Tanpa Kita Sadari, Pikiran Kita Dikendalikan oleh Bakteri Usus



Rata-rata manusia memiliki 10 triliun bakteri yang berada di dalam dan di luar tubuh, dan yang paling banyak ada di usus. Menakjubkannya, 2 – 3 kilogram berat tubuh kita adalah berat dari bakteri.

Jumlah yang sangat banyak, bukan?

Bakteri-bakteri yang tinggal di dalam tubuh, ternyata dapat mengontrol pikiran kita.

Para ilmuwan menyebut fenomena ini dengan istilah 'gut-brain axis', ada juga yang menyebut ini adalah 'otak ke dua'.

Ini menunjukkan bahwa bakteri di dalam usus kita bekerja sebagai unit yang terhubung dengan otak.

Betul, ada bakteri yang mampu mengontrol pikiran kita semua. Contohnya, bakteri akan menentukan jenis makanan apa yang akan Anda konsumsi. Beberapa bakteri sangat senang dengan makanan banyak serat, dan yang lainnya sangat suka dengan gula dan lemak, tergantung jenis diet Anda, Anda sendiri yang akan menentukan jenis populasi bakteri apa yang paling banyak ada di dalam usus Anda.

Apa pun yang diinginkan oleh 'otak ke dua', bakteri-bakteri tersebut akan memberikan informasi kepada Anda tentang apa yang mereka inginkan kemudian komplain ketika Anda tidak memberikan mereka; sebuah isyarat 'lapar' ketika Anda hanya menginginkan coklat pada jam 3 sore.

Bakteri-bakteri Anda melakukan hal semacam itu dengan membajak neurotransmitter (zat kimia yang mempengaruhi otak) sampai Anda memberi mereka makanan yang mereka inginkan.

Dan ketika Anda menuruti apa yang bakteri usus inginkan, ada gelombang penenang yang dilepaskan oleh bakteri tersebut sebagai bentuk ungkapan bahagia.

Interaksi antara keinginan bakteri, dan bagaimana otak memprosesnya sangatlah kompleks, jadi jika Anda ingin mengetahuinya lebih rinci, berikut penjelasannya.

Ketika bakteri Anda bahagia, Anda pun ikut bahagia karena bakteri mampu berkomunikasi dengan Anda melalui neurotransmitter (sejenis zat kimia yang digunakan untuk mengatur fungsi otak; seperti serotonin, dopamine, kortisol, dan GABA) yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri tersebut. Zat-zat kimia ini mengirimkan pesan dari satu sel otak ke sel otak lainnya, dan oleh karena Anda memiliki banyak bakteri di dalam usus, ketika mereka melepaskan zat-zat tersebut, artinya bakteri-bakteri tersebut akan mempengaruhi diri Anda, termasuk mood Anda.

Namun kita masih belum begitu memahami bagaimana sinyal ini dihantarkan dari usus ke otak. Ini kemungkinan ada hubungannya dengan saraf vagus, saraf yang menghubungkan perut Anda dengan otak, tapi bisa juga berasal dari system imun, atau system indokrin Anda. Atau semua nya memiliki peran masing-masing.




Ada sebuah riset yang dilakukan di Universitas Collage Cork, Irlandia. Dalam riset tersebut para peneliti memberikan probiotik pada satu dari dua kelompok tikus percobaan, bakteri jenis lactobacillus rhamnosus, jenis bakteri baik, 'probiotik' yang biasa kita temukan di jenis makanan yogurt.

Hasilnya, tikus yang diberikan probiotik lebih kebal dan kuat terhadap berbagai percobaan yang menguji ketahanan tikus, dibandingkan yang tidak diberikan probiotik.

Kemudian mereka juga melakukan percobaan pada manusia, orang-orang yang diberikan probiotik menunjukkan ketahanan yang meningkat terhadap emosi negatif daripada mereka yang tidak diberikan probiotik.

Beberapa ilmuwan berhipotesis bahwa akar penyebab evolusi ini kemungkinan karena tujuan dari bakteri adalah untuk tersebar, jadi ketika kita mengembangkan populasi bakteri usus yang sehat, sinyal yang akan mereka hasilkan ke otak kita adalah memberikan kita rasa gembira, bersosial, dan kita akan keluar untuk mencari makanan agar kita dapat mengenalkan mereka dengan inang yang lebih banyak.


Dengan berjabat tangan, ciuman, kita akan bertukar bakteri dengan orang lain.

Menakutkan memang.




Ada banyak cara yang aneh mikroorganisme hidup di dalam tubuh Anda dan terhubung dengan otak Anda. Ini adalah riset yang sangat keren dan berpotensi untuk mengembangkan suatu obat.

Bayangkan saja dokter akan mengambil sampel dari bakteri Anda dan mengetahui bakteri mana yang mengirimkan sinyal dan memodifikasinya dan mengubah perilaku Anda, apakah itu mood atau diet Anda, dengan memberikan suplemen pada lingkungan bakteri usus Anda dengan beberapa zat baru.

Keren, bukan?



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel