10 Eksperimen Persilangan Manusia Dengan Hewan,jadinya Malah Begini


Ketika membayangkan persilangan manusia dengan hewan, inilah yang mimin bayangkan pertama kali. (kotaku.com.au)
Di laboratorium di seluruh dunia saat ini para ilmuwan sedang bekerja mengembangkan proyek persilangan antara manusia dengan hewan asli.

Mungkin terdengar seperti film fiksi ilmiah, tetapi menggabungkan DNA manusia dan hewan bukanlah fantasi dari masa depan. Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan para ilmuwan beberapa kali dan sering menyebabkan kontroversi.

Menurut para ilmuwan, hewan setengah manusia yang mereka ciptakan tidak akan digunakan untuk tujuan apa pun kecuali demi kebaikan umat manusia. Mereka adalah terobosan ilmiah yang akan membantu manusia menjalankan eksperimen dan prosedur medis pada sesuatu yang tidak bisa diujicoba langsung ke manusia

Apakah eksperimen ini memang pantas dilakukan? Inikah awal lahirnya manusia dan hewan mutan di masa depan? Mari kita simak daftarnya!

10 Manusia kelinci pertama berhasil diciptakan


sfgate.com
Hibrida manusia-hewan pertama yang berhasil dikembangkan di laboratorium di Shanghai pada tahun 2003. Sebuah tim ilmuwan menggabungkan sel-sel manusia dalam sel telur kelinci, dan menciptakan embrio makhluk baru yang terdiri dari setengah kelinci dan setengah manusia.

Mereka tentu bukan orang pertama yang mencobanya. Para ilmuwan di Amerika melakukan usaha yang sama, ilmuwan AS mencoba membuat persilangan hewan-manusia mereka sendiri. Tapi tidak ada yang hidup dengan sehat. Tim Shanghai adalah yang pertama melakukannya.

Akan tetapi sebelum dunia sempat melihat wujud manusia kelinci tersebut. Tim ilmuwan hanya membiarkan makhluk itu hidup selama beberapa hari. Kemudian mereka menghancurkannya dan mengambil sel induknya.

9 Persilangan manusia simpanse


independent.co.uk
Pada tahun 1967, ilmuwan dari Cina hampir menciptakan makhluk persilangan manusia-simpanse hanya saja jika eksperimen tidak ditutup lebih awal, mereka akan berhasil melakukannya.

Dua ilmuwan dari Shenyang mengklaim bahwa mereka berpartisipasi dalam sebuah eksperimen di mana mereka berhasil menginseminasi seekor simpanse betina dengan sperma manusia. Tujuan mereka adalah menciptakan simpanse baru yang memiliki kapasitas otak yang lebih besar dan mulut yang lebih lebar. Pada akhirnya, mereka berharap menciptakan spesies kera baru dapat berbicara.

Proyek ini bertujuan untuk menciptakan makhluk yang akan digunakan sebagai budak yang melakukan pekerjaan kasar manusia dan sebagian dari mereka akan menjadi bahan percobaan keperluan militer dan ruang angkasa.

Sebelum proyek itu terealisas, pasukan Revolusioner Cina berhasil menghancurkan lab persilangan manusia simpanse itu, dan simpanse betina dalam percobaan diduga mati sebelum dia dapat melahirkan. Para peneliti mengklaim bahwa simpanse betina sudah hamil tiga bulan.

Pada tahun 1981, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka berencana untuk mencoba proyek ini lagi. Tapi tidak pernah ada kabar realisasi dari proyek ini, kemungkinan mereka khawatir dengan konsekuensinya.

8 Babi dengan darah manusia


secondnexus.com
The Mayo Clinic di Minnesota menyuntikkan sel induk manusia ke janin babi dan berhasil menciptakan babi pertama dengan darah setengah manusia yang mengalir melalui pembuluh darahnya.

