SWISSINDO, Sebuah Sekte Pembebas Utang Semua Umat Manusia





Utang terkadang bisa menjadi masalah. Ketika kebutuhan atau keperluan datang mendadak, kita memerlukan uang di tangan untuk membayar kebutuhan itu. Maka mau tidak mau kita harus berutang pada keluarga, teman, atau bank. Namun, tidak sedikit yang mereka yang tidak bisa mengembalikan pinjamannya. Harus lari dari ujung dunia ke ujung dunia, menghindari penagih utang.

Sebuah organisasi United Nation Swissindo telah melakukan propaganda dengan mengklaim bisa menyelamatkan mereka yang terbelit utang. Banyak orang percaya akan klaim tersebut dengan harapan utang mereka akan dilunasi oleh Swissindo. Maka dari itu, mari kita bahas di thread ini tentang organisasi pelunas utang yang mengklaim akan menyelamatkan dunia dari lilitan utang



SWISSINDO
Sekte Pembebas Utang Semua Umat Manusia






Swissindo, dari namanya kita langsung berpikir bahwa organisasi yang mengklaim bisa membebaskan utang semua manusia memiliki gedung markas besar yang megah di kota besar di Swiss atau Ibu kota, Jakarta. Sayangnya enggak, markas besar mereka hanya ada di kota Cirebon, terletak di sebuah perumahan di pinggiran kota. Sebuah rumah dengan pendopo, di sebelah sawah, itulah markas besar Swissindo.


Markas UN Swissindo
Sumber: detik.com

Meskipun begitu jangan meremehkan dulu, markas besar Swissindo selalu ramai dikunjungi banyak orang dari berbagai kota, bahkan ada yang datang dari luar pulau. Dan tidak kalah mengejutkan, anggota Swissindo dari luar negeri tidak kalah sedikit jumlahnya. Asia Tenggara, Australia, Eropa, Amerika, bahkan Afrika. Mereka menjadi pengikut organisasi yang markas besarnya hanya di Kota Cirebon ini.

Melangkah masuk ke dalam rumah tersebut, tampaklah sosok penuh kharisma yang duduk di kursi kehormatan. Memakai setelan dengan logo Swissindo yang besar dan sebuah nama di dadanya. Dialah Soegiharto Notonegoro. Pak Sino atau M1 julukannya. Dialah pemimpin Swissindo.


Sang Pemimpin Swissindo

Sebelum masuk lebih jauh, kita cari tahu apa sebenarnya organisasi ini dan tujuan Swissindo.




Di berbagai media massa dan berita, nama Swissindo baru mulai terdengar dari tahun 2016. Di berbagai berita yang TS cari, mereka mengadakan sebuah acara seperti seminar. Mereka akan menyebar undangan ke banyak orang dan meminta mereka datang untuk mengambil data mereka. Banyak yang datang, bukan dengan sukarela, tapi ada iming - iming. Bagi mereka yang datang dan membawa E-KTP, mereka akan dijanjikan mendapatkan uang sebesar 1200 USD atau 15.000.000 rupiah setiap bulan. Siapa yang tidak mau datang kalau diberi uang.

Kartu truf Swissindo adalah Voucher M1. Sebuah surat kuasa yang selalu dipegang anggotanya dengan bangga saat berfoto (seperti foto di atas). Voucher M1 diklaim sebagai surat pelunas utang. Mereka yang menunjukkan  surat ini kepada pihak bank manapun dijamin besoknya utang orang tersebut lenyap, debt collector tidak akan menggedor lagi pintu rumah mereka.

Jurnalis VICE mendapatkan testimoni langsung dari anggota Swissindo yang berasal dari Amerika, Kimerie Teter. Kimerie yang diberi jabatan "Perdana Menteri Cinta untuk United States" oleh M1 memberikan sebuah testimoni mengenai dirinya yang dulu memiliki utang dengan IRS (Kantor Perpajakan AS) yang jumlahnya banyak.


