Kuliah Sambil Kerja? Kenapa Enggak Bisa? Mesti Semangat Mumpung Masih Muda!
Monday, July 30, 2018
Dapat duduk dibangku kuliah dan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi tentu menjadi impian semua generasi muda yang ingin berkembang. Meski kuliah dan ijazah bukan menjadi syarat utama untuk mencapai kesuksesan, namun tak bisa dipungkiri bahwa kuliah dan memperoleh ijazah merupalkan salah satu pintu gerbang untuk mencapai kesana. Punya pikiran yang sama?
Sayangnya, tak semua orang beruntung atau mempunyai jalan yang mulus untuk bisa mencicipi bangku kuliah. Pun termasuk saya. Meski dari SMA saya bercita-cita dan mempunyai tujuan untuk merasakan bangku kuliah langsung seusai kelulusan, nyatanya semua tak sesuai rencana. Rencana tuhan membawa saya ke jalan yang berbeda dari kebanyakan teman.
Jadi, banyak-banyak besyukur ya teman-teman yang tak perlu memikirkan masalah lain kecuali belajar, belajar dan belajar untuk sampai masuk ke universitas.
Pengalaman Pribadi
Dalam tulisan ini saya hendak sharing dan bercerita apa yang saya alami dan bagaimana saya berjuang sampai memperoleh ijazah S1 dengan biaya sendiri. Saya yakin masih banyak diluar sana yang sepertu saya, mempunyai tekad dan keinginan namun terbatas karena kondisi tententu atau satu dan lain hal. Semoga bisa menjadi motivasi serta alternatif pilihan bagi yang mempunyai tekad besar berkuliah.
Singkat cerita, saya adalah siwa yang cukup antusias belajar (meski pelajaran tertentu saja khususnya matematika dan kimia LOL). Persaingan yang tinggi dan mindset yang dibangun di sekolah saya dulu memang diarahkan untuk masuk perkuliahan. Tapi manusia hanya berencana, Tuhan yang berkehendak.
Seperti tersambar petir disiang bolong, ayah saya sakit dan semenjak itu beliau sudah tak sanggup lagi mencari nafkah untuk keluarga. Beruntung saya punya ibu yang super kuat dan sabar merawat ayah saya. Dengan berbagai pertimbangan dan berusaha berbesar hati, saya memutuskan untuk tidak langsung melanjutkan ke perkuliahan dan memilih untuk merantau mencari pekerjaan di kota tempat kaka saya juga bekerja yaitu surabaya. Jauh sekali dari kota kelahiran saya Kebumen. Dan pertama kali juga saya nekat berani melakukan perjalanan jauh dari Kebumen ke Surabaya naik kereta :D
Saya mengeluh? Tentu tidak. Alhamdulillah saya bukan tipe yang udah terpuruk untuk takdir yang sudah tuhan ciptakan untuk saya. Kadang memang terlintas terfikir "enak ya temen-temen yang gak pernah mikirin biaya' enak ya temen yang tinggal masuk kampus aja', enak ya temen yang bla bla bla dan bla.
But what?
Sering kali saya tulis dalam akun sosmed atau saya sampaikan pada temen-temen saya. Bahwa ada 2 tipe manusia. Tipe pertama adalah dia yang selalu butuh orang lain untuk membuat dia semangat.Tipe kedua adalah dia yang bisa menyemangati diri sendiri.
Saya nomor 2. Saya berpikir positif, saya yakin atas apa yang alami saat ini akan ada banyak manfaat yang bisa saya ambil. Meski susah susah sekarang saya yakin kedepannya ada rencana Tuhan yang lebih indah. Sudah pasti jalan setiap orang itu beda-beda. Dan hidup pun sawang sinawang kan. Yang saya lihat mereka enak enak kan mungkin saja juga ada sesuatu yang tak enak yang saya gag tau. So daripada gambling menebak-nebak, ketimbang saya mengeluh dan ngedumel serta mengutuk jalan yang tak sesuai kemauan, saya lebih memilih untuk berjalan ke depan.
Kuliah butuh dana yang besar?
Yap, pasti. Benar bahwa pendidikan di Indonesia masih terbilang mahal. Karena itu masih banyak lulusan SMA yang tak mampu menikmati bangku kuliah. Meski beasiswa memang banyak ditawarkan oleh banyak universitas.
