Radikalisme Di Indonesia: Apa Kabar Pancasila & 'Bhinneka Tunggal Ika'nya?
Friday, June 1, 2018
Quote:
Quote:
Quote:
Tepat pada hari ini adalah 1 Juni 2018, yang merupakan hari kelahiran Pancasila. Pancasila sendiri adalah sebuah ideologi NKRI yang diangkat dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, hingga tercetuslah lima sila yang biasa kita ucap ketika upacara bendera di sekolah-sekolah. Lalu, pada Garuda Pancasila sendiri, terdapat pita yg bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika". Lalu, apa sebenarnya arti dari kalimat itu?
Quote:
Quote:
"Bhinneka Tunggal Ika" sendiri berasal dari kitab Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, pada zaman Majapahit. Kalimat tersebut berarti "Berbeda-beda tapi tetap Satu jua". Jadi, para pendiri bangsa kita sendiri sedari awal sudah menyadari bahwa negara Indonesia ini merupakan negara dengan kondisi kebudayaan, sosial, dan berbagai latar belakang yang berbeda. Maka dari itu, pada salah satu sidang BPUPKI, Muh. Yamin mencetuskan kalimat "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai semboyan negara.
Namun itu dulu, kini?
Namun itu dulu, kini?
Quote:
Quote:
Kejadian Bom di Surabaya beberapa hari yang lalu, ditambah kasus penyerangan Mako Brimob oleh seratusan orang lebih napi terorisme cukup membuat bangsa ini tersentak hebat. Walaupun Indonesia memiliki banyak pasukan elit yang terlatih untuk menanggulangi teror, hal itu tidak lantas pula menutup kemungkinan bahwa terorisme sudah tidak ada lagi di Indonesia. Bahkan negara-negara dunia sekelas Amerika Serikat pun masih beberapa kali kecolongan atas ulah kriminal warga negaranya, baik teror bom boston maupun kasus penembakan di sekolah-sekolah. Jadi, apa sih sebenarnya yang melatarbelakangi berbagai kasus terorisme, khususnya di Indonesia? Mari kita bersama-sama menganalisa secara ilmiah.
Quote:
Spoiler for Pertamax:
1. Masih tingginya sikap egoisme individu maupun kelompok atas dirinya sendiri.
Quote:
Egoisme sebenarnya baik untuk menegaskan identitas diri sendiri, sebagaimana sifat alamiah manusia yang selalu beragam. Namun, jika hal tersebut terlalu mengakar dan melampaui batas? Itulah yang dinamakan dengan 'ketidakseimbangan alam'. Dengan menyeimbangkan kutub-kutub positif dan negatif dalam karakter pribadi masing-masing, tentunya kita akan dapat diterima dengan baik oleh diri kita sendiri maupun lingkungan sosial kita sendiri.
Spoiler for Keduax:
2. Kurangnya sikap 'open minded' atas beragamnya karakter manusia.
Quote:
Berpikiran terbuka, dapat membuat kita mengerti dan peka atas kondisi di lingkungan sekitar. Tak usah repot-repot membaca buku-buku filsafat berat, atau bermeditasi hingga ke Himalaya apalagi Samudera Antartika. Cukup percayakan pada diri sendiri, 'Hidupku indah, karena lingkungan memberiku apa yang aku perlu.' Hal itu cukup memberi gambaran kepada kita agar saling bersimpati dan saling menghargai kondisi-kondisi sosial yang ada di sekitar kita.
Spoiler for Ketigax:
3. Lingkungan pergaulan yang terlalu mendoktrinasi.
Quote:
Doktrin-doktrin salah kaprah mengenai jihad, perjuangan, mujahidin, 72 bidadari beserta mimi peri, kebanyakan didapat dari hasil interaksi individu dengan kelompok sosial yang terlalu mengakar pemikirannya. Biasanya, doktrin-doktrin itu masuk baik secara sengaja maupun tidak akibat pola interaksi antara cater (calon teroris) dengan HRD kelompok teroris. Dan apabila hal ini dibiarkan terjadi secara terus menerus, sang cater pun akhirnya naik ke level berikutnya, menjadi teba (teroris baru).
Spoiler for Keempatx:
4. Stigma sosial atas individu yang memiliki ciri maupun identitas yang sama dengan pelaku teroris.
Quote:
Ini merupakan salah satu hal yang terpenting. Dikarenakan seorang individu memiliki ciri yang sama dengan pelaku terorisme, maka masyarakat pun otomatis menyamakan si individu tersebut dengan pelaku terorisme. Akibatnya, si individu tersebut menjadi tertekan. Karena ia merasa bahwa lingkungan sosialnya telah menolak kehadirannya, dan berangsur-angsur menerima dan menegaskan stigma lingkungan sosial tersebut menjadi suatu identitas bagi dirinya sendiri.
Spoiler for Kelimax:
5. Kurangnya asupan pendidikan yang dapat diterima.
Quote:
Seperti biasa, setiap manusia dilahirkan bersama dengan kecerdasan mereka masing-masing (kecuali generasi penyantap micin, anak-anak alay, dan orang yang suka membodohi orang lain). Pendidikan penting peranannya untuk mengasah kecerdasan yang nantinya akan berguna di masa depan. Sistem pendidikan yang baik ialah sistem pendidikan yang dapat dengan sukarela diterima oleh peserta didik. Dengan sistem yang buruk, seorang individu akan menjauhi ranah prndidikan akademisnya, yang pada akhirnya dapat dengan mudah termakan oleh doktrin-doktrin kelompok terorisme.
Quote:
Ada api, ada asap. Ada masalah, pasti ada sebab. Kasus terorisme di planet bumi ini juga pasti disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan maupun pribadi. Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik maupun sebagai sesama manusia, hendaknya saling menghargai perbedaan yang ada. Jangan hanya menyerang pemikiran-pemikiran yang berbeda dengan diri kita sendiri, tapi pergunakanlah perbedaan-perbedaan tersebut untuk bersama-sama membangun negeri tercinta ini. Seperti perbedaan antara aku dan kamu. Kamu cewek, aku cowok, mari kita bersama-sama membangun bahtera rumah tangga kita yang indah :)
Quote:
Jangan lupa rate 5 dan cendolnya buat takjil buka puasa gan sis sekalian :)
Sumber:
Konten: Blog ane
Gambar: Google
Sumber:
Konten: Blog ane
Gambar: Google