Rp 1.015,66 Triliun Capaian Penerimaan Pajak Hingga Akhir Oktober
Saturday, November 3, 2018
Secara total, pemerintah memproyeksikan penerimaan negara bakal tembus target yang sebesar Rp 1.894,72 triliun tahun ini. Penyokongnya, penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) mencapai Rp 1.903,03 triliun atau 95,7% dari target yang sebesar Rp 1.618 triliun.
Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 349,16 triliun atau 126,8% dari target yang sebesar Rp 275,43 triliun, dan hibah mencapai Rp 5,38 triliun atau 449,8% dari target yang sebesar Rp 1,2 triliun.

Secara rinci, penerimaan pajak penghasilan (PPh) non-migas mencapai Rp 539,2 triliun atau 66% dari target dalam APBN. Penerimaan tersebut tumbuh 16,97% (yoy). Bila tanpa memerhitungkan perolehan dari tebusan amnesti pajak tahun lalu yang masuk kategori PPh nonmigas, maka pertumbuhannya mencapai 20,1% (yoy).
Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp 404,54 triliun atau 74,67% dari target dalam APBN. Capaian tersebut tumbuh 14,51% (yoy).
Untuk pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak lainnya, realisasinya mencapai Rp 17,88 atau 66,08% dari target APBN. Capaian itu tumbuh 107,89% (yoy), berbanding terbalik dari Oktober 2017 yang tercatat turun 61,85% (yoy).
Di sisi lain, penerimaan PPh migas mencapai Rp 54,04 triliun atau 141,7% dari target sebesar Rp 38,13 triliun. Capaian tersebut tumbuh 28,05% (yoy).
Secara total, pemerintah memproyeksikan penerimaan negara bakal tembus target yang sebesar Rp 1.894,72 triliun tahun ini. Penyokongnya, penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) mencapai Rp 1.903,03 triliun atau 95,7% dari target yang sebesar Rp 1.618 triliun.
Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 349,16 triliun atau 126,8% dari target yang sebesar Rp 275,43 triliun, dan hibah mencapai Rp 5,38 triliun atau 449,8% dari target yang sebesar Rp 1,2 triliun.
Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 349,16 triliun atau 126,8% dari target yang sebesar Rp 275,43 triliun, dan hibah mencapai Rp 5,38 triliun atau 449,8% dari target yang sebesar Rp 1,2 triliun.

Secara rinci, penerimaan pajak penghasilan (PPh) non-migas mencapai Rp 539,2 triliun atau 66% dari target dalam APBN. Penerimaan tersebut tumbuh 16,97% (yoy). Bila tanpa memerhitungkan perolehan dari tebusan amnesti pajak tahun lalu yang masuk kategori PPh nonmigas, maka pertumbuhannya mencapai 20,1% (yoy).
Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp 404,54 triliun atau 74,67% dari target dalam APBN. Capaian tersebut tumbuh 14,51% (yoy).
Untuk pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak lainnya, realisasinya mencapai Rp 17,88 atau 66,08% dari target APBN. Capaian itu tumbuh 107,89% (yoy), berbanding terbalik dari Oktober 2017 yang tercatat turun 61,85% (yoy).
Di sisi lain, penerimaan PPh migas mencapai Rp 54,04 triliun atau 141,7% dari target sebesar Rp 38,13 triliun. Capaian tersebut tumbuh 28,05% (yoy).
Secara total, pemerintah memproyeksikan penerimaan negara bakal tembus target yang sebesar Rp 1.894,72 triliun tahun ini. Penyokongnya, penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) mencapai Rp 1.903,03 triliun atau 95,7% dari target yang sebesar Rp 1.618 triliun.
Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 349,16 triliun atau 126,8% dari target yang sebesar Rp 275,43 triliun, dan hibah mencapai Rp 5,38 triliun atau 449,8% dari target yang sebesar Rp 1,2 triliun.
Spoiler for Sumber: