Software Gratisan Yang Bisa Menggantikan Software Mahal
Tuesday, June 12, 2018
Sering saya bertemu teman/orang, dia mengeluh karena saat memakai MS Office terbaru terasa berat dan lambat. Ada juga yang mengeluh saat menginstall Photoshop dan Premiere terbaru yang terasa makin ga nyaman karena berat banget (padahal tidak butuh olah foto dan video yang kompleks). Saya biasanya tertawa saja, karena mereka menginstall tanpa berpikir apakah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan PC/laptop mereka.
01. Office: WPS Office atau Libre Office
Spoiler for WPS:
Bagi sebagian orang, kebutuhan utama dari aplikasi office hanyalah untuk mengetik, olah data dan presentasi. WPS Office menyediakan ketiga hal tersebut dalam aplikasi yang lebih ringan dan irit tempat daripada Microsoft Office. Selain itu, WPS Office juga bisa membuka file dari Microsoft Office. Meski ada versi berbayar, versi gratisannya sudah amat sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan office hampir semua orang. Memang, ada kelemahan yang saya rasakan, yaitu untuk Macros dari file MS Office terbaru, WPS belum bisa menjalankannya. Tapi tidak semua orang bermain dengan Macros kan?
Kalau kamu butuh aplikasi Office yang lebih komplit dari WPS, kamu bisa coba Libre Office (Open Office). Hampir semua aplikasi yang ada di MS Office ada alternatifnya di Libre Office / Open Office. Kelemahannya, hanya startup yang lebih berat dari MS Office dan ukuran yang lebih besar dari WPS Office.
02. Olah Foto: GIMP
Spoiler for GIMP:
Alternatif aplikasi olah foto terbaik dan paling mendekati kemampuan Photoshop, GIMP. GIMP ini juga banyak dipakai para fotografer profesional, karena kemampuannya yang sangat baik di kelasnya, bahkan tidak kalah dari aplikasi olah foto komersial. Hal ini karena GIMP bersifat Open Source, yang menjadikannya sangat memungkinkan untuk di custom fitur dan kemampuannya. Untuk yang awan soal programing, tenang saja, sudah banyak mod/add on untuk GIMP bertebaran di internet. Sebagai seorang desainer grafis, saya merasakan sendiri GIMP memiliki kemampuan yang paling mendekati kemampuan Photoshop.
Kekurangannya bagi saya cuma 2;
Pertama adalah UI yang amburadul (untuk versi terbaru ada opsi menjadikan UI lebih rapi, seperti gambar di atas). Kedua, support untuk CMYK masih kurang, harus dikonversi melalui aplikasi lain. Kalau untuk RGB tidak ada masalah.
03. Video Editing: Lightworks
Spoiler for Lightworks:
Sebelum menemukan Lightworks, saya sudah mencoba hampir belasan aplikasi video editor gratisan yang ada. Dari semuanya, bagi saya Lightworks versi gratis sudah amat sangat mumpuni untuk melakukan video editing sederhana untuk dokumentasi pribadi atau main youtube. Jangan bandingkan dengan Windows Movie Maker, kemampuan Lightworks jauh di atas itu. Saya banyak menemukan fitur yang ada di software video editing level pemenang Oscar macam Avid atau si alternatifnya, Adobe Premiere, di Lightworks (tidak semua sih...). Selain itu, Lightworks lebih ringan dan irit tempat dibandingkan Avid atau Premiere. Pada versi gratisan, export dibatasi pada resolusi 720, dan hal tersebut sudah sangat cukup bagi banyak orang.
04. Media Encoder: Format Factory atau VLC Media Player
Spoiler for FF:
Untuk media converter, ada Format Factory (Windows) atau VLC Media Player (Windows dan Linux). Untuk kebutuhan konversi file multi media pada umumnya, Format Factory sudah sangat mumpuni dan mempunyai hasil konversi yang tidak jauh berbeda dengan software media converter macam Canopus Procoder, setidaknya untuk kebutuhan umum. Untuk opsi lain ada VLC Media Player, yang selain bisa menjadi media player juga bisa menjadi media converter.
05. Email Client: Fox Mail
Spoiler for FM:
Meski pada OS biasanya sudah ada email client, saya merasa kurang puas dengan email client bawaan OS. Saya sudah mencoba Thunderbird, yang ternyata memakan resource yang cukup besar. Kemudian saya mencoba beragam email clinet gratisan, dan saya merasakan Fox Mail ini sangat layak pakai. Fox Mail memiliki ukuran instalasi kecil dan terasa sangat ringan.
Tambahan: OS Gratisan Dengan Fitur Mumpuni
Spoiler for Linux:
Untuk OS alternatif yang gratis dengan kemampuan mumpuni, tentu saja tak ada yang lebih baik daripada Linux. OS yang salah satu variannya adalah OS terpopuler di bumi ini, Android, memiliki fitur dan juga kemampuan yang sangat layak untuk dijadikan OS sehari-hari. Memang, untuk kebutuhan profesi tertentu masih belum bisa dijadikan OS utama. Tapi untuk kebutuhan sehari-hari ataupun pekerjaan pada umumnya, sudah sangat mumpuni. Proses instalasinya juga sangat mudah dan kemampuan mendeteksi hardware dan driver yang baik, berbeda jauh dengan di era 90an atau awal 2000an.
Satu hal yang menjadikan Linux membingungkan lebih kepada kebiasaan mayoritas orang yang mengenal Windows untuk PC mereka. Ditambah sangat banyaknya varian (distro) Linux yang ada, bisa membuat bingung pengguna awam. Untuk kemudahan, saya menyarankan menggunakan Ubuntu karena kemudahan pemakaian dan instalasi software tambahannya. Kalau kamu baru pertama memakai Linux, bisa memakai Lubuntu yang memliki GUI mirip Windows. Saya sendiri menyukai Elementary OS, varian Ubuntu yang lebih indah (butuh beberapa konfigurasi untuk menjadikannya lebih nyaman).
Akhir Kata...
Demikianlah software gratisan pengganti software komersil yang saya rekomendasikan. Saya tidak membatasi softwarenya harus gratis 100%, yang pasti harus ada versi gratisnya dengan fitur yang bisa menggantikan software komersil. Sebenarnya masih banyak software gratisan lain, tapi tidak saya bahas karena biasanya sudah banyak orang yang mengerti, seperti Firefox, Chrome, Virtual Box dsj.