Putu Cangkir, Kudapan Khas Ramadan Dari Makassar
Tuesday, June 5, 2018
Putu atau putu ayu, mungkin jadi salah satu jajanan tradisional yang sudah sering kamu santap. Tapi bagaimana dengan jajanan bernama Putu Cangkir? Sudahkah pernah mencobanya Gan?
Foto: sulselsatu.com
Putu Cangkir merupakan panganan khas Makasar, Sulawesi Selatan yang kerap disantap sebagai camilan usai tarawih.
Salah satu yang membedakan Putu Cangkir dan putu ayu adalah pada bentuknya Gan. Ini dikarenakan bila pada putu ayu menggunakan tabung bambu sebagai cetakan, maka Putu Cangkir menggunakan wadah yang biasa kita sebut sebagai corong minyak sebagai cetakannya.
Proses pembuatannya sendiri terbilang hampir serupa dengan pembuatan putu ayu, yakni dengan dikukus. Beras ketan yang ditumbuk lalu ditambahkan serutan gula merah kemudian diremas agar menyatu.
Foto: instey.com/suci_rifani
Campuran ini kemudian dimasukkan ke wadah bermodel kerucut atau wadah corong minyak lalu disisipkan parutan kelapa di bagian tengahnya dan dikukus. Kurang lebih 1 menit dikukus, maka Putu Cangkir pun sudah matang dan bisa diangkat.
Dulunya jajanan khas yang satu ini hanya memiliki dua variasi warna yakni putih dan cokelat, Namun sekarang putu cangkir sudah banyak dibuat dengan varian warna lainnya.
Foto: Cookpad
Untuk Agan yang ingin kudapan berbeda saat berbuka atau sehabis tarawih, jajanan khas Sulawesi Selatan ini bisa jadi pilihan untuk kamu Gan. Jangan lupa santap putu cangkir dalam kondisi hangat dengan ditemani teh atau kopi panas untuk menambah rasa nikmatnya.
Sumber -sumber
Baca juga thread kuliner khas Ramadan lainnya:
Piyaji dan Beguni, Cemilan Gorengan Khas Berbuka di Bangladesh Sana
Wadai Ipau, Lasagna Versi Lokal Yang Jadi Menu Khas Ramadan