Belajar Dari Harun Yahya: "Dari Idola Jadi Pesakitan"
Thursday, July 12, 2018
Quote:
Harun Yahya nama ini begitu menggema dikalangan masyarakat Indonesia. begitu banyak orang terpana dengan buku-buku, video dan teori teorinya.
Nama: Adnan Oktar
Tgl lahir: Ankara, Turki (2-2-1956)
Sebutan lain: Harun Yahya, Adnan Hoca.
Pekerjaan: Penulis (Kreasionisme Islam), Anti-Zionisme, Anti-Freemasonry.
Bagi banyak kalangan dia bukan sekedar ilmuan tapi juga simbol kehebatan suatu kelompok. Menganggapnya sebagai pahlawan yang menyelamatkan wajah sebuah kelompok ketika berhadapan dengan sains. Teorinya yang begitu gagah menentang berbagai Ilmu sains modern mampu memikat banyak orang. Tak tanggung tanggung diberbagai instansi pendidikan di Indonesia teori teorinya dalam berbagai bentuk video seolah menjadi tontonan dan pembelajaran wajib.
Dikenal karena Kreasionisme Islam
Oktar atau Harun Yahya, yang dikenal tak bisa berbahasa lain selain Turki, menulis banyak buku tentang kajian Al Qur'an.
Salah satu bukunya yang terkenal berjudul, 'Atlas of Creation,' menunjukkan argumen mengapa teori Darwin itu salah. Dia menjelaskan tak ada mahluk yang berevolusi dan tidak pernah ada mahluk yang berevolusi. Dalam endingnya dia menyebut teori Darwinisme adalah sumber utama terorisme.
Bagi kalangan ilmuwan, kreasionisme adalah pseudosains, yang tidak sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Teori seperti yang dikemukakan harun yahya ini tidak sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Karena tidak bisa difalsifikaikan atau bisa diteliti dengan memakai instrumen ilmu pengetahuan. karena suatu teori disebut ilmiah maka kebenaran teori itu harus bisa diverifikasi, harus punya bukti sahih yang bisa memberi penjelasan mengapa kesimpulan teori itu muncul.
Ditangkap Aparat Turki
Apara Turki menahan Adnan Oktar alias Harun Yahya, Rabu (11/7/2018). Tokoh yang yang memiliki banyak pengikut di Indonesia ini itu dituduh menjalankan sindikat yang terlibat dalam kejahatan termasuk kejahatan seksual, pelecehan dan penipuan.
Harun Yahya ditangkap Unit Kejahatan Keuangan Polisi Istanbul dalam operasi di lima provinsi. Surat kabar Hurriyet melaporkan, pasukan keamanan menyerbu kediaman penulis tersebut dan menyita gudang senjata, body armor dan kendaraan lapis baja.
Dia ditangkap ketika mencoba melarikan diri. Selain Harun Yahya, puluhan pengikutnya juga ditangkap.
Sebanyak 235 surat perintah penangkapan dikeluarkan dalam tindakan keras terhadap para pendukung pendakwah tersebut. Sejauh ini sudah 79 orang pengikut yang ditangkap dalam operasi yang didukung oleh helikopter.
Belajar dari kasus Harun Yahya
Banyak orang Islam yang begitu mudah