Pesugihan Munding Seuri, Rela Memakan Tumbal
Wednesday, June 6, 2018
Pesugihan merupakan jalan pintas untuk mendapatkan kehidupan yang diinginkan. Salah satu pesugihan yang begitu akrab di telinga masyarakat Jawa adalah Munding Seuri.
Untuk meminta pesugihan, seseorang biasanya akan mendatangi lokasi yang dipercaya mempunyai kekuatan mistis. Munding Seuri sendiri disebut terletak di kawasan Gunung Gede, Cibodas Sebelah Tenggara gunung tersebut, konon merupakan tempat bersemayamnya Raden Surya Kencana.
Raden Surya merupakan putra dari Raden Aria Wiranatudatar, sang pendiri kota Cianjur yang katanya memiliki istri makhluk halus. Di kawasan itu pula, ada semacam gubuk yang menyembunyikan sebuah gundukan mirip makam. Tempat yang disebut padepokan tersebut diyakaini sebagian orang merupakan lokasi untuk mencari pesugihan.
Karena padepokan tersebut terletak di pegunungan, untuk mencapai lokasi pun membutuhkan usaha yang tak mudah. Para pelaku harus rela berjalan kaki selama seharian penuh. Mereka akan dihadapkan dengan jalan setapak yang menanjak.
Ritual mencari pesugihan baru bisa dilakukan setelah matahari terbenam. Saat itu, para pelaku akan menaburkan kembang setaman dan juga kemenyan di sekitar padepokan. Setelahnya, mereka akan bertelanjang bulat, lalu berendam di sebuah kubangan lumpur.
Usai terbit fajar, barulah pelaku boleh menghentikan ritual berendam dan membersihkan diri dengan menggulingkan tubuh di rerumputan. Setelah itu, mereka akan kembali ke dalam padepokan. Konon, ritual tersebut hanya bisa dilakukan saat bulan purnama. Jika tidak, usaha yang dilakukan akan sia-sia.
Mitosnya, di dalam padepokan tersebut pelaku akan melihat wajah anaknya akan cacat. Hal tersebut merupakan kompensasi dari pesugihan yang diterima si peminta kekayaan. Namun, pelaku konon akan diberi kesempatan untuk memilih wajah anaknya yang kelak. Dan dipercaya jika pelaku kebanyakan pelaku memilih anaknya memiliki bibir sumbing.
Syarat yang diminta ternyata tak cuma itu. Mereka juga harus memelihara beberapa ekor lembu. Lembu itu ada yang dilepaskan di sekitar padepokan, ada pula yang harus dipelihara di rumah. Selain itu, setiap bulan purnama tiba, si lelaku harus menyediakan seikat rumput yang ditaruh di bawah tempat tidur.
Sungguh mengerikan bukan ? Kalau mau kaya ya kerja masa pesugihan, dasar manusia ada-ada saja ya.
:angel
Source :
https://www.viva.co.id/blog/budaya/8...asih-dipercaya