[RATW] Rasanya Jadi Muslim di Chili yang Hanya Berpuasa 10 Jam
Thursday, June 7, 2018
Republik Chili atau Chile ini terletak di Amerika Selatan, berbatasan dengan Peru, Argentina dan Samudera Pasifik. Kalo Agan lihat bentuk negara ini memanjang alias membentang dari utara ke selatan, bahkan menjadi negara utara-selatan terpanjang di dunia. Salah satu yang terkenal tentang Chili adalah gempa karena negara ini terletak di zona rapat gempa dan gunung berapi Gan.
Meski negara Chili ini emang mayoritas pemeluk agama Katolik, tapi sekitar 0.0.2% penduduknya adalah umat Islam, yakni sekitar 3000 orang. Bahkan juga ada beberapa organisasi Islam di Chili, di antaranya "Muslim Society of Chile and As-Salam Mosque" di Santiago, Chile, "Bilal Mosque"(Mezquita Bilal) di Iquique, dan "Mohammed VI Cultural Center" di Coquimbo, Community Islam Sunni Chile (Comunidad Islam Sunni Chile) and Ahmadiyya Muslim Community Chile.
Meski jumlah umat Islam di Chili nggak banyak, namun ada satu keunikan di bulan Ramadan ini yakni lama waktu berpuasa yang hanya 10 jam! Iya, tepatnya di Kota Punta Arenas, lama berpuasa 3 jam lebih cepat dibanding di Indonesia Gan. Jadi mereka mulai puasa di pukul 6.42 pagi dan berbuka pukul 4.34 sore. Wah cepet banget ya!
Kenapa bisa cepat?
Foto: Flickr
Kota Punta Arenas kan letaknya di ujung selatan Benua Amerika yang masuk ke regional Antartica Chilena atau regional Chile Antartika. Di Antartika sendiri, matahari emang nggak bersinar lama karena Antartika/Kutub Selatan ini jadi kawasan yang paling luas tertutup bayangan bumi. Jadi, sore di Punta Arenas datang lebih awal dibanding belahan bumi lainnya Gan.
Foto: SkyscraperCity
Meski muslim adalah minoritas di Chili, namun ada beberapa masjid dan organisasi di sini. Salah satunya adalah Mohammed VI Cultural Center (nama diambil dari nama Raja Maroko) yang terletak di Coquimbo yang dibangun sebagai projek kerjasama Pemerintah Kota Coquimbo dan Kerajaan Maroko yang diresmikan pada tahun 2007. Tujuan dibangunnya Pusat Kebudayaan ini adalah untuk menumbuhkan awareness dan respek terhadap budaya serta agama lain yang ada di dunia. Bukan hanya itu, dibangunnya tempat ini juga untuk mengenalkan kebudayaan Maroko, tentang agama Islam dan menghilangkan praduga tentang agama Islam di Chili.
Foto: nomadicchica.com
Salah satu yang membuat tempat ini menarik adalah letaknya di puncak bukit, tepatnya di kawasan Villa Dominante. Menara masjid ini bahkan bisa terlihat dari pinggir pantai dan hampir keseluruhan kota Coquimbo. Bahkan menara masjid ini adalah replika dari Masjid Koutoubia di Marrakech, Maroko Gan.
Foto: SoundCloud
Belajar sejarah sedikit ya Gan. Muslim mulai bermigrasi ke Chili pada tahun 1856 dan rata-rata berasal dari wilayah bekas Kerajaan Ottoman (sekarang Suriah, Libanon dan Palestina). Meski jumlah umat Islam sudah banyak, namun mereka belum memiliki bangunan masjid permanen. Hingga akhirnya didirikan masjid pertama di Santiago dan juga di Chili, Masjid As-Salam.
Foto: Facebook Page Mezquita As-Salam
Masjid As-Salam atau Sociedad Musulmana de Chile y Mezquita As-Salam ini berlokasi di ibu kota Chili, Santiago dan jadi masjid pertama yang dibangun di Chili. Masjid ini dibangun seorang pedagang asal Suriah, Taufiq Rumie pada 1988 dan diresmikan oleh Raja Malaysia pada tahun 1995. Masjid ini dapat menampung hingga 500 jemaah dan terdiri dari 3 lantai. Untuk arsitektur bangunan memang dirancang menyerupai Kubah Al-Sakrah/kubah batu di komplek Masjidil Aqsa, Palestina.
Berpuasa di Chili adalah hal yang berbeda, namun justru berpuasa jadi ajang memperkenalkan Islam kepada orang lain di Chili. Suasana Ramadan meski tidak begitu terasa, namun masjid justru menjadi tempat yang menyenangkan saat bulan Ramadan. Pusat kegiatan Islam Masjid As Salam punya banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama dan nggak ketinggalan adalah makanan berbuka puasa.
Foto: Alchetron
Salah satu yang menjadi menu favorit saat berbuka puasa adalah Mote con huesillo; jus spesial dengan buah aprikot kering. Salah satu yang dilakukan para perempuan muslim di sini adalah menyelenggarakn buka puasa bersama di masjid. Mereka memasak menu tradisional, teh manis dan menyediakan buah couscous yang dikeringkan dengan beragam permen Ramadan. Setelah berbuka puasa kemudian dilanjut dengan salat Magrib, Isya dan juga Tarawih berjamaah di masjid As-Salam.
Foto: Facebook Page Mezquita As-Salam
Walaupun waktu puasanya pendek, namun ada beberapa tantangan di antaranya adalah saat bekerja, ada yang tidak diperbolehkan meninggalkan waktu kerja untuk salat dan berbuka bersama keluarga. Untuk mengakalinya, mereka menawarkan diri untuk bekerja saat jam istirahat makan siang sehingga bisa pulang lebih cepat. Meski begitu, para pemeluk agama mayoritas di Chili sangat toleran kepada kaum minoritas sehingga umat Islam merasa nyaman untuk berkumpul bersama komunitas muslim di masjid, terlebih saat bulan Ramadan ini.
Jadi, siapa yang kepengen ngerasain puasa dengan waktu terpendek? :travel
Ref: 1 - 2 - 3 - 4