Kimerie Teter menceritakan pengalaman bergabungnya dengan Swissindo
Sumber: VICE ID


Kimerie diberi surat peringatan dan debt collector mendatanginya dengan perilaku yang keras menyuruh dia segera melunasi utangnya. Di tengah kebingungan dia mencari pertolongan di internet, seorang temannya merekomendasinya untuk mengkontak Swissindo. Tertarik dengan rekomendasi, Kimerie mengirimkan semua identitas dirinya dan 400 USD. Dan, satu setengah bulan kemudian, utang 10.000 dollarnya sudah lenyap, IRS tidak pernah mengkontaknya lagi. Inilah 'obat' yang ditawarkan bagi seluruh umat manusia. Dan Kimerie mengatakan ketika Swissindo sudah punya 'obat'nya, namun masih banyak yang meragukan dan menolak gerakan dari organisasinya.


Ekspresi mbak jurnalis VICE ini benar - benar menggambarkan TS
yang mendengarkan testimoni dari "Perdana Menteri Cinta untuk United States" ini
:lehuga


Melihat channel officialnya, secara singkat bahwa Swissindo merupakan organisasi yang akan menyelamatkan dunia ini dan membuat sebuah dunia baru. Semua hutang akan dibayar oleh harta yang dimiliki oleh Swissindo. Harta itu berasal dari kekayaan para raja dari kerajaan kuno Indonesia yang berjaya di masa lalu. Para raja telah menyimpan kekayaan mereka untuk membawa kesejahteraan bagi semua umat manusia (Dikatakan juga gunung harta itu pemberian dari alien kepada raja). Diklaim juga bahwa kekayaan ini seharusnya bisa digunakan oleh rakyat Indonesia dan Bapak Soekarno menjadi ahli waris dari harta tersebut, namun ada konspirasi internasional yang menginginkan harta itu tidak bisa diambil.


Dulu ada hoax Perjanjian Green Hilton mengenai timbunan emas harta Soekarno
Apakah ini hoax yang disebarkan Swissindo juga?
Sumber: blogmisteri enigma

Cocoklogi dimulai, seperti peristiwa pembunuhan Presiden Kennedy dan usaha menurunkan Soekarno dari tampuk kekuasaan sehingga harta itu lenyap dan tidak bisa diakses masyarakat. Namun, sekarang harta tersebut diturunkan kepada Bapak Sino ini. Nah, Pak Sino mengklaim mendapatkan dokumen rahasia microfilm yang menyatakan bahwa dialah ahli waris gunung harta itu. Gunung harta itu terdiri dari tumpukan emas dan platina yang nilai sangat sangat besar. Jika dibagi - bagikan, maka setiap orang yang ada di Bumi ini akan mendapatkan harta sebesar 6.000.000 USD.

Di sosmed, pergerakan relawan Swissindo tidak kalah hebat. Di twitter ane menemukan empat anggota dari empat benua yang berbeda. Setiap ane periksa, mereka memposting foto propaganda yang di-edit dengan heboh dan foto dengan banyak orang memegang Voucher M1 tadi.


Beberapa akun twitter pengikut Swissindo


Dari Amerika, Kanada, Australia, India, Kolombia, Cina, Perancis, Brasil
yang dari Indonesia juga tidak sedikit dan mereka sering nyamber berita dengan promosiin pemimpin mereka :nohope:

Mereka begitu berpegang teguh pada kepercayaan mereka. Bahwa M1 akan menjadi penyelamat dan membangun sebuah dunia baru, dunia tanpa utang dan penuh dengan kesejahteraan. Semua kesempatan digunakan untuk mempromosikan video, berita, data - data, dan progress 'revolusi' mereka.


Lalu mari kita dengarkan penjelasan langsung dari Bapak Sino alias M1 mengenai revolusi yang akan dibawa organisasinya kepada dunia ini. Jurnalis VICE mewancarai langsung Sang M1 didampingi hamba - hambanya, berikut wawancaranya:



VICE : "Apa sih yang salah menurut bapak di tatanan dunia yang sekarang kita jalani ini?"

M1 : "Nah gini, sekarang saya kasih kamu contoh, kamu utang 1000. Kamu harus mengembalikan 3000, ya. Entah tahunnya berapa, mau 10 tahun, mau 5 tahun. Yang 1000 milik kamu sudah habis, dan kamu juga harus memberikan dia keuntungan 2000, kan? Kamu lalu harus mulai dari nol lagi habis bayar.