Kuliah sambil kerja?
Kuliah sambil bekerja adalah salah satu cara yang saya ambil agar tetap bisa mendapatkan ijazah S1. Kenapa saya bekerja? ya karena saya sadar untuk mendapatkan gelar memang tak sedikit. Biaya uang masuk, biaya spp, sks bahkan biaya daftar ulang harus di anggarkan dan diatur dengan matang.
Bagaimana saya kuliah full dengan biaya sendiri
1. Menabung uang muka dan uang gedung.
Menabung uang muka adalah hal pertama yang harus kita pikirkan. Darimana Sumber uang dan berapa jatah yang harus kita tabung tiap bulan agar sampai jangka waktu tertentu bisa terpenuhi pas sesuai yang muka masuk kampus.
Saya dulu bekerja dulu selama 2 tahun untuk akhirnya terkumpul uang muka persiapan masuk kampus. Selain itu saya juga bisa membeli laptop yang saya sadari merupakan kebutuhan utama mahasiswa.
2. Memilih kampus dan jurusan yang tepat.
Memilih kampus yang tepat juga jadi hal yang penting dalam hal kalian ingin mandiri secara financial di pendidikan. Kenapa? Karena harus hati-hati dalam memilih kampus tersebut. Jangan yang rate nya terlalu tinggi namun jangan lupa yang terlalu rendah bahkan jangan sampai berprinsip "yang penting dapat iajazah" seakan kalian hanya mau beli ijazah.
Yang penting disadari disini adalah kesadaran bahwa karena kita telah susah payah mengupayakan tenaga dan uang untuk kuliah, maka kuliah pun harus diniati benar-benar untuk kuliah. Setidaknya kampus yang akan kalian masuki memang bukan kampus yang ecek-ecek atau bisa beli nilai seenaknya.
Sebagai pertimbangan, saya dulu ambil kampus swasta yang alhamdulillah akreditasi A dan ada kelas malam atau kelas karyawan. Untuk mendapat nilai bagus disinipun terbilang butuh perjuangan karena absensi dan nilai tidak bisa dianggap remeh.
3. Pahami aturan kampus.
Setiap kampus tentu punya aturan sendiri. Baik dari absensi, tanggal pembayaran uang gedung, pembayaran spp dan sistem SKS atau paket. Pahami dan cari tahu lebih dalam agar bisa dijadikan pertimbangan dan penyesuaian terhadap jadwal dan persiapan kalian.
4. Tetap bekerja full time, ambil kuliah kelas malam/kelas karyawan / kelas ekstensi.
Ini adalah alternatif yang paling efektif dan efisien menurut saya. Ini juga langkah yang saya ambil. Kenapa? Karna saya punya penghasilan tiap bulan sehingga biaya untuk bayar spp dan lainnya tercukupi. Selain itu masih ada uang sisa untuk keperluan lain misal untuk cicil motor atau keperluan lainnya.
Alangkah enaknya kuliah dengan uang sendiri. Merasa kuliah semakin berharga karena dibayar dengan keringat sendiri, uang sendiri. Masih mikir mau menyia-nyiakan masa perkuliahan padahal diri sendiri harus setengah mati mencari uang? Pasti kalian becanda. #ups
5. Menghitung biaya, Membagi jatah gaji bulanan untuk keperluan kuliah dan pribadi (menyusun anggaran).
Ini juga salah satu hal terpenting. Jangan sampe kendala biaya menghambat perkuliahan kita ditengah jalan. Gak bakal iklas kan uang muka hilang begitu saja. Karena itu perkara biaya harus dianggarkan sebaik mungkin bagi kita yang mempunyai penghasilan dan pengeluaran yang tetap setiap bulan.
Seperti saya, saya selalu membuat catatan anggaran tiap bulan. Berapa uang yang masuk dan berapa uang yang harus dikeluarkan di bulan-bulan kedepan. Sehingga tak ada kewajiban pembayaran yang tertunda. Alhasil kuliah lancar, uang lancar. Minim hutang hutang.
Dari mana cari uang / pekerjaaan untuk lulusan SMA
1. Jualan / kuliah sambil jualan.
Berdagang selalu menjadi pilihan yang bisa diandalkan. Namun niat ini harus disertai dengan planning yang tepat untuk meminimalisir kerugian. Jaman sekarang usaha dagang atau jualan online sudah tak asing lagi dijalankan. Bisa jadi salah satu alternatif mencari uang untuk dana masuk kuliah bukan?
