Setelah Co-working, Co-living Jadi Tren Baru Milenial
Thursday, November 22, 2018
Munculnya ruang co-living dan co-working adalah tren baru di antara Milenial di kota-kota besar di seluruh dunia. Ruang co-living adalah tren baru berbagi tempat tinggal yang juga ampuh sebagai pengobat kesepian.
Pada tahun 2020 nanti, Generasi Milenial akan berjumlah 50 persen dari keseluruhan tenaga kerja global, menurut penelitian dari PwC. Generasi yang lahir antara tahun 1980 hingga 2000 ini hidup di era internet, mendapat informasi yang baik, dan tumbuh bersama teknologi serta media sosial.
Di sisi lain, meskipun para Milenial memiliki jaringan sosial yang sangat luas, sesungguhnya mereka memiliki akses fisik yang sangat terbatas kepada teman-teman mereka. Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dan media sosial telah menyebabkan rasa kesepian dan isolasi, sehingga sekarang dilihat sebagai mencapai tingkat epidemi di beberapa negara.
Ruang hidup bersama telah berevolusi dari yang tadinya bangunan rumah yang tidak menarik, menjadi apartemen yang sangat mewah, yang dirancang untuk memenuhi selera Milennial. Mereka mengutamakan desain modern, yang terdiri dari warna dan tekstur yang sederhana namun bersih, elemen industri, dan kayu alami.
Ruang co-living beroperasi dengan model plug-and-play dan menghilangkan kerepotan tugas sehari-hari dan perawatan rumah. Ini sangat sesuai dengan keinginan Milenial yang lebih suka membayar orang untuk melakukan perawatan untuk mereka.
Milenial dapat langsung menempati co-living tanpa membawa furnitur ataupun kelengkapan lain, karena sudah tersedia semuanya. Mereka juga akan memiliki akses ke komunitas, dan menjadi akrab dengan makan bersama. DI co-living anyak diselenggarakan acara yang berfokus pada komunitas, sehingga dapat membangun koneksi dan meningkatkan aspek sosial di antara penghuninya.
Tempat tinggal bersama juga merupakan perpaduan sempurna dari sosialisasi dan privasi.
Pengusaha muda dan generasi milenial menginginkan fleksibilitas, supaya mudah bergerak mengikuti tuntutan pekerjaan. Tinggal bersama dengan opsi sewa jangka pendek adalah solusi yang menguntungkan.
Semua ini tersedia pada titik harga yang sangat menguntungkan
Menurut laporan Harvard, tingkat kesendirian dinilai meningkat 2 kali lipat dalam 2 dekade terakhir, karena itulah kebutuhan untuk membangun komunitas yang kuat hadir.
Hidup bersama menjadi transformasi dalam cara hidup manusia. Ini menciptakan mode akomodasi baru, selain itu, memecahkan masalah kesepian yang telah merajalela kaum muda saat ini.
(Sumber: Nikunj Batheja/ entrepreneur.com)