Inilah yang membuat slavery sistem di mana - mana. Sehingga orang bekerja seperti di Jakarta, siang pagi malam, ujungnya harus ngutang dan dikejar debt collector. sementara mata uang yang diciptakan itu dari kertas. Kita manusia itu diciptakan dari air mani, itulah makanya hak asasi manusia harus ditegakkan."

Jurnalis VICE lalu menanyakan masalah legalitas dan kredibilitas dari Voucher M1. Isinya menjamin bahwa voucher itu bisa membayar hutang kepada bank dengan kekayaan tak terhingga. Namun, voucher itu tidak diterima legalitasnya oleh lembaga OJK dan di beberapa daerah aparat polisi telah bergerak untuk menahan anggota mereka dengan kasus penipuan.

Mendengar OJK, perangai Sino mulai berubah.

M1 : "Makanya salah besar jika OJK telah mencap Swissindo ilegal. Kalau kalian tidak mau damai, pernyataan perang sudah saya berikan kepada internasional."


M1 memberikan pernyataan perang ke internasional.


VICE : "Pernyataan perang seperti apa itu, Pak?"

M1 : "NUKLIR... untuk apa nuklir dibuat jika tidak digunakan" :marah

Terakhir, misteri gunungan harta warisan Swissindo itu

VICE : "Bagaimana dan dari mana harta yang kita miliki itu? Letaknya ada di mana?"

M1 : "Sekarang kalau aku kasih tau kamu, apakah kamu kira - kira tidak langsung nodong pistol di kepala saya? Itu persoalannya kenapa membelit. Ketika ini semua sudah saya buka terang - terang, pelan - pelan, saya masih dimusuhi.. Mari kita bukti - buktian, pegang pistol satu - satu sudah.."

Hambanya semua bertepuk tangan dan Sino menyalakan sebatang rokok seraya bangga di depan pengikutnya.

Berbeda pada saat wawancara dengan jurnalis Kontroversi Trans 7
M1 secara terang - terangan mengatakan bahwa dia memiliki surat resmi yang sudah diaudit bank dunia. Mengklaim bahwa kekayaannya terletak di 884 akun bank tersebar di seluruh dunia. 6 di antaranya ada di akun bank - bank besar Indonesia memiliki kekayaan sebesar 6.1 Triliun USD

Timbunan hartanya juga disimpan di warehouse rahasia yang sudah ada sistem kontrolnya supaya tidak ketahuan. Sino sesumbar bahwa Menteri Keuangan juga sampai ikut mencari di mana warehouse tempat harta tersebut.

Pak Sino menyatakan bahwa dia tidak mau keluar dari markas besarnya dengan alasan sudah terlalu banyak musuh.Beberapa pengikutnya membawa Jurnalis VICE ke Keraton Kasepuhan. Para pengikutnya menunjukkan langsung ke makam Sultan Cirebon yang tidak sembarang orang bisa memiliki akses masuk ke area sakral tersebut.



Ditanyai mengenai hubungan atau koneksi M1 dengan Sultan Cirebon, pengikutnya tidak berani jawab, mereka bilang lihat saja video - video penjelasan yang sudah mereka buat.




Cekcok antara Swissindo dengan Bank Mandiri

Yang paling direpotkan oleh Swissindo adalah Bank. Banyak masyarakat berbondong - bondong membawa Voucher M1 itu untuk melunaskan utang yang mereka pinjam. Dan terkadang mereka didampingi oleh anggota Swissindo dengan sikap yang begitu intimitdatif terhadap karyawan bank. Ini video yang didapat dari kepala cabang BRI, Bapak Agus Ahdiyat. Sekelompok pria dengan tampang preman mendatangi bank dan meminta supaya aspirasi mereka diterima oleh bank.


Pengikut Swissindo ramai - ramai mendatangi gerai BRI

Pihak bank diminta untuk tidak menagih lagi utang mereka karena dengan voucher itu Swissindo akan membayar utang dengan kekayaan tak terhingga. Datang beramai - ramai mengintimidasi karyawan bank seperti merasa otoritas dan kekuasaan.


Bapak Agus membuka kembali file kasus ini. Dia memperlihatkan voucher M1 yang diklaim melunasi utang nasabahnya. Pak Agus bilang dia hanya bisa tertawa melihat dokumen legal kok bentuknya seperti ini. Bahkan klaim bahwa harta Swissindo yang disimpan di salah satu akun Bank BRI juga dinyatakan palsu. Akun Bank BRI yang harusnya 15 digit dalam surat Swissindo hanya tertulis 10 digit. Namun hingga sekarang kasus ini belum diteruskan ke pihak kepolisian.



Banyak cerita kurang bagus tentang Swissindo ini. Youtuber Nur Arsy Rama menceritakan kisahnya yang dulu berhubungan dengan Swissindo ini, Juli 2017, Ibu Mas Rama menyuruh dia untuk ke Samarinda. Di Samarinda kabarnya ada acara pengurusan uang santunan bagi veteran. Keluarga harus datang tidak boleh diwakilkan, harus tandatangan, sidik jari, dan fotokopi KTP. Berangkatlah dia ke acara tersebut. Dan ternyata ramai sekali, banyak keluarga veteran yang dari luar pulau datang. Sesudah antri 4 jam, Rama disuruh cepat - cepat menandatangani surat itu. Ya dengan sekilas Rama melihat surat bahwa keluarganya akan mendapatkan uang 1200 USD sekitar 15 juta rupiah tiap bulan. Ya siapa yang tidak mau uang segitu tiap bulan, tidak usah bekerja lagi

Setelah melihat lagi suratnya, ada namanya Swissindo dan nama Soegiharto. Disuruh cepat - cepat, akhirnya surat ditandatangani saja oleh Rama. Petugas bilang bahwa dalam dua minggu akan ada surat yang akan dikirim kepadanya, ya surat itu Voucher M1 tadi. Tapi hingga Maret 2018, dia sama sekali tidak menerima surat atau kabar dari organisasi ini. Ya tidak rugi apa - apa, cuma identintas dan fotokopi E-KTP yang mereka dapat. Yang rugi paling besar adalah waktu dan ongkos transportasi, bahkan kasihan ada orang yang kumpul di acara tersebut harus sampai menggadaikan motornya dan meminjam uang dari tetangganya..


Voucher M1 yang dibagikan ke masyarakat
Sumber: Detik.com


Pengakuan lain datang dari seorang nasabah BRI yang pernah meminta bantuan dari Swissindo untuk melunasi utangnya. Dia mendapat rekomendasi temannya mengenai Swissindo ini. Dia dimintai 1 juta rupiah untuk biaya admin katanya. Kalau sudah bayar, tinggal tunggu saja kerja mereka. Begitu ditanyai uangnya dari mana, punya siapa, kok bisa dibuang - buang ke orang. Mereka menjelaskan panjang lebar bahwa ini harta Soekarno lah dan sebagainya yang katanya sekarang harus menjadi hak rakyat Indonesia untuk bayar utang mereka. Ya sudah dia gak dirugikan, dia setuju. Tapi setelah berbulan - bulan, teman pengikut Swissindo itu tidak memberikan kabar sama sekali.



Swissindo sudah diperingati untuk menghentikan semua aktivitas mereka. Bahkan Pak M1 ini sudah menandatangani sebuah surat dengan aparat kepolisian dan OJK untuk menghentikan pembagian voucher dan surat Swissindo ini. Namun, M1 mengaku bahwa dia dikhianati polisi dan OJK karena mengeluarkan suara pernyataan itu kepada pers, dia merasa bahwa dia yang berhak mengeluarkan itu kepada pers. Hingga sekarang aktivitas Swissindo berjalan terus untuk melakukan 'revolusi' kepada dunia ini.



Inilah dunia kapitalis, mereka yang punya uang yang akan memiliki keuntungan. Mereka yang kalah dan kurang beruntung dalam persaingan ini akan mencari jalan keluar yang praktis. Akan muncul juga 'orang pintar' dan nabi jadi - jadian yang melihat kesempatan ini menawarkan mereka solusi kilat bagi mereka yang kurang beruntung. Dengan mengorbankan kewarasan dan logika, mereka akan rela berjuang tanpa henti dan dimanfaatkan orang yang dilihat mereka sebagai sang 'juru selamat'




REFERENSI
Spoiler for Sumurr:


BONUSSSS

Spoiler for Apa yaaa:



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel