Film Indonesia yang masuk JAFF ASI 2018, Ada Keluarga Cemara Loh!
Wednesday, November 14, 2018
Jogja – Netpac Asian Film Festival kembali menyelenggarakan sinema Asia Pasifik di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 27 November – 4 Desember 2018. Selain penayangan ratusan film dari Asia Pasifik, sejumlah program andalan JAFF, seperti Asian Feature, Light of Asia, Asian Perspective, Indonesia Screen Awards, dan Open Air Cinema bakal memeriahkan event tahunan ini.
Total ada sekitar 138 film yang bakalan diputar di event ini GanSis! Jadi selama seminggu GanSis bisa nonton beragam jenis film dari Asia Pasifik.
Salah satu prgram JAFF 2018 yang menjadi perhatian Ane adalah Indonesia Screen Awards (ISA) GanSis. Yap, di program ini bakalan ada beberapa film Indonesia yang berkompetisi untuk mendapatkan penghargaan. Infonya sih tahun ini bakalan ada 8 film Indonesia yang ikut dalam event ini. O iyah program ini termasuk baru di JAFF GanSis, JAFF ISA 2017 film Posesif garapan Edwin menjadi film terbaik. Kira - kira tahun ini film mana yah yang dapat penghargaan?
Berikut Ane kasih tau 8 film indonesia di JAFF ISA 2018:
Sultan Agung (Hanung Bramantyo)

Film besutan Hanung Bramantyo ini mengangkat tokoh Sultan Agung yang ambisius dan kejam dalam literatur Belanda. Dalam film ini, Hanung ingin mengembalikan ingatan anak zaman sekarang tentang sosok Sultan Agung. Film berdurasi 148 menit ini diperankan aktor dan aktris kenamaan Indonesia, diantaranya Ario Bayu (Sultan Agung), Marthino Lio, Putri Marino, Lukman Sardi, Teuku Rifnu dan Christine Hakim.
Keluarga Cemara (Yandy Laurens)
Keluarga Cemara merupakan film yang diadaptasi dari sinetron berjudul sama pada era 90-an. Menariknya, Film ini merupakan film panjang pertama yang digarap oleh sutradara Yandy Laurens. Sebelumnya Yandy lebih banyak membuat film pendek yang salah satunya pernah meraih piala citra yakni Wan An (2012). Film bertema keluarga ini diproduksi oleh Visinema bersama Ideosource dan Kaskus dengan produser Anggia Kharisma dan Gina.
Love For Sale (Andibachtiar Yusuf)

Love For Sale bercerita tentang kehidupan Richard yang lama hidup sendiri. Perjalanan cinta masa lalu yang buruk membuat Richard menjadi jomblo bertahun – tahun. Gak hanya soal cinta, film garapan sutradara Andibachtiar Yusuf ini juga mengandung kritik sosial yang sangat dekat dengan masyarakat.
Aruna & Lidahnya (Edwin)

Film karya sutradara Edwin ini merupakan adaptasi dari novel Laksmi Pamuntjak dengan judul yang sama. Berbeda dengan film – film Edwin sebelumnya, Aruna dan Lidahnya menyuguhkan lebih banyak dialog dan kuliner khas Nusantara. Film ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo (Aruna), Nicholas Saputra, Oka Antara dan Hannah Al Rasyid.
Petualangan Menangkap Petir (Kuntz Agus)

Petualangan Menangkap Petir merupakan wujud keresahan Abimana Aryasatya sebagai produser terhadap minimnya film anak di Indonesia. Disutradarai oleh Kuntz Agus, film ini mengangkat cerita tentang kearifan lokal, keluarga dan isu digital yang sekarang berkembang di kalangan anak – anak. Uniknya, film ini juga memasukkan salah satu legenda dari jawa yakni cerita Penangkap Petir.
If This Is My Story (Djenar Maesa Ayu)

Film karya Djenar Maesa Ayu dan Kan Lume ini merupakan satu – satunya film di JAFF ISA 2018 yang belum tau kapan tanggal rilisnya. Film ini bakal diperankan oleh Reza Rahadian, Ine Febriyanti dan Cornelio Sunny.
Menunggu Pagi (Teddy Soeriaatmadja)

Menunggu Pagi merupakan film percintaan dengan latar festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP). Di film ini terdapat tiga cerita, dimana ketiganya punya tujuan yang sama yakni nonton festival musik DWP. Aktor dan aktris yang terlibat di film ini antara lain Aurelie Moeremans, Arya Saloka, Mario Lawalata, Ganindra Bimo, Putri Marino dan Yayu Unru.
Wage (John De Rantau)

Film dengan pemeran utama Rendra Bagus Pamungkas (WR Supratman) dan Prisia Nasution (Salamah) telah tayang di akhir tahun 2017. Butuh waktu tujuh tahun bagi sutradara John De Rantau untuk riset film yang kental akan nilai sejarah ini.
Nah itu dia delapan film yang masuk ke program kompetisi JAFF ISA 2018. Kira – kira GanSis jagoin yang mana nih?
Di ajang ini semua juri merupakan juri dari luar negeri semua GanSis.
Dan, pastinya delapan film ini akan diputar di JAFF 2018 GanSis!