2. Kuliah sambil freelance.
Freelance satu kerja sampingan bisa dilakukan dengan mengandalkan skill yang ada dan kesempatan yang tersedia. Silakan gali apa skill pribadi kalian yang bisa diubah menjadi uang. Kurang-kurangi membuang waktu dan menjadi produktif itu lebih baik karena memang dikejar kebutuhan. Contoh simple freelance misalnya jasa pengetikan, translator dan guru les private.
3. Bekerja full time, ambil kuliah malam.
Banyak kampus menyediakan kelas karyawan dimalam hari. Bahkan beberapa universitas menyediakan kelas di akhir pekan saja.
Saya pribadi lebih memilih kelas malam yamg dilakukan setiap hari sepulang saya bekerja. Meski lelah namun bagi saya lebih efektif karena sekali jalan. Dan alasan lain saya memilih weekend saya gunakan untuk berisitirahat setelah 5 hari tenaga digempur untuk bekerja.
Jadikan ini sebagai solusi untuk membiayai kuliah sendiri, di mana Anda bekerja secara penuh dan hanya melakukan kuliah di sore hari atau di akhir pekan saja.
4. Mencari beasiswa di kampus.
Banyak kampus menyediakan beasiswa untuk para calon mahasiswanya. Jeli-jelilah mencari informasi dan cara meraihnya. Saya beruntung pula mendapat beasiswa dari nilai ujian masuk ke kampus saya. Lumayan memangkas hampir setengah uang muka hehe.
Beberapa alasan mengapa kita memilih kuliah dengan biaya sendiri:
Keuntungan bekerja sambil kuliah, dan kuliah dengan biaya sendiri:
Memang benar, kuliah pakai uang sendiri, kuliah sambil bekerja tak akan semudah itu. Banyak persiapan yang harus dilakukan. Banyak pertimbangan yang harus dipikir matang-matang. Fisik dan pikiran pun harus kuat karena terbagi untuk mencari penghasilan guna membiayai kuliah. Tapi percaya deh, kamu dan orang tua mu akan bangga dan sangat sangat bangga dengan semua yang kamu lakukan. Terutama bangga dengan kemandirian yang kamu bangun sejak dini.
Sayangnya, tak semua orang beruntung atau mempunyai jalan yang mulus untuk bisa mencicipi bangku kuliah. Pun termasuk saya. Meski dari SMA saya bercita-cita dan mempunyai tujuan untuk merasakan bangku kuliah langsung seusai kelulusan, nyatanya semua tak sesuai rencana. Rencana tuhan membawa saya ke jalan yang berbeda dari kebanyakan teman.
Jadi, banyak-banyak besyukur ya teman-teman yang tak perlu memikirkan masalah lain kecuali belajar, belajar dan belajar untuk sampai masuk ke universitas.
Pengalaman Pribadi
Dalam tulisan ini saya hendak sharing dan bercerita apa yang saya alami dan bagaimana saya berjuang sampai memperoleh ijazah S1 dengan biaya sendiri. Saya yakin masih banyak diluar sana yang sepertu saya, mempunyai tekad dan keinginan namun terbatas karena kondisi tententu atau satu dan lain hal. Semoga bisa menjadi motivasi serta alternatif pilihan bagi yang mempunyai tekad besar berkuliah.
Singkat cerita, saya adalah siwa yang cukup antusias belajar (meski pelajaran tertentu saja khususnya matematika dan kimia LOL). Persaingan yang tinggi dan mindset yang dibangun di sekolah saya dulu memang diarahkan untuk masuk perkuliahan. Tapi manusia hanya berencana, Tuhan yang berkehendak.
Seperti tersambar petir disiang bolong, ayah saya sakit dan semenjak itu beliau sudah tak sanggup lagi mencari nafkah untuk keluarga. Beruntung saya punya ibu yang super kuat dan sabar merawat ayah saya. Dengan berbagai pertimbangan dan berusaha berbesar hati, saya memutuskan untuk tidak langsung melanjutkan ke perkuliahan dan memilih untuk merantau mencari pekerjaan di kota tempat kaka saya juga bekerja yaitu surabaya. Jauh sekali dari kota kelahiran saya Kebumen. Dan pertama kali juga saya nekat berani melakukan perjalanan jauh dari Kebumen ke Surabaya naik kereta :D
Saya mengeluh? Tentu tidak. Alhamdulillah saya bukan tipe yang udah terpuruk untuk takdir yang sudah tuhan ciptakan untuk saya. Kadang memang terlintas terfikir "enak ya temen-temen yang gak pernah mikirin biaya' enak ya temen yang tinggal masuk kampus aja', enak ya temen yang bla bla bla dan bla.
But what?
Sering kali saya tulis dalam akun sosmed atau saya sampaikan pada temen-temen saya. Bahwa ada 2 tipe manusia. Tipe pertama adalah dia yang selalu butuh orang lain untuk membuat dia semangat.Tipe kedua adalah dia yang bisa menyemangati diri sendiri.
Saya nomor 2. Saya berpikir positif, saya yakin atas apa yang alami saat ini akan ada banyak manfaat yang bisa saya ambil. Meski susah susah sekarang saya yakin kedepannya ada rencana Tuhan yang lebih indah. Sudah pasti jalan setiap orang itu beda-beda. Dan hidup pun sawang sinawang kan. Yang saya lihat mereka enak enak kan mungkin saja juga ada sesuatu yang tak enak yang saya gag tau. So daripada gambling menebak-nebak, ketimbang saya mengeluh dan ngedumel serta mengutuk jalan yang tak sesuai kemauan, saya lebih memilih untuk berjalan ke depan.
Kuliah butuh dana yang besar?
Yap, pasti. Benar bahwa pendidikan di Indonesia masih terbilang mahal. Karena itu masih banyak lulusan SMA yang tak mampu menikmati bangku kuliah. Meski beasiswa memang banyak ditawarkan oleh banyak universitas.
Kuliah sambil kerja?
Kuliah sambil bekerja adalah salah satu cara yang saya ambil agar tetap bisa mendapatkan ijazah S1. Kenapa saya bekerja? ya karena saya sadar untuk mendapatkan gelar memang tak sedikit. Biaya uang masuk, biaya spp, sks bahkan biaya daftar ulang harus di anggarkan dan diatur dengan matang.
Bagaimana saya kuliah full dengan biaya sendiri
1. Menabung uang muka dan uang gedung.
Menabung uang muka adalah hal pertama yang harus kita pikirkan. Darimana Sumber uang dan berapa jatah yang harus kita tabung tiap bulan agar sampai jangka waktu tertentu bisa terpenuhi pas sesuai yang muka masuk kampus.
Saya dulu bekerja dulu selama 2 tahun untuk akhirnya terkumpul uang muka persiapan masuk kampus. Selain itu saya juga bisa membeli laptop yang saya sadari merupakan kebutuhan utama mahasiswa.
2. Memilih kampus dan jurusan yang tepat.
Memilih kampus yang tepat juga jadi hal yang penting dalam hal kalian ingin mandiri secara financial di pendidikan. Kenapa? Karena harus hati-hati dalam memilih kampus tersebut. Jangan yang rate nya terlalu tinggi namun jangan lupa yang terlalu rendah bahkan jangan sampai berprinsip "yang penting dapat iajazah" seakan kalian hanya mau beli ijazah.
Yang penting disadari disini adalah kesadaran bahwa karena kita telah susah payah mengupayakan tenaga dan uang untuk kuliah, maka kuliah pun harus diniati benar-benar untuk kuliah. Setidaknya kampus yang akan kalian masuki memang bukan kampus yang ecek-ecek atau bisa beli nilai seenaknya.
Sebagai pertimbangan, saya dulu ambil kampus swasta yang alhamdulillah akreditasi A dan ada kelas malam atau kelas karyawan. Untuk mendapat nilai bagus disinipun terbilang butuh perjuangan karena absensi dan nilai tidak bisa dianggap remeh.
3. Pahami aturan kampus.
Setiap kampus tentu punya aturan sendiri. Baik dari absensi, tanggal pembayaran uang gedung, pembayaran spp dan sistem SKS atau paket. Pahami dan cari tahu lebih dalam agar bisa dijadikan pertimbangan dan penyesuaian terhadap jadwal dan persiapan kalian.
