Hukuman' Mati Dapat Terjadi Pada Siapa Saja dengan Tuduhan Penyihir
Tuesday, June 5, 2018
Di desa kecil tidak jauh dari Nepal, India, seorang wanita dituduh sebagai penyihirdan telah melakukan sihir hitam. Saraswati Devi dipukuli hingga meninggal oleh warga sekitar.
Kedua anaknya berusaha untuk turun tangan, dan sang suami telah mengidentifikasi para tersangka pemukul istrinya dan telah memberitakan kepada polisi, namun tidak ada penangkapan setelah itu.
Saraswati hanyalah salah satu dari banyak "penyihir" di India. Dalam periode tahun 2000 hingga 2012, sebanyak 2097 orang telah dibunuh karena dituduh sebagai penyihir dan menggunakan ilmu sihir. Pemberitaan ini sesuai dengan data National Crime Records Bureau di India.
"Setelah perburuan penyihir diterapkan oleh sebuah komunitas, sekarang menjadi umum di kalangan rakyat Dalit dan masyarakat minoritas lainnya. Ide tentang penyihir adalah umum di India," kata sebuah laporan koran India, Mint.
Menurut penjelasan laporan koran tersebut, para pemburu penyihir percaya bahwa penyihir memiliki mata atau mulut yang jahat. Mereka membunuh ternak dan memakan manusia. Para penuduh juga percaya bahwa penyihir menghancurkan tanaman dan bisa membuat orang sakit.
Perburuan penyihir tidak selalu termotivasi oleh takhayul, tetapi juga perselisihan keluarga akan hak atas tanah, properti, bahkan konflik gender.
Di berbagai belahan dunia, biasanya orang berkonsultasi kepada penyihir mengenai masalah kesehatan dan mengutuk seorang lawan. Maka dari itu ilmu hitam pun dituduh digunakan untuk melakukan hal yang sama.
Kepercayaan dalam ilmu sihir telah menyebabkan pembunuhan mengerikan dan mutilasi dalam beberapa tahun terakhir di luar India. Tahun 2008, ratusan pemuda menewaskan delapan wanita dan tiga pria di pedesaan Kenya. Para penyerang menuduh korban karena memberikan mantra yang menurunkan kecerdasan anak desa.
Orang yang percaya pada ilmu sihir juga menyerang orang dengan keadaan albino, yaitu keadaan dimana kulit pada tubuh mengalami gangguan pigmentasi. Mereka yang albino diburu untuk digunakan dalam mantra sihir dan ritual. Tahun 2012, pria Arab dihukum penggal karena mempraktikkan sihir.
Gender dan kelas
Tuduhan ilmu sihir adalah fenomena sosial budaya yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor.
Kepercayaan dalam sihir tentu merupakan elemen penting, tetapi penganiayaan terhadap penyihir pun sering melibatkan isu-isu gender, ras, dan kelas. Misalnya, wanita India dari kasta yang rendah biasanya tertuduh sebagai penyihir.
Bagaimana bisa langsung diketahui kastanya?
"Fakta bahwa begitu banyak penyihir wanita-wanita lajang tidak ada perbedaan jelas sosial poin pada kesimpulan ini," ungkap Brian Levack, profesor sejarah di University of Texas, Austin.
Selain di India, ada juga daerah lain di dunia yang menuduh wanita miskin sebagai penyihir. "Di Norwegia, di mana sejumlah besar penyihir. dijelaskan dalam catatan persidangan, sebagai sangat miskin. Orang miskin, terutama perempuan miskin, adalah anggota paling lemah dan paling rentan dalam masyarakat," Levack menjelaskan. Dan karena itulah mereka tertuduh sebagai penyihir.
Di India sendiri, para anggota parlemen telah mencoba untuk menangani masalah tersebut. Namun, takhayul tersebut telah mengakar selama berabad-abad lamanya.
sumber