Tujuan eksperimen mereka adalah untuk melihat bagaimana sel manusia dan babi berinteraksi ketika mereka bergabung bersama. Mereka menemukan bahwa beberapa sel tetap terpisah, dan makhluk hibrida baru mereka memiliki sel murni bersumber babi dan murni di berbagai bagian tubuhnya. Tetapi yang lain bergabung bersama untuk membuat DNA yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Hasilnya adalah hewan yang terlihat seperti babi normal di luar. Tetapi di bagian dalam, itu memiliki sel setengah manusia dan sel setengah babi di seluruh tubuhnya. Secara khusus, hewan itu memiliki jenis darah yang belum pernah dilihat oleh dunia sebelumnya karena diciptakan dari gabungan DNA manusia dan babi.

7 Sapi dan Kambing yang memproduksi ASI Manusia


https://www.gettyimages.com/detail/p...mage/523144866
Pada tahun 2009, para ilmuwan Rusia dan Belarusia secara genetis memodifikasi kambing untuk menghasilkan ASI manusia.

Mereka tidak mampu membuat susu 100 persen manusia. Tapi mereka bisa mengisinya dengan sel manusia, menciptakan susu yang memiliki 60 persen lisozim dan laktoferin yang menjadi ciri ASI manusia, dan mereka bukan satu-satunya orang yang melakukannya. Tak lama setelah itu, tim ilmuwan Cina membuat seluruh kawanan ternak yang menghasilkan susu manusia.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan ASI manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Para ilmuwan menginginkan cara untuk memanen ASI manusia dengan cara yang massal Tim Rusia bahkan mengiklankan bahwa susu manusianya bisa menjadi keju yang lezat.

6 Babi dan kambing dengan organ manusia


dogonews.com
Salah satu tujuan utama dalam membuat persilangan manusia-hewan adalah menciptakan peternakan hewan yang dapat dipanen untuk organ jantung dan paru-paru manusia.

Di AS, bidang ini dijadikan yang utama untuk diteliti, meskipun masih sedikit kontroversial di seluruh dunia. Hiromitsu Nakauchi, salah satu ilmuwan terkemuka yang mengerjakan proyek itu, harus meninggalkan negara asalnya Jepang untuk Amerika karena pekerjaannya dianggap ilegal di tanah airnya. Tetapi di Amerika, pekerjaannya justru didukung. Angkatan Darat AS memberinya hibah dana $ 1,4 juta.

Pada tahun 2017, mereka menciptakan 186 embrio untuk hibrida babi-manusia, dan saat ini, mereka sedang mengerjakan hibrida domba-manusia. Setiap makhluk yang mereka buat hanya diizinkan untuk berkembang selama 28 hari. Kemudian dihancurkan.

Dalam organ hewan persilangan tersebut, sebagian besar masih diisi oleh sel hewan, persentasi DNA manusia didalam hewan persilangan tersebut hanya 0.01 persen aja. Namun Nakauchi mengakui usaha ini tidaklah mudah dan membutuhkan penelitian dalam waktu lama.

5 Tikus dengan hati manusia


sciencedaily.com
Pada tahun 2010, para peneliti di Salk Institute membuat tikus dengan hampir seluruhnya memiliki organ hati manusia. Kemudian mereka menyuntik binatang itu dengan setiap penyakit yang mereka bisa.

Tujuan dari proyek ini adalah untuk menjalankan percobaan pada penyakit seperti malaria dan hepatitis B dan C yang hanya dapat mempengaruhi manusia dan simpanse. Di masa lalu, para peneliti hanya mampu melakukan pengujian pada hewan untuk penyakit ini pada simpanse. Mereka berharap mereka bisa menghindari beberapa keluhan dari PETA jika mereka bisa melakukan percobaan pada tikus.

Ini adalah perdebatan tentang pendekatan mana yang lebih manusiawi. Setelah membuat tikus mutan, para peneliti sengaja menginfeksi mereka dengan hepatitis B dan C. Kemudian para peneliti mencoba untuk mengobati penyakit yang mereka suntikkan ke dalam tubuh hewan.

Para ilmuwan percaya bahwa upaya ini bisa mengarah pada terobosan baru dalam dunia kedokteran. Namun, apakah publik bisa menerima percobaan ini daripada sebelumnya?

4 Tikus dengan lubang pantat manusia


Referensi pihak ketiga
Dari semua kasus percobaan persilangan antara manusia dengan hewan, mungkin inilah penelitan paling aneh yang pernah dilakukan, pada tahun 2011 para ilmuwan mencangkokkan sfingter anal (lubang pantat) manusia ke tikus.

Para ilmuwan melakukan rekayasa biologis pada sfingter anal, membuat mereka lengkap dengan saraf dan otot manusia. Para peneliti merasa senang melihat bahwa sfingter akan menghasilkan suplai darah dan menyatu dengan bagian tubuh lainnya ketika dicangkokkan ke tubuh hewan. Tikus bahkan bisa bersantai dan melakukan mekanisme lubang pantat yang mirip dengan manusia.

Para ilmuwan berharap untuk membuat sfingter anal pengganti bagi manusia, suatu saat sfingter anal buatan dapat berguna bagian kulit dan sarafnya bagi manusia. Walau terdengar sedikit menjijikkan, tetapi cara itu mungkin bisa menyelamatkan nyawa.

3 Tikus dengan telinga manusia di punggungnya


newsweek.com
Seekor tikus dengan telinga manusia di punggungnya dibuat dengan rekayasa bioteknologi oleh tim ilmuwan Harvard dan MIT pada 1997. Para ilmuwan memasang tulang lunak dengan bentuk telinga manusia di tubuh seekor tikus. Telinga itu terbuat dari bahan biodegradable. Jadi tulang lunak buatan itu perlahan-lahan diserap ke dalam tubuh tikus, menciptakan daun telinga manusia.

Para ilmuwan telah memulai proyek ini sebagai cara untuk membantu ahli bedah plastik, yang mengalami kesulitan dalam merekonstruksi telinga manusia. Mereka ingin menciptakan telinga pada tikus dan kemudian mencangkokkannya ke seseorang, memberikan telinga manusia yang terbuat dari tulang rawan hewan dan daging.

Pada akhirnya, proyek ini kehabisan dana sebelum para peneliti bisa maju ke percobaan pada manusia. Pemimpin proyek bersikeras bahwa dia masih bisa melakukannya jika dia hanya bisa mengamankan sekitar satu juta dolar lagi dalam pendanaan.

2 Tikus dengan otak setengah manusia


newscientist.com
Pada tahun 2014, sebuah tim peneliti memberi jutaan sel otak manusia pada tikus.

Para peneliti menggantikan hampir setiap sel di otak tikus dengan sel manusia, hanya menyisakan neuron tikus asli utuh. Begitu berada di dalam otak tikus, sel manusia hampir sepenuhnya mengambil alih otak tikus.

Dalam setahun, sel asli mereka telah sepenuhnya digantikan oleh sel-sel otak manusia. Setiap tikus memiliki sekitar 12 juta sel manusia yang bekerja di dalam otak hibrida mereka.

Para ilmuwan menjalankan tes mengerikan pada tikus. Dalam percobaan utama mereka, para peneliti memainkan suara bising sebelum menyengat tikus dengan kejutan listrik. Kemudian para ilmuwan mengukur bagaimana tikus bereaksi pada saat berikutnya ketika mereka mendengar suara yang mengancam.

Hasilnya sangat mencengangkan. Penelitian menunjukkan bahwa memori tikus yang dimodifikasi ini empat kali lebih kuat daripada tikus normal.

1 Kera dengan sistem sel saraf manusia


news.yale.edu
Pada tahun 2007, para ilmuwan dari Universitas Yale memasukkan sel induk saraf manusia ke lima monyet untuk melihat bagaimana itu akan mempengaruhi penyakit Parkinson. Secara medis, hasilnya sangat positif.

Kera-kera yang semuanya menderita penyakit, bisa berjalan, makan, dan bergerak lebih baik dari sebelumnya. Mereka secara signifikan memiliki lebih sedikit masalah dengan tremor atau tubuh bergetar tek beraturan, dan hasil percobaan ini tidak memberikan efek samping apapun pada kera-kera ini.

Sumber :

Sfgate.com (20/06/18)

Newspaper.com (14/06/18)

Naturalsociety.com (09/10/17)

Nationalgegraphic.com (05/02/18)

Sciencedaily.com (01/02/10)

Healthday.com (16/05/18)

Newsweek.com (18/04/15)

Newscientist.com (03/10/16)

Yale.edu (15/02/17)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel