Bagi orang-orang yang sedang ingin memiliki rumah, budget pastinya menjadi salah satu bahan menjadi pertimbangan. Apalagi bagi kalian yang masih muda dan baru pertama kali memiliki rumah. Jangan khawatir, dengan biaya 100 jutaan, kita bisa kok, bangun rumah sendiri.
Yang pertama kali agan-sista perlu lakukan sebelum membangun tentunya adalah perencanaan biaya. Agan-sista perlu mengetahui kisaran biaya membangun rumah di daerah yang akan dibangun. Biasanya biaya membangun rumah antara satu daerah dengan daerah yang lainnya bisa mengalami perbedaan. Biaya di kota misalnya, berbeda dengan standar di daerah perkampungan. Nah, pelajari standar biaya di daerah agan-sista akan tinggal.
Secara umum di daerah perkotaan kelas menengah, biasanya sih berkisar 3 juta rupiah per meter persegi. Jadi, jangan bangun rumah dengan luas yang besar agar biayanya juga tidak membesar.
Untuk menentukan desain rumah, agan-sista juga perlu mengetahui kebutuhan dan keinginan agan-sista. Misalnya ingin tampilan rumah seperti apa dan butuh ruangan apa saja. Tapi, tentunya harus disesuaikan dengan budget ya. Dengan biaya 100 jutaan rupiah, biasanya agan-sista bisa mendapatkan rumah dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tengah, 1 ruang tamu, 1 dapur, dan 1 carport serta sedikit teras. Bisa saja dimodifikasi, ditambahkan atau dikurang, tapi pasti akan berkisar seperti itu. Misalnya jika ingin kamar mandi atau kamar tidur lebih, maka akan mendapatkan ukuran yang lebih kecil, atau memotong jatah ruangan yang lain.
Agar hemat, desainlah rumah seminimalis mungkin. Hindari aksen atau aksesoris tidak penting untuk tampilan rumah. Gak perlu bahan-bahan mahal yang fungsinya sama dengan bahan biasa, misalnya lantai keramik putih dengan lantai granit. Sama-sama lantai, tapi beda tampilan dan beda harga. Yang penting fungsinya dan tampilan rapi, itu sudah cukup. Jangan mentingin gaya, tapi budget terbatas. Nanti alokasi untuk biaya yang lain akan terpotong.
Jangan lupa menghitung biaya untuk tukang juga ya. Tentukan akan seperti apa sistem pembayarannya. Apakah borongan atau harian. Pilih tukang yang berpengalaman menangani pembangunan rumah dan terpercaya.
Kalo masih bingung seputar biaya membangun rumah, agan-sista bisa kok menggunakan bantuan software budgeting pembangunan rumah. Biasanya tersedia gratis di website-website yang menyajikan konten tentang rumah atau arsitektur. Kebanyakan sih website luar, jadi hitungannya menggunakan mata uang asing, plus pake Bahasa Inggris pula. Di Indonesia, ada
www.solusiholcim.com yang sudah menyediakan fitur simulasi biaya membangun rumah. Selain bisa membantu menghitung biaya membangun rumah sesuai standar Indonesia, juga tersedia berbagai informasi dan inspirasi seputar rumah.
Yang terakhir nih, jangan lupa perhitungkan waktu pembangunan. Pilih saat musim kemarau di mana kemungkinan turun hujan lebih jarang. Cuaca akan berpengaruh terhadap pembangunan rumah. Jika sering terjadi hujan, maka proses pembangunan bisa lebih lama dan berakibat pada pembiayaan juga.
Itulah kira-kira yang perlu menjadi bahan pertimbangan agan-sista untuk mendesain rumah berbiaya 100 jutaan. Ada agan-sista yang pernah membangun rumah dengan budget hemat juga? Boleh dong berbagi pengalamannya di komen.