Kamu yang Ingin Jadi Istri, Yakin Sudah Siap Dengan Konsekuensi Ini?
Wednesday, June 6, 2018
Banyak cewek yang bilang tak sabar segera menikah. Apalagi melihat teman sepantaran sudah mulai menemukan pasangan dan menggelar pesta pernikahan impian. Punya suami yang selalu menemani dan jadi penyangga dalam apapun kondisi, kadang jadi alasan utama untuk ingin segera menikah. Tapi sebelum keinginan menjadi istri semakin memuncak, ada baiknya kamu perlu memikirkan kembali. Karena memasuki bahtera rumah tangga berarti harus mampu menerima konsekuensi yang tidak mudah. Buat kamu yang sudah ngebet jadi istri, yakin sudah bisa menerima konsekuensi ini?
Jadi pihak yang lebih mengerti, jangan cuma minta perhatian lebih
Kalau saat pacaran cewek selalu ingin dimengerti oleh cowoknya, maka keadaan mungkin akan berbalik jika kamu dan dia sudah menikah nantinya. Justru istri yang dituntut untuk memiliki pemakluman yang luar biasa. Kamu tak lagi bisa seenaknya meminta suami mengerti kondisimu terus-terusan. Apalagi meminta perhatian yang berlebihan. Justru saat menjadi istri, kamu harus menjadi pihak yang lebih banyak mengerti. Karena tugas seorang suami yang juga tak mudah, membuat kamu harus pula memahami posisinya. Sejak menikah, kamu sepenuhnya menjadi tanggung jawab pasanganmu. Mulai dari kebutuhan fisik dan batin, suamimu harus mampu memenuhi. Belum lagi kewajibannya untuk terus menjagamu. Jadi kalau dipikir, sejak menikah tanggung jawab seorang suami akan semakin berat dibandingkan saat masa pacaran. Sementara kamu hanya perlu lebih pengertian. Masih mau terus mengeluh?
Seorang istri harus memiliki penampang sabar lebih besar. Agar masalah kecil tak makin parah
Muncul masalah dan pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga adalah hal yang biasa. Kadang pertengkaran memang dibutuhkan untuk menguji seberapa kuat hubungan yang sedang kamu dan dia jalani. Namun adanya permasalahan kecil dalam rumah tangga ada bukan untuk dibesar-besarkan. Masalah sekecil apapun itu harus bisa diselesaikan dengan baik. Disinilah peran istri dibutuhkan yakni apalagi kalau bukan kesabaran yang besar. Menghadapi persoalan dengan suami dalam rumah tangga tak jarang memang mengikis kesabaranmu. Tapi sebagai istri, kamu harus mampu mengendalikannya agar masalah tak jadi lebih besar dan malah menjadi bumerang bagi hubungan kamu dan dia sendiri.
Amarah kadang memang sulit untuk terbendung, namun kamu harus bisa tetap mengaturnya dengan baik
Begitu pula ketika ada amarah yang menyeruak di batinmu. Sebagai istri, kamu juga harus bijak dalam mengaturnya. Jangan sampai amarah yang tak terbendung itu pada akhirnya merugikan kamu sendiri. Segala hal yang terjadi dalam rumah tangga harus bisa dihadapi dengan kepala dingin. Setidaknya dengan cara ini, solusi justru akan lebih mudah didapat.
Sama-sama baru menapaki kehidupan rumah tangga, harus ada ego yang ditekan sedemikian rupa
Saat berumah tangga nanti, satu yang pasti adalah kamu tak lagi hidup sendiri. Ada orang lain yang juga kamu harus hargai keberadaannya. Itulah mengapa kamu tak lagi bisa seenaknya memaksakan kehendakmu pada pasanganmu sendiri. Meski dia sudah menjadi orang yang paling mengerti kamu. Tetap ada ego antara kamu dan dia yang harus ditekan. Tak ada yang boleh merasa paling benar. Pada dasarnya, menjalani rumah tangga hanya butuh kerja sama yang baik. Toh kamu dan dia tak bisa menjalani rumah tangga dengan berjalan sendiri-sendiri dengan mengikuti ego masing-masing. Kalau kamu masih ngototan dan keras kepala dan selalu ingin dituruti setiap kemauanmu, jangan berharap jauh-jauh untuk menjadi istri.
Mampu menuntut hak secara baik, namun juga dibarengi dengan mengerjakan kewajiban dengan baik juga
Dalam rumah tangga, otomatis akan ada hak dan kewajiban yang kamu dan pasangan harus jalani. Suami punya hak dan kewajibannya sendiri. Begitu pula kamu sebagai istri. Tapi kodratnya perempuan yang kadang apa-apa ingin selalu dituruti, sehingga terkadang melupakan kewajiban. Kalau kamu ingin menjadi istri yang tetap disayang suami, antara hak dan kewajiban harus tetap seimbang. Jangan sampai menuntut terus menerus apa yang menjadi hakmu, tanpa pernah mau menjalani kewajiban sebagai istri.
Berupaya keras menyatukan visi dan misi bersama suami agar rumah tangga yang dibangun tak jadi ringkih
Membangun rumah tangga layaknya juga membangun sebuah perusahaan. Kamu dan suami nanti harus punya visi dan misi yang sama. Sementara untuk menyamakannya, bukanlah pekerjaan yang mudah. Itulah mengapa antara kamu dan pasangan harus ada kedewasaan berpikir yang perlu dilatih sejak sebelum menikah. Visi dan misi yang sama tentu menjadi salah satu modal utama aggar rumah tangga yang kalian bangun nantinya tidak mudah goyah. Karena sudah ada keyakinan yang kalian bangun berdua, setidaknya ketika ada badai yang berasal dari luar kalian, sudah ada rasa saling percaya yang menjadi senjata utama.
Manja boleh sesekali, tapi jangan sampai bergantung sekali. Makna menjadi istri juga soal menjadi mandiri
Katanya kalau sudah menjadi istri, bisa bebas bermanja-manja dengan suami. Ada pula yang berpikir bahwa menjadi istri itu enak karena kini apa-apa tinggal minta suami dan pasti dituruti. Kalau kamu salah satu yang berpikir seperti itu, maka mulai sekarang buang jauh-jauh pikiran itu. Manja ke suami boleh saja kamu lakukan sesekali, tapi bukan berarti kamu menjadi bergantung pada pasangan. Justru hal yang dibutuhkan saat sudah menjadi istri adalah kemandirian yang kamu tunjukkan. Ada hal-hal dalam rumah tangga yang harus bisa kamu lakukan sendiri, meski tanpa bantuan suami sekalipun. Bukan berarti kamu tak boleh sama sekali meminta bantuan suami, tapi kamu juga harus melatih dirimu untuk mengambil keputusan dengan cepat. Toh meski sudah menikah, suami tak bisa berada di dekatmu selama 24 jam penuh kan? Kemandirian juga akan lebih diperlukan jika nantinya kamu sudah menjadi seorang ibu. Akan tiba masanya kamu akan mengerti bahwa menjadi seorang istri dan ibu harus menjadi pribadi yang mandiri.
Dalam menjalani rumah tangga bukan berarti suami hanya mendapatkan enaknya saja dan istri yang berusaha keras untuk mempertahankannya. Justru dalam menjalani rumah tangga, akan ada konsekuensi yang diterima masing-masing pihak, baik kamu sebagai istri dan pasanganmu sebagai suami. Tak ada konsekuensi yang mudah. Dan semuanya harus dijalani dengan komitmen yang kuat. Jadi, yakin sudah siap?
Sumber : https://www.yukepo.com/hiburan/life/...gn=Partnership
---
Baca Juga :
- Pecinta Disney Wajib Tahu 10 Fakta Princess Disney yang Bikin Kamu Takjub
- Inilah 7 Sensasi yang Hanya Bisa Dimengerti oleh Para Pengendara Sepeda Motor
- Inilah Makna Tersembunyi di Balik Logo Perusahaan Dunia yang Belum Kamu Tau