Dapet Bos menyebalkan, Bertahan atau Berhenti?
Thursday, November 15, 2018
Apa yang agan lakuin kalo misal punya atasan yang menyebalkan atau suka mengintimidasi?
:bingung
Pasti gan akan memilih keluar dari kerhjaan tersebut. Itu pilihan benar, tapi ada beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan serta tolak ukur.
Kira-kira kondisi seperti apa yang bikin agan harus keluar atau resign dari kantor agan. Ini dia infonya
:matabelo
Quote:
Ilustrasi bos dalam rapat kerja | Stuart Jenner /Shutterstock
Anda bisa memilih profesi yang bisa mengaktualisasi diri Anda. Sayangnya, selama Anda masih bekerja untuk orang lain, Anda tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi atasan atau bos di kantor.
Survei yang diproduksi oleh Gallup mengungkapkan bahwa 50 persen dari 7.000 karyawan memilih mengundurkan diri dan mencari pekerjaan di perusahaan lain supaya tidak lagi melihat atau berurusan dengan atasannya.
"Dalam satu waktu, 10 sampai dengan 15 persen karyawan pasti pernah bekerja dengan rekan kerja atau bos yang mengintimidasi dan menindas," jelas Robert Sutton, seorang profesor di Stanford University dan penulis buku laris kepada CNBC Make It.
Hasil studi yang dilakukan oleh Monster, portal lowongan pekerjaan, juga mengungkapkan, 76 persen responden mengaku memiliki bos yang menyebalkan. Lalu, sepertiga dari responden mengatakan, bos mereka adalah sosok yang gila jabatan dan kekuasaan, tanpa memedulikan kesejahteraan tim kerja.
Namun, bagaimana cara atau mengetahui pertanda bahwa atasan telah membuat hidup Anda tidak bahagia sehingga sudah waktunya untuk resign?
Sutton yang menulis buku bertajuk "The A-----e Survival Guide" menjelaskan, apabila bos di kantor telah membuat hidup terasa begitu buruk, jangan menunggu banyak waktu, segera cari pekerjaan baru dan ajukan surat pengunduran diri.
Berikut tiga tanda perubahan dalam hidup Anda akibat memiliki bos yang menyebalkan:
Mengalami gangguan kesehatan dan tidur
"Jika Anda sampai mengalami susah tidur, ini pertanda yang sangat buruk,"ungkap Sutton.
Mengalami kesulitan tidur malam adalah sinyal Anda memiliki beban pikiran.
Dia mengatakan, bisa jadi sumbernya adalah bos di kantor.
Lelah berkepanjangan akibat stres bisa memposisikan kesehatan Anda pada risiko yang buruk.
Hasil akhir dari kondisi ini adalah sulit berkonsentrasi sampai dengan peningkatan potensi gangguan jantung.
Dia menyarankan agar Anda berkonsultasi kepada psikolog.
Jika sumber masalahnya memang atasan Anda, sebaiknya Anda juga berkonsultasi pada HRD.
Memengarui kehidupan personal
"Dampak lainnya adalah Anda tidak bisa memisahkan pekerjaan dan urusan personal. Anda kesal dan mulai melampiaskannya pada keluarga, teman, dan siapa pun," jelasnya.
Sebenarnya, banyak orang yang pernah mengalami emosi dari lingkungan kerja yang terbawa pada lingkup pribadi.
Namun, jika perilaku atasan Anda membuat pengaruh emosional itu semakin tak lagi bisa dibatasi, saatnya membuat perubahan.
Kinerja menurun
Memiliki bos yang buruk, otomatis memengaruhi dorongan semangat kerja Anda sehingga berdampak pada kinerja yang tidak cemerlang.
Kinerja yang buruk merupakan sasaran empuk untuk membuat atasan semakin mengintimidasi dan membuat Anda merasa gagal.
"Kami telah melihat ratusan hasil penelitian yang menyatakan, ketika seseorang merasa tidak dihargai setiap hari akan berujung pada kinerja yang tidak memadai,"imbuhnya.
Apa jalan keluarnya?
"Jika Anda merasakan tiga masalah di atas, Anda merasa buruk dan membuat orang lain merasa demikian, pekerjaan Anda benar-benar mimpi buruk. Buat saya, itu adalah tanda jelas untuk mengundurkan diri. Namun, Anda harus memiliki rencana cadangan untuk membayar semua tagihan sebelum benar-benar mengambil keputusan tersebut," urainya.
Namun, jika ingin menanganinya secara psikologis, Anda coba lakukan refleksi diri terlebih dulu sebelum memutuskan hal besar dalam hidup tersebut.
Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda yang memang terlalu sensitif?
