Gegara Belajar di Bawah Lampu Jalanan, Bocah Ini Dapat Hadiah Rumah Mewah
Beberapa waktu lalu, media di tanah air dihebohkan dengan berita bocah kelas 3 SD, yang harus berangkat ke sekolah sejak pukul 3 dini hari, naik KRL, dan yang lebih miris lagi
...Beberapa waktu lalu, media di tanah air dihebohkan dengan berita bocah kelas 3 SD, yang harus berangkat ke sekolah sejak pukul 3 dini hari, naik KRL, dan yang lebih miris lagi tak memakai sepatu.
Bocah tersebut bernama Karim, yang tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat. Setiap hari ia harus berangkat ke sekolahnya yang terletak di Depok, Jawa Barat.
Setelah kisahnya viral, maka bocah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya dari Panglima TNI Marsekal Hadi. Ia mendapat bantuan peralatan sekolah dan sebagainya, serta dibawa ke Malang untuk melihat langsung acara latihan Militer.
Dan barusan viral lagi berita bocah yang duduk di kelas 6 SD dari luar negeri, yang harus belajar di luar rumah, tepatnya di bawah lampu jalan raya, untuk mendapat penerangan listrik. Sebab keluarganya tidak mampu membayar biaya listrik.
***
Banyak kemiripan dari cerita kedua bocah ini, yaitu sama-sama masih duduk di sekolah tingkat dasar, dari keluarga yang tidak mampu, dan yang utama adalah punya semangat belajar yang tinggi, di tengah keterbatasan ekonomi yang menghimpit kehidupannya.
Selain itu, endingnya juga sama, yaitu keduanya sama-sama mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Namun bocah yang satu ini jauh lebih beruntung. Sebab selain dari pemerintah setempat, ia juga mendapat hadiah rumah mewah dari seorang konglomerat.
***
Bocah beruntung tersebut bernama Victor Martin Angulo Cordoba, berusia 12 tahun, tinggal di kota Moche, Peru.
Pada suatu malam, polisi setempat yang memeriksa rekaman CCTV jalanan, melihat bocah tersebut duduk di bawah sebuah lampu jalan.
Awalnya polisi curiga bocah itu adalah gelandangan atau pelaku kriminal.
Namun setelah tampilan CCTV diperbesar, tampak bocah itu sedang belajar, mengerjakan PR yang menjadi tugas di sekolahnya. Ia tampak sedang memegang pulpen dan buku, serta membaca dan menulis sesuatu.
Petugas itu segera membagikan video tersebut melalui akun FB, dan sampai kini telah ditonton lebih dari 5 juta viewer.
Berdasarkan postingan tersebut, maka media lokal berusaha mencari tahu tentang identitas bocah tersebut, sehingga akhirnya bisa mewawancarai ibunya.
Menurut sang ibu, mereka adalah keluarga miskin yang tak mampu membayar tarif listrik.
Karena itu, setiap kali ingin belajar, putranya itu selalu keluar rumah dan duduk di bawah lampu jalanan sebagai penerangan.
Di rumah setiap malam mereka hanya menggunakan lilin sebagai sumber cahaya.
Namun Victor merasa tidak bisa belajar dengan serius dengan cahaya itu, sehingga ia memilih belajar di bawah lampu jalanan.
***
Setelah beritanya viral, keluarga Victor langsung mendapat kunjungan dari Wali Kota Moche.
Sang Wali Kota berjanji akan membayar biaya tagihan listrik setiap bulan dari dana pribadinya, agar Victor dapat belajar dengan serius, tenang dan aman di dalam rumahnya sendiri.
Tak hanya itu, keberuntungan juga datang kepada keluarga Victor. Sebab seorang jutawan dari Bahrain yang telah membaca berita itu langsung tergugah hatinya.
Katanya, waktu kecil dulu ia juga bernasib yang hampir sama dengan Victor. Karena itu, jutawan muda yang bernama Yaqoob Yusuf Ahmed Mubarak, 31 tahun, langsung terbang ke Peru, untuk menemui mereka.
Dalam kunjungan tersebut, Yaqoob memeluk Victor, kemudian ia memberikan santunan untuk membangun rumah mewah bagi Victor dan ibunya.
Selain itu, Yaqoob juga memberikan bantuan untuk rehabilitasi gedung sekolah tempat Victor sekolah, dan memberikan modal usaha bagi ibu Victor.
***
Kini Victor tak lagi belajar di bawah lampu jalanan. Lampu-lampu terang telah menghiasi seluruh ruangan megah rumah baru.
Yah moga aja Victor terus semangat belajar, jangan berubah setelah mendapat berbagai fasilitas kemudahan dan kenyamanan. Sehingga jika suatu saat menjadi orang sukses, bisa pula menolong orang lain yang bernasib sama dengannya.(*) Ref