Mantan Personal Assistant Bongkar Keseharian Konglomerat Indonesia, AMAZING BRO !
Saturday, June 2, 2018
Akun Twitter, @Hujandisenja mendadak viral setelah ia menuliskan ceritanya menjadi mantan Personal Asistant (PA) dari cucu anak konglomerat di Indonesia, Sabtu (2/6/2018).Akun tersebut menggunakan nama Naj di biografinya.Ia menceritakan ketika dirinya menjadi PA konglomerat di Indonesia di tahun 2011.Selain menjadi PA, ia juga memegang keuangan dari dua anak dari konglomerat tersebut.
Melalui Twitternya, Naj menyebut konglomerat tersebut dengan sebutan Nyonyah, sedangkan untuk anaknya ia menyebut Si Bungsu dan Si Cece."Jadi gw mo cerita tentang pengalaman gw dulu sebagai personal assistant salah satu orang "paling kaya" di Indonesia yak. Nah sobat misquen harap berbesar hati dan ikhlas ya ketika membaca thread ini. Ucapin Bismillah dulu biar ga pingsan ya wahai Sobat Misquen," tulis Naj.
Ketika menjadi PA, Naj menyebutkan tugasnya mulai mengurus semua kebutuhan nyonya dari urusan pribadi, rumah, hingga urusan kantor.Nyonya dari Naj memiliki dua anak di tahun 2011 yang masih bersekolah di SD dan TK.Setiap anaknya juga memiliki PA, pengasuh, serta bodyguard.Kualifikasi menjadi pengasuh kedua anak tersebut juga harus menguasai bahasa Inggris serta Mandarin.
Setiap hari, kedua anak Nyonya ini diberikan uang jajan sehari Rp 5 juta dalam bentuk kartu flazz dan juga harus ada laporan untuk apa saja uang tersebut digunakan.
Selain itu, kedua anak juga di fasilitasi Iphone 4, di mana ketika tahun 2011 orang masih belum terlalu familiar dengan produk tersebut.
Namun penggunaan gadget mereka harus sesuai pengawasan PA masing-masing.
Naj juga menceritakan anak dari konglomerat ini pernah diantar ke sekolah dengan menggunakan helikopter karena tidak ingin terjebak macet.
Ketika anaknya sakit, Nyonyah juga langsung membawanya berobat ke Singapore dan mereka juga memiliki rumah di sana.Sedangkan, Untuk makanan sehari-hari, keluarga konglomerat ini memiliki dokter gizi dan koki pribadi sendiri.
"Untuk makan? Mereka punya dokter gizi sendiri yg advice menu & koki khusus di dapur. Tapi si bungau rada bandel dikit maunya makan di mall. Makanan anak2 ga boleh dimakan oleh siapapun kecuali ya sama anak2, kalo ada yg berani nyolek itu makanan? Panjang urusannya ama nyonya," tulis @Hujandisenja.
Naj juga mengatakan untuk perawatan tubuh saja, Nyonya bisa mengeluarkan uang setara dengan uang muka mobil baru.
Pada tahun 2011, Si Nyonyah mengeluarkan perawatan untuk wajah sebesar Rp 10-15 juta per minggu, dan biaya tersebut belum termasuk perawatan rambut, badan, dll.
Sedangkan untuk gaya pakaian yang Nyonyah pakai, tentunya barang-barang mahal sudah biasa melekat.Naj mengungkapkan bila ada tas yang sedikit rusak, biasanya Nyonya memberikannya pada pengasuh maupun PA nya.Selain itu, Naj juga menceritakan kisah lain dari gaya mewah majikannya tersebut.Dia mengatakan, Nyonyah juga sering mengadakan kegiatan sosial di panti asuhan maupun panti jompo dengan menyumbangkan puluhan hingga ratusan juta.
Dalam keluarga konglomerat tersebut, 'manner' menjadi hal yang sangat penting, seperti tidak boleh membentak orang lain, serta bagaimana memperlakukan saudaranya.Namun, ada sisi pelit dari keluarga konglomerat tersebut yang diceritakan oleh Naj.
Seperti ketika membeli sesuatu yang harganya tidak sesuai.Majikannya pernah komplain mengenai harga kopi yang dirasa mahal, sebesar Rp 70 ribu .