4. Tetap bekerja full time, ambil kuliah kelas malam/kelas karyawan / kelas ekstensi.
Ini adalah alternatif yang paling efektif dan efisien menurut saya. Ini juga langkah yang saya ambil. Kenapa? Karna saya punya penghasilan tiap bulan sehingga biaya untuk bayar spp dan lainnya tercukupi. Selain itu masih ada uang sisa untuk keperluan lain misal untuk cicil motor atau keperluan lainnya.
Alangkah enaknya kuliah dengan uang sendiri. Merasa kuliah semakin berharga karena dibayar dengan keringat sendiri, uang sendiri. Masih mikir mau menyia-nyiakan masa perkuliahan padahal diri sendiri harus setengah mati mencari uang? Pasti kalian becanda. #ups
5. Menghitung biaya, Membagi jatah gaji bulanan untuk keperluan kuliah dan pribadi (menyusun anggaran).
Ini juga salah satu hal terpenting. Jangan sampe kendala biaya menghambat perkuliahan kita ditengah jalan. Gak bakal iklas kan uang muka hilang begitu saja. Karena itu perkara biaya harus dianggarkan sebaik mungkin bagi kita yang mempunyai penghasilan dan pengeluaran yang tetap setiap bulan.
Seperti saya, saya selalu membuat catatan anggaran tiap bulan. Berapa uang yang masuk dan berapa uang yang harus dikeluarkan di bulan-bulan kedepan. Sehingga tak ada kewajiban pembayaran yang tertunda. Alhasil kuliah lancar, uang lancar. Minim hutang hutang.
Dari mana cari uang / pekerjaaan untuk lulusan SMA
1. Jualan / kuliah sambil jualan.
Berdagang selalu menjadi pilihan yang bisa diandalkan. Namun niat ini harus disertai dengan planning yang tepat untuk meminimalisir kerugian. Jaman sekarang usaha dagang atau jualan online sudah tak asing lagi dijalankan. Bisa jadi salah satu alternatif mencari uang untuk dana masuk kuliah bukan?
2. Kuliah sambil freelance.
Freelance satu kerja sampingan bisa dilakukan dengan mengandalkan skill yang ada dan kesempatan yang tersedia. Silakan gali apa skill pribadi kalian yang bisa diubah menjadi uang. Kurang-kurangi membuang waktu dan menjadi produktif itu lebih baik karena memang dikejar kebutuhan. Contoh simple freelance misalnya jasa pengetikan, translator dan guru les private.
3. Bekerja full time, ambil kuliah malam.
Banyak kampus menyediakan kelas karyawan dimalam hari. Bahkan beberapa universitas menyediakan kelas di akhir pekan saja.
Saya pribadi lebih memilih kelas malam yamg dilakukan setiap hari sepulang saya bekerja. Meski lelah namun bagi saya lebih efektif karena sekali jalan. Dan alasan lain saya memilih weekend saya gunakan untuk berisitirahat setelah 5 hari tenaga digempur untuk bekerja.
Jadikan ini sebagai solusi untuk membiayai kuliah sendiri, di mana Anda bekerja secara penuh dan hanya melakukan kuliah di sore hari atau di akhir pekan saja.
4. Mencari beasiswa di kampus.
Banyak kampus menyediakan beasiswa untuk para calon mahasiswanya. Jeli-jelilah mencari informasi dan cara meraihnya. Saya beruntung pula mendapat beasiswa dari nilai ujian masuk ke kampus saya. Lumayan memangkas hampir setengah uang muka hehe.
Beberapa alasan mengapa kita memilih kuliah dengan biaya sendiri:
- Kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan atau meringankan beban keuangan keluarga
- Ekonomi cukup, tapi berpikir dewasa.
- Belajar mandiri
Keuntungan bekerja sambil kuliah, dan kuliah dengan biaya sendiri:
- Belajar tanggung jawab
- Belajar mengelola keuangan sendiri
- Ditutut pintar membagi waktu
- Tidak membuang-buang waktu
Memang benar, kuliah pakai uang sendiri, kuliah sambil bekerja tak akan semudah itu. Banyak persiapan yang harus dilakukan. Banyak pertimbangan yang harus dipikir matang-matang. Fisik dan pikiran pun harus kuat karena terbagi untuk mencari penghasilan guna membiayai kuliah. Tapi percaya deh, kamu dan orang tua mu akan bangga dan sangat sangat bangga dengan semua yang kamu lakukan. Terutama bangga dengan kemandirian yang kamu bangun sejak dini.