Apa Yang terjadi Pada tubuh Kita di Luar Angkasa tanpa Seragam astronot?
Monday, July 30, 2018
Setiap astronot pasti menggunakan seragam khusus yang mereka gunakan ketika melakukan spacewalking.
Pernahkah kalian berpikir apa jadinya jika kita pergi keluar angkasa tanpa seragam astronot? Apakah tubuh kita akan membengkak, meledak, beku atau hangus terbakar?
Di banyak film di ceritakan bahwa tubuh manusia akan meledak jika pergi ke luar angkasa tanpa seragam khusus, apakah itu benar?
Luar angkasa sangat berbeda jika di bandingkan dengan kondisi bumi. Berkat atmosfir, manusia bisa hidup dengan kondisi yang nyaman.
Atmosfir berfungsi untuk melindungi tubuh manusia dari sinar UV yang berbahaya dan juga mempertahankan kondisi tekanan udara sehingga manusia bisa bernafas dengan normal.
Di bandingkan dengan bumi, kondisi di luar angkasa sangat tidak bersahabat. Dengan hilangnya atmosfer bisa menyebabkan berbagai masalah yang bisa membunuh manusia dengan singkat.
Bahaya paling utama di luar angkasa adalah hilangnya oksigen dan ebulism. Ebulisme ini adalah munculnya gelembung udara dalam carian tubuh karena penurunan tekanan.
Tekanan di ruang hampa sangat rendah, akibatnya muncullah gelembung gas di dalam cairan tubuh yang sangat membahayakan tubuh kita.
Banyak film yang menunjukkan bahwa tubuh manusia akan meledak jika tidak menggunakan seragam khusus di luar angkasa tapi itu tidak benar. Tubuh manusia akan menggembung, bahkan mungkin bisa mencapai 2 kali ukuran tubuh normalnya tapi tidak sampai meledak karena kulit manusia masih cukup elastis untuk mengikuti perubahan bentuk ini.
Tapi masalah yang paling utama adalah oksigen, manusia harus menghirup oksigen terus menerus agar tetap hidup.
Tubuh akan pingsan setelah 15 Detik kehilangan oksigen dan otak akan benar-benar berhenti bekerja setelah 3 menit tidak menerima oksigen. Mungkin kalian berpikir untuk menahan nafas selama beberapa menit seperti menyelam di kolam renang.
Kondisi di luar angkasa berbeda dengan kondisi menyelam di kolam renang, tekanan ruang hampa yang sangat rendah membuat semua udara yang tersisa meyebar tak beraturan dan membuat paru-paru pecah.
Setelah tubuh pingsan, ada kemungkinan manusia akan meninggal beberapa menit kemudian. Paparan sinar UV dari matahari dalam jumlah yang tinggi adalah salah satu masalah bagi tubuh. UV dan Foton dari matahari bisa merusak DNA dan menyebabkan mutasi kanker kulit, itupun jika ente selamat.
Ruang hampa juga dingin tapi tubuh manusia tidak akan membeku dengan tiba-tiba karena perpindahan panas terjadi dengan sangat lambat.
Sumber : sumber