Tanaman Agave
Thursday, June 7, 2018
Quote:
Jika ada tanaman yang belum banyak dikenal orang namun banyak sekali manfaatnya, maka kemungkinan tanaman tersebut adalah Agave. Tampilannya unik, banyak pecinta tanaman yang menjadikannya tanaman koleksi, seratnya banyak digunakan untuk bahan baku tali, kandungannya bisa dibuat minuman, bahkan menurut penelitian, Agave merupakan bahan ideal untuk membuat ethanol sebagai bahan bakar pengganti bensin yang ramah lingkungan.
Agave berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kemuliaan. Dinamakan begitu karena tinggi sosok tanaman ini. Agave sendiri adalah jenis tanaman monokotil penghasil serat alam dari keluarga agavaceae. Daun tanaman ini umumnya lancip, tebal, dan kaku, yang berfungsi untuk menyimpan air.
Jenis Agave yang banyak dimanfaatkan untuk serat alam adalah Sisal (Agave sisaline Perrine). Penanaman Sisal terus berkembang di Indonesia sejak tahun 1913, seiring dengan kebutuhan bahan baku tali dan industri lainnya. Seperti jenis tanaman kaktus lainnya, sisal tumbuh baik pada lahan dan iklim yang kering. Di Indonesia, Sisal ditanam di lereng-lereng bukit yang berkapur di daerah Malang Selatan, Jember dan Blitar Selatan. Tanaman ini juga banyak digunakan di Tulungagung untuk industri kerajinan keset, sapu dan sikat. Harga serat Agave Sisalana kering Grade A adalah Rp 5.000,- /kg dan harga jualnya tanaman induknya sekitar 65 rb – 125 rb.
Selain sebagai penghasil serat alam, Agave juga dikenal sebagai penghasil Tequila, minuman beralkohol yang sangat terkenal. Tequila dihasilkan dari tanaman Agave tequilana setelah melalui proses destilasi dan fermentasi. Pada bidang bahan bakar energi, Agave juga menjadi sumber bahan bakar ramah lingkungan karena bisa menciptakan emisi CO2 yang jauh lebih sedikit ketimbang bahan bakar konvensional lainnya.
sumber
VIVA.co.id – Berbicara soal minuman alkohol, tequila bisa jadi adalah salah satu nama minuman keras yang paling populer. Bahkan, belakangan produk tequila dengan harga murah mulai mendominasi pasar.
Tetapi, tahukah Anda apa bahan dasar dan bagaimana proses pembuatan tequila?
Minuman alkohol asal Meksiko ini dibuat dari dari tanaman agave biru yang terkenal tumbuh di negara bagian Jalisco. Agave biru adalah tanaman besar yang tumbuh subur di dataran tinggi Jalisco, di mana 80 persen agave biru Meksiko tumbuh, dan di mana sebagian besar penyulingan tequila di negara itu berada. Demikian dilansir dari laman Huffington Post.
Nah, pina adalah bagian dari agave biru yang digunakan untuk membuat tequila. Pina yang merupakan jantung tanaman agave biru dilindungi oleh daun berduri tinggi. Saat daunnya dilepas, pina yang sudah matang bisa memiliki berat antara 40-100 kilogram. Tingginya produksi gula di inti tanaman inilah yang membuat tanaman tersebut digunakan dalam produksi minuman tequila.
Seorang jimador, petani pina, tidak hanya terampil memanen pina, tapi juga mampu mengidentifikasi pina mana yang sudah benar-benar matang. Ini adalah tugas yang sulit karena pina dikelilingi oleh daun tebal dan berduri. Jimador memanen pina menggunakan koil, pegangan kayu yang panjang dengan pisau potong tajam di bagian bawahnya, untuk memotong daun dari tanaman agave dan memanen pina.
Setelah dipanen, pina diangkut ke tempat penyulingan, di mana mereka dikukus terlebih dahulu. Mengukus tidak hanya melunakkan pina, tetapi membuatnya lebih mudah untuk ditumbuk. Kemudian pina dicampur dengan ekstrak jus buah agave, apit, yang mampu mengubah kandungan karbohidrat kompleks di dalam pina menjadi gula sederhana yang dapat difermentasi.
Jus inilah yang kemudian difermentasi untuk membuat tequila. Beberapa tequila premium masih menggunakan proses tahona. Ini merupakan proses yang melibatkan penggunaan batu vulkanik seberat 2 ton yang untuk menghancurkan agave.
Cairan agave difermentasi selama beberapa hari, sehingga memungkinkan gula diubah menjadi alkohol. Setelah proses itu, minuman ini pun disuling setidaknya dua kali untuk mengangkat kandungan alkohol dan membuatnya menjadi tequila Setelah distilasi, tequila dikemas di dalam botol dan siap dijual.
sumber
Pertama kali aku dikirimi foto tanaman yang tumbuh di halaman depan rumah mertua. Katanya tanaman ini baru pertama kali berbunga setelah lama ditanam. Aku cari tahu kalau tanaman itu termasuk jenis tanaman Agave, Agave gigantea. Dan bunganya menjulang tinggi. Sungguh takjub, aku juga baru pertama kali melihat bunga yang begitu tinggi. Bahkan oleh bapak diberi tahanan dari bambu agar bunga tidak putus karena angin. Bunganya berupa bulir-bulir kecil yang keluar dari batang bunganya yang menjulang tinggi. Penasaran dengan tanaman ini , aku mulai mencari tahu tentang tanaman ini.
Dan pencarian aku berakhir pada jenis tanaman Agave , tepatnya Agave gigantea. Tanaman Agave gigantea ini aslinya berasal dari Brasil Amerika Selatan. Tanaman ini sudah tersebar luas termasuk masuk ke Indonesia.Agave ini tumbuh di ketinggian 1000 mdpl dengan area lembab. Tapi kebanyakan kuat dalam semua jenis tanah termasuk tanah yang kurang nutrisinya. Bahkan ada yang tumbuh di antara bebatuan dan tebing. Tahan terhadap kekeringan jangka pendek dan ada kandungan garam. Dan juga tahan dengan suhu rendah dari -7 sampai -4 0C.
Ciri dari tanaman Agave ini berupa semak dengan tajuk yang berbentuk huruf V. Batang roset mempunyai diameter 2,5-3,5 m , bunga dengan tinggi dari 5-10 meter. Untuk batangnya ada selubung yang dikenal dengan fibrosa-kayu pada bagian inti dari batang yang pendek dalam roset. Tangkai berbunga berkayu. Sedangkan daunnya berwarna hijau atau kuning-hijau dengan bentuk linier-lanset dan runcing pada ujungnya, berdaging dengan serat yang tampak seperti benang paralel.
Untuk lebar daun sampai 25 cm , ada duri marjinal sedang bagian ujungnya hanya sedikit. Bunga terminal ada jumbainya , putih , putih-kehijauan atau pucat hijau-kebiruan, harum dan akan membuka sedikit demi sedikit dalam beberapa minggu. Tanaman ini bisa berbunga kapan saja dalam setahun. Karena tingginya bunga tanaman ini akan berbunga sampai ukurannya dan kekuatannya cukup untuk menyokong besar dari tangkai bunga. Dan anehnya tanaman ini akan mati sekitar setahun setelah ada bunganya.
Padahal tanaman punya bapak ini sudah ditanam sejak tahun 1990 dan baru berbunga tahun 2015.Penyebaran tanaman ini sangat dibantu oleh adanya gaya gravitasi . Hal ini dikarenakan tanaman ini tumbuh berdekatan. Kalau ada yang letaknya berjauhan mungkin disebarkan oleh kelelawar buah. Untuk membesarkan tanaman ini bisa menempatkan anakan di dalam pot atau di tanah juga bisa. Sesudahnya tanaman Agave ini tak perlu perawatan khusus. Tanaman ini bisa tumbuh selama 5-20 tahun tergantung kondisi lingkungannya. Ada pemilik tanaman ini yang mengatakan tanaman dia berbunga setelah berumur 15 tahun. Mungkin benar saja. Kalau diperhitungkan tanaman bapak mulai ditanam tahun 1990 dan baru berbunga akhir tahun 2015 artinya tanaman milik bapak berbunga setelah 25 tahun .
Agave ini banyak digunakan sebagai tanaman hias. Dan ternyata bisa digunakan untuk menahan tanah , tanaman landskep. Selain itu ekstrak akarnya bisa digunakan untuk tonik pemurnian darah dan daun keringnya digunakan untuk mengontrol pembengkakan dan penyembuhan luka. Selain itu Agave menurut studi bisa digunakan untuk bahan bakar alternatif yang alami. Dan diklaim mempunyai tingakt emisi yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar lainnya. Menurut studi karena tanaman Agave ini mampu menyerap karbondioksida lebih banyak setelah terjadi pembakaran bahan oleh kendaraan. Etanol yang dihasilkan oleh tanaman Agave ini menghasilkan emisi sebanyak 35 gram karbondioksida untuk setiap mega joule energi lebih rendah dibanding jagung sebanyak 85 gram mega –joule. Tapi ini baru uji coba yang dilakukan peneliti dari Australia. Bisa jadi kelak menjadi bahan bakar alternatif secara tanaman ini sangat mudah tumbuh di jenis tanah apapun.
Tanaman Agave ini tak butuh perawatan khusus sehingga bagi yang tak telaten memelihara tanaman, Agave bisa jadi alternatif . Bentuk yang unik dengan warna cerah bisa mewarnai ha
laman rumah atau bisa untuk tanaman di kantor-kantor. Agave milik bapak masih terlihat dan menunggu tanaman ini kelak mati setelah berbunga.
sumber
Agave, Si Gagah yang Mudah Dirawat
Selasa, 1 September 2009 | 07:55 WIB
KOMPAS.com - Untuk mereka yang seringkali mengeluh kerepotan mengurus taman dan tanaman, coba deh menanam Agave. Menanamnya tidak sulit, pun merawatnya. Sosoknya gagah.
Sebagian besar jenis Agave berasal dari Amerika Selatan, khususnya Meksiko. Tanaman ini bersifat sukulen (mampu menyimpan cadangan makanan dan air). Karenanya, Agave menjadi mudah ditanam dan tak tak memerlukan perawatan ekstra.
Agave banyak ditanam, juga karena keunikan daunnya. Layaknya kebanyakan tanaman sukulen, daun Agave tebal dan sedikit kaku. Warnanya mulai dari hijau tua, hijau muda, hingga kuning. Biasanya dipercantik dengan garis kuning atau putih, di tepi daunnya
Agave, Si Gagah yang Mudah Dirawat
Selasa, 1 September 2009 | 07:55 WIB
KOMPAS.com - Untuk mereka yang seringkali mengeluh kerepotan mengurus taman dan tanaman, coba deh menanam Agave. Menanamnya tidak sulit, pun merawatnya. Sosoknya gagah.
Sebagian besar jenis Agave berasal dari Amerika Selatan, khususnya Meksiko. Tanaman ini bersifat sukulen (mampu menyimpan cadangan makanan dan air). Karenanya, Agave menjadi mudah ditanam dan tak tak memerlukan perawatan ekstra.
Agave banyak ditanam, juga karena keunikan daunnya. Layaknya kebanyakan tanaman sukulen, daun Agave tebal dan sedikit kaku. Warnanya mulai dari hijau tua, hijau muda, hingga kuning. Biasanya dipercantik dengan garis kuning atau putih, di tepi daunnya.
Di taman, Agave dapat dipadukan dengan Pandan Bali, Kucai, dan tanaman-tanaman lain yang berpenampilan hampir sama. Tak perlu pusing soal penempatan. Tanaman ini menyukai sinar matahari, jadi tak perlu takut menempatkannya di area terbuka yang terkena sinar matahari dalam waktu relatif lama.
Yang penting, pastikan tanahnya cukup unsur hara dan air agar tumbuh subur. Ya, kalaupun kondisi tanah itu tidak dapat terpenuhi, tak masalah juga kok. Agave dapat bertahan tumbuh pada tanah yang kering, dalam waktu relatif lama.
sumber
~cendol
~ntr ditimpuk balik