Kecilnya Sering Berselisih - Besarnya Bikin Kangen, Sudah Dewasakah Aku?



Namanya juga anak-anak yah Gan, apa yang ada dalam fikirannya adalah bermain, serba ingin tahu sesuatu, dan tidak ingin mengalah, belum pada tahap memahami sebab akibat yang di timbulkan karena sesuatu hal. Contohnya seperti sering berselisih untuk hal kecil seperti rebutan mainan, rebutan kursi dengan si kakak atau temannya.

Perselisihan akan semakin sering ketika dalam lingkup keluarga memiliki saudara yang dominan atau sebaliknya. Maka tak ayal ke dua orang tua seringkali memberikan pengertian dan pemahaman kepada keduanya. Biasanya setelah itu akan akur kembali, namun beberapa waktu kemudian terulang dan terulang kembali hingga menjelang mereka remaja dan mengerti arti sebuah hubungan ikatan persaudaraan dan kerjasama sesama keluarga.




Kakak, Adik
"Kami Sayang Kamu"




Bagi orang tua memang wajib memiliki kesabaran tingkat dewa manakala salah satu anak atau keduanya terus berselisih tentang hal-hal yang sama, padahal orang tua sudah berusaha seadil-adilnya, dan jika kesabaran orang tua sudah menipis biasanya si anak akan mendapatkan hukuman. Kapok? Tentu saja tidak, namanya juga anak-anak, ya meski tidak semua tapi hukuman akan memberikan efek jera sesaat.

"Ini punya aku"
"Bukan itu punyaku, ibu yang belikan untukku!"
"Adek pelit!"
"Biarin, nanti aku bilang ayah"

"Kenapa kakak harus selalu mengalah?"
"Karena aku anak paling kecil, weeek"


Tapi seperti saya sendiri pun pernah menjadi anak-anak, kebetulan saya anak paling kecil dari tiga bersaudara. Dan saya yang kolokan waktu itu selalu tidak mau mengalah, hingga kedua kakak saya jadi harus sering mengalah dan selalu mempertahankan pendapatnya jika sudah kesal.



Sudah lama kami berselisih hingga saling umpat dan berkelahi, bahkan kakak saya yang perempuan waktu itu saya ingat dia masih smp dan saya masih duduk di kelas 2 sd saya tantang untuk berkelahi. Orang tua saya cuma geleng kepala saja melihat kelakuan kami. Sedang kakak tertua pernah sangat geram kepada saya karena saya seringkali merebut mainannya dan akibatnya saya tidak diperbolehkan bermain bersama dengan gengnya. Perdebatan hingga sikap kebencian dalam pemikiran anak-anak waktu itu memuncak dan sering terjadi, tapi yah itulah alam fikiran anak-anak masih dianggap wajar, nakalnya anak-anak. Berbeda ketika kita sudah dewasa yang sudah mengerti dan memahami arti kompromi, menghargai perasaan orang lain dan mengalah.



Ibarat Tomm and Jerry, dimana kalau bertemu kami selalu berselisih. Hal kecil apapun sering jadi bahan perselisihan berlangsung hingga saya SMU. Namun semua berubah ketika ke dua kakak harus kuliah di luar kota. Rumah serasa sepi dan saya jadi lebih sering bermain di luar. Tapi keriaan dengan teman-teman tidak sedekat dan seakrab dengan ke dua kaka kandung, meski sering berselisih ketika salah satu tidak terlihat di rumah pasti kami saling bertanya kemana mereka, lucu, hehe. Terasa aneh sepertinya, tapi itulah yang disebut ikatan bathin, ikatan persaudaraan, sedarah sekandung. Tidak ada dalam sejarah manusia putus hubungan persaudaraan karena kita adalah sedarah, satu orang tua.

Persaaan tidak ingin kehilangan saudara semakin besar manakala kita semakin dewasa dan tahu arti persaudaraan sesungguhnya. Menurut saya, dahulu sewaktu kecil kita seringkali berselisih hingga 'berdarah-darah' rupanya itu cara kita untuk dekat dengan saudara kita, cara untuk saling memahami saudara kandung kita. Caranya anak-anak. Dengan begitu ketika besar kita jadi saling mengenal dan memahami karakter masing-masing. Bahkan saat lama bertemu kita seperti rindu setengah mati, teringat kekonyolan masa kecil yang membekas dan menggelikan.



Bagaimana denganmu, semoga semakin akrab dan bahagia selalu dengan saudara kandung kita. Tapi jika hingga kini kamu dan saudara kandungmu yang sudah dewasa masih juga berselisih cobalah bertanya pada diri sendiri, "Sudah dewasakah aku?."










Copyright © 2016 - 2018 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini iskrim | Sotoshop : iskrim



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel