Ada Apa Dengan Timnas U19?
Friday, July 13, 2018
#AmdarGanteng
:cool :cool :cool
Halo agan dan sista, hampir dua bulan ane gak aktif bikin thread lagi. Semua itu karena "SKRIPSI", satu kata yang membuat semua sel tubuh gemetar. Tepat hari ini, Jumat 13 Juli 2018 bakal aktif tulis lagi di KASKUS. Thread-thread ane akan dimulai dari topik tentang sepakbola, nyokk disimak.
Semifinal piala AFF U-19 mempertemukan dua negara yang sarat akan gengsi, Indonesia melawan Malaysia. Saling jual beli serangan pun tak terelakan. Garuda muda unggul terlebih dahulu lewat sepakan pinalti dari Egy Maulana Vikri. Tapi harimau muda tidak mau kalah, lewat bola servis dan keunggulan tinggi badan membuat Muhammad Syaiful mencatatkan namanya dipapan skor. Hingga 90 menit kedua tim bermain imbang dan dilanjutkan ke babak adu pinalti. Kalah 3-2, Indonesia harus mengubur mimpi untuk tampil di final. Ratusan juta rakyat Indonesia pasti sedih, ane pun demikian gansist. Ada tiga poin penting yang membuat Timnas U-19 kurang beruntung di final ini.
Halo agan dan sista, hampir dua bulan ane gak aktif bikin thread lagi. Semua itu karena "SKRIPSI", satu kata yang membuat semua sel tubuh gemetar. Tepat hari ini, Jumat 13 Juli 2018 bakal aktif tulis lagi di KASKUS. Thread-thread ane akan dimulai dari topik tentang sepakbola, nyokk disimak.
Semifinal piala AFF U-19 mempertemukan dua negara yang sarat akan gengsi, Indonesia melawan Malaysia. Saling jual beli serangan pun tak terelakan. Garuda muda unggul terlebih dahulu lewat sepakan pinalti dari Egy Maulana Vikri. Tapi harimau muda tidak mau kalah, lewat bola servis dan keunggulan tinggi badan membuat Muhammad Syaiful mencatatkan namanya dipapan skor. Hingga 90 menit kedua tim bermain imbang dan dilanjutkan ke babak adu pinalti. Kalah 3-2, Indonesia harus mengubur mimpi untuk tampil di final. Ratusan juta rakyat Indonesia pasti sedih, ane pun demikian gansist. Ada tiga poin penting yang membuat Timnas U-19 kurang beruntung di final ini.
1. Hilangnya Daya Magis Rivaldo Ferre
Quote:
sumber: kitaorangpapuanews.com
Berlari menggiring bola dari kiri kiri kiri ke kanan kanan manis'eee. Pemain asal Persipura yang lahir pada tanggal 15 Maret 1999 (19 tahun), Todd Rivaldo Ferre. Posisinya sebagai gelandang serang yang mengatur ritme permainan dan tahu kapan harus membawa bola ataupun mengumpang ke rekan setim. Postur tubuh boleh kecil tapi gocekan ala KE KIRI KE KANAN MANIS'EE selalu membuat lawannya mati kutu dan menjadi hiburan tersendiri untuk penonton. Semua itu berasa hampa pas semifinal melawan Malaysia. Bukan karena turunnya permainan Rivaldo Ferre tapi cerdiknya penjagaan yang dibangun harimau muda. Seakan-akan kaki Rivaldo diikat ditengah lapangan. Sadar gak kalian waktu nonton, ketika anak muda ini berlari selalu saja ada tiga sampai empat pemain yang berusaha menjegal. Dan 90 menit waktu normal membuat kaka Rivaldo Ferre tidak bisa melakukan apa-apa. Ane yakin kalau ada tambahan EXTRA TIME, mungkin akan lain ceritanya.
2. Bola Servis Adalah Kutukan
Quote:
sumber: poskotanews.com
Tahu gak kalian, kalau Malaysia U19 sangat handal dalam bola mati contohnya tendangan bebas ataupun tendangan penjuru. Itu kembali terbukti pada pertandingan ini, lewat tendangan penjuru yang diselesaikan dengan baik oleh sundulan Syaiful. Pelatih Indra Syafri pasti sudah mengantisipasi ini dari awal sebelum pertandingan ini berlangsung. Tapi nasi sudah jadi bubur, kutukan bola servis Harimau Muda berhasil menerkam sayap Garuda Muda.
3. Titik 12 Pas
Quote:
sumber: statik.tempo.co
Waktu normal pun berakhir, tidak ada babak EXTRA TIME dan langsung menuju ke babak pinalti. Dari sini ane harus memang siap-siap mewek gansist. Titik 12 pas adalah kolaborasi antara mental dan keberuntungan. Jadi mau siapapun yang menjadi algojo tetap saja harus memiliki mental yang kuat dan dibarengi dengan keberuntungan. NETIZEN INDONESIA!!! AYO TEGAKKAN KEPALA KARENA SECARA PERMAINAN KITA JAUH LEBUH UNGGUL.
:tepuktangan:tepuktangan:tepuktangan
Dilihat dari permainan timnas U-19 harusnya Indonesia layak menang. Apalagi pas memasuki babak kedua, bola murni milik Indonesia tapi kurang beruntung di finishing aja. Ingat netizenku yang tercinta "STOP BULLY!!!". Jagoan ane kalah di Piala Dunia tapi pas Indonesia kalah semalam kok ane jadi sedih banget. Jiwa nasionalis ane boleh diadu !!!
Dilihat dari permainan timnas U-19 harusnya Indonesia layak menang. Apalagi pas memasuki babak kedua, bola murni milik Indonesia tapi kurang beruntung di finishing aja. Ingat netizenku yang tercinta "STOP BULLY!!!". Jagoan ane kalah di Piala Dunia tapi pas Indonesia kalah semalam kok ane jadi sedih banget. Jiwa nasionalis ane boleh diadu !!!