Di akhir ceritanya, Naj juga menyampaikan pesan yang ia dapatkan dari Nyonyah tersebut.
Naj mendapat pesan bahwa kehidupan dunia dan akhirat itu harus seimbang, dan kerja dengan benar agar tidak terus menjadi pesuruh.
wow...
:ceyem
Melalui Twitternya, Naj menyebut konglomerat tersebut dengan sebutan Nyonyah, sedangkan untuk anaknya ia menyebut Si Bungsu dan Si Cece."Jadi gw mo cerita tentang pengalaman gw dulu sebagai personal assistant salah satu orang "paling kaya" di Indonesia yak. Nah sobat misquen harap berbesar hati dan ikhlas ya ketika membaca thread ini. Ucapin Bismillah dulu biar ga pingsan ya wahai Sobat Misquen," tulis Naj.
Ketika menjadi PA, Naj menyebutkan tugasnya mulai mengurus semua kebutuhan nyonya dari urusan pribadi, rumah, hingga urusan kantor.Nyonya dari Naj memiliki dua anak di tahun 2011 yang masih bersekolah di SD dan TK.Setiap anaknya juga memiliki PA, pengasuh, serta bodyguard.Kualifikasi menjadi pengasuh kedua anak tersebut juga harus menguasai bahasa Inggris serta Mandarin.
Setiap hari, kedua anak Nyonya ini diberikan uang jajan sehari Rp 5 juta dalam bentuk kartu flazz dan juga harus ada laporan untuk apa saja uang tersebut digunakan.
Selain itu, kedua anak juga di fasilitasi Iphone 4, di mana ketika tahun 2011 orang masih belum terlalu familiar dengan produk tersebut.
Namun penggunaan gadget mereka harus sesuai pengawasan PA masing-masing.
Naj juga menceritakan anak dari konglomerat ini pernah diantar ke sekolah dengan menggunakan helikopter karena tidak ingin terjebak macet.
Ketika anaknya sakit, Nyonyah juga langsung membawanya berobat ke Singapore dan mereka juga memiliki rumah di sana.Sedangkan, Untuk makanan sehari-hari, keluarga konglomerat ini memiliki dokter gizi dan koki pribadi sendiri.
"Untuk makan? Mereka punya dokter gizi sendiri yg advice menu & koki khusus di dapur. Tapi si bungau rada bandel dikit maunya makan di mall. Makanan anak2 ga boleh dimakan oleh siapapun kecuali ya sama anak2, kalo ada yg berani nyolek itu makanan? Panjang urusannya ama nyonya," tulis @Hujandisenja.
Naj juga mengatakan untuk perawatan tubuh saja, Nyonya bisa mengeluarkan uang setara dengan uang muka mobil baru.
Pada tahun 2011, Si Nyonyah mengeluarkan perawatan untuk wajah sebesar Rp 10-15 juta per minggu, dan biaya tersebut belum termasuk perawatan rambut, badan, dll.
Sedangkan untuk gaya pakaian yang Nyonyah pakai, tentunya barang-barang mahal sudah biasa melekat.Naj mengungkapkan bila ada tas yang sedikit rusak, biasanya Nyonya memberikannya pada pengasuh maupun PA nya.Selain itu, Naj juga menceritakan kisah lain dari gaya mewah majikannya tersebut.Dia mengatakan, Nyonyah juga sering mengadakan kegiatan sosial di panti asuhan maupun panti jompo dengan menyumbangkan puluhan hingga ratusan juta.
Dalam keluarga konglomerat tersebut, 'manner' menjadi hal yang sangat penting, seperti tidak boleh membentak orang lain, serta bagaimana memperlakukan saudaranya.Namun, ada sisi pelit dari keluarga konglomerat tersebut yang diceritakan oleh Naj.
Seperti ketika membeli sesuatu yang harganya tidak sesuai.Majikannya pernah komplain mengenai harga kopi yang dirasa mahal, sebesar Rp 70 ribu .
Di akhir ceritanya, Naj juga menyampaikan pesan yang ia dapatkan dari Nyonyah tersebut.
Naj mendapat pesan bahwa kehidupan dunia dan akhirat itu harus seimbang, dan kerja dengan benar agar tidak terus menjadi pesuruh.
wow...
:ceyem