Cara lain yang disarankan Sutton adalah berbagai masalah dan perasaan Anda ini pada rekan kerja satu tim.
Pastikan Anda jangan bicara jelek mengenai atasan tersebut pada orang lain, meskipun rekan kerja yang dekat.
Survei yang diproduksi oleh Gallup mengungkapkan bahwa 50 persen dari 7.000 karyawan memilih mengundurkan diri dan mencari pekerjaan di perusahaan lain supaya tidak lagi melihat atau berurusan dengan atasannya.
"Dalam satu waktu, 10 sampai dengan 15 persen karyawan pasti pernah bekerja dengan rekan kerja atau bos yang mengintimidasi dan menindas," jelas Robert Sutton, seorang profesor di Stanford University dan penulis buku laris kepada CNBC Make It.
Hasil studi yang dilakukan oleh Monster, portal lowongan pekerjaan, juga mengungkapkan, 76 persen responden mengaku memiliki bos yang menyebalkan. Lalu, sepertiga dari responden mengatakan, bos mereka adalah sosok yang gila jabatan dan kekuasaan, tanpa memedulikan kesejahteraan tim kerja.
Namun, bagaimana cara atau mengetahui pertanda bahwa atasan telah membuat hidup Anda tidak bahagia sehingga sudah waktunya untuk resign?
Sutton yang menulis buku bertajuk "The A-----e Survival Guide" menjelaskan, apabila bos di kantor telah membuat hidup terasa begitu buruk, jangan menunggu banyak waktu, segera cari pekerjaan baru dan ajukan surat pengunduran diri.
Berikut tiga tanda perubahan dalam hidup Anda akibat memiliki bos yang menyebalkan:
Mengalami gangguan kesehatan dan tidur
"Jika Anda sampai mengalami susah tidur, ini pertanda yang sangat buruk,"ungkap Sutton.
Mengalami kesulitan tidur malam adalah sinyal Anda memiliki beban pikiran.
Dia mengatakan, bisa jadi sumbernya adalah bos di kantor.
Lelah berkepanjangan akibat stres bisa memposisikan kesehatan Anda pada risiko yang buruk.
Hasil akhir dari kondisi ini adalah sulit berkonsentrasi sampai dengan peningkatan potensi gangguan jantung.
Dia menyarankan agar Anda berkonsultasi kepada psikolog.
Jika sumber masalahnya memang atasan Anda, sebaiknya Anda juga berkonsultasi pada HRD.
Memengarui kehidupan personal
"Dampak lainnya adalah Anda tidak bisa memisahkan pekerjaan dan urusan personal. Anda kesal dan mulai melampiaskannya pada keluarga, teman, dan siapa pun," jelasnya.
Sebenarnya, banyak orang yang pernah mengalami emosi dari lingkungan kerja yang terbawa pada lingkup pribadi.
Namun, jika perilaku atasan Anda membuat pengaruh emosional itu semakin tak lagi bisa dibatasi, saatnya membuat perubahan.
Kinerja menurun
Memiliki bos yang buruk, otomatis memengaruhi dorongan semangat kerja Anda sehingga berdampak pada kinerja yang tidak cemerlang.
Kinerja yang buruk merupakan sasaran empuk untuk membuat atasan semakin mengintimidasi dan membuat Anda merasa gagal.
"Kami telah melihat ratusan hasil penelitian yang menyatakan, ketika seseorang merasa tidak dihargai setiap hari akan berujung pada kinerja yang tidak memadai,"imbuhnya.
Apa jalan keluarnya?
"Jika Anda merasakan tiga masalah di atas, Anda merasa buruk dan membuat orang lain merasa demikian, pekerjaan Anda benar-benar mimpi buruk. Buat saya, itu adalah tanda jelas untuk mengundurkan diri. Namun, Anda harus memiliki rencana cadangan untuk membayar semua tagihan sebelum benar-benar mengambil keputusan tersebut," urainya.
Namun, jika ingin menanganinya secara psikologis, Anda coba lakukan refleksi diri terlebih dulu sebelum memutuskan hal besar dalam hidup tersebut.
Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda yang memang terlalu sensitif?
Cara lain yang disarankan Sutton adalah berbagai masalah dan perasaan Anda ini pada rekan kerja satu tim.
Pastikan Anda jangan bicara jelek mengenai atasan tersebut pada orang lain, meskipun rekan kerja yang dekat.
Nah buat agan yang udah ngalamin tiga tanda di atas, buru-buru dah resign sebelum hidup agan makin buruk.
Tapi agan juga gak asal resign juga, agan harus pinter dan harus punya rencana lain selama masa tidak kerja biar tagihan agan gak numpuk
:malu
Semoga threat ane bermanfaat
:shakehand2
Quote:
Quote:
