail, sebagian perempuan beranggapan implan silikon lebih terasa asli daripada implan saline. Tapi risikonya lebih besar jika sampai bocor.
Pada tahun 1992 FDA belum memberi lampu hijau untuk keduanya. Namun, hal ini tidak menghalangi pasien melakukan prosedur implan payudara.
Baru pada awal 2000-an, FDA menyetujui implan payudara saline untuk augmentasi pada perempuan berusia 18 tahun ke atas, dan rekonstruksi payudara untuk perempuan segala usia.
Lampu hijau untuk implan payudara gel silikon, berlaku untuk sebagian kecil kasus. Kemudian, pada tahun 2006, FDA menyetujui implan yang berisi gel silikon dari dua produsen.
Untuk pertama kalinya, implan payudara berisi silikon gel tersedia untuk augmentasi, serta rekonstruksi dan revisi. Pabrikan harus melakukan studi pasca-persetujuan untuk memverifikasi keamanan dan keefektifannya.
Pada tahun 2011, FDA merilis Safety Communication mempertimbangkan ditemukannya kaitan antara implan payudara dan limfoma sel anaplastik besar, jenis limfoma langka (kanker sistem limfatik).
Berdasarkan tinjauan studi klinis, FDA meyakini perempuan dengan implan payudara mungkin berisiko terkena penyakit.
Walau telah disetujui FDA, pembahasan tentang keamanan implan payudara silikon terus bergulir. FDA melakukan beberapa penelitian terhadap sejumlah orang dengan implan payudara, tetapi hingga sekarang, tidak ada yang benar-benar menganalisis datanya.
"Kami berbagi informasi penting tentang tingkat komplikasi dan hubungan langka dengan bahaya sistemik. Data ini memberi perempuan informasi keselamatan yang penting tentang implan payudara silikon agar ekspektasi mereka nyata, dan untuk membantu mereka memilih prosedur yang tepat," jelas Dr. Mark W. Clemens dan rekan-rekan peneliti di MD Anderson Cancer Center University of Texas di Houston.
Bersama tim, Dr. Clemens menganalisis data sekitar 100 ribu orang yang terdaftar dalam studi pasca-penyetujuan besar pada 2007-2010. Sekitar 80 ribu di antara pasien ini menerima implan silikon, sisanya memiliki implan saline. Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Annals of Surgery.
Berkat database yang besar, para ilmuwan dapat menilai risiko bahaya langka bagi perempuan dengan implan payudara.
Sekitar 72 persen menjalani operasi pembesaran payudara, sekitar 15 persen melakoni pembesaran revisi, 10 persen menjalani rekonstruksi payudara, dan tiga persen melakukan prosedur rekonstruksi revisi.
Tim menemukan, perempuan dengan implan silikon berisiko lebih tinggi atas efek samping penyakit yang jarang. Termasuk sklerodermia, rheumatoid arthritis, dan sindrom Sjogren.
Risiko mengembangkan kondisi ini sekitar enam hingga delapan kali lebih tinggi daripada di seluruh populasi. Implan silikon juga dihubungkan dengan risiko bayi lahir mati dan kanker kulit.
Para ilmuwan juga menemukan, perempuan dengan implan silikon mungkin berisiko lebih tinggi terhadap beberapa komplikasi bedah. Termasuk kontraktur kapsular (jaringan parut di sekitar implan), dibandingkan dengan implan saline.
Penting untuk dicatat, sementara beberapa penyakit langka tampaknya lebih umum pada perempuan dengan implan silikon, peneliti menyimpulkan "tingkat absolut dari hasil ini rendah."
"Untuk menyelesaikan ketidakpastian yang ada pada basis bukti, penting bahwa data ini dianalisis dengan cara yang tidak bias. Tetap menjadi tugas komunitas operasi plastik untuk memberikan bukti definitif atas risiko yang terkait dengan implan payudara."
Pun demikian tidak semua ahli bedah sepaham dengan Dr. Clemens dan tim. Dr. Stuart Linder adalah salah satunya.
"Saya sudah menggunakan implan silikon sejak 20 tahun lalu dan saya belum melihat efeknya. Kecuali FDA yang merilis pernyataan risikonya lebih besar maka produk ini aman dan bisa digunakan untuk operasi," terang Dr. Linder dokter bedah plastik dari Beverly Hills, California.
Di sisi lain, ada komunitas perempuan yang menyesal telah menjalani prosedur implan payudara. Mereka berbagi kisah tentang penyakit yang mereka derita pasca operasi implan payudara.
Buat para wanita, gausa laaa implan implan gitu. Apa adanya aja
Kalo mau memperbesar, kami kaum lelaki siap kok :ngakak:ngakak:ngakak
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup:bigkiss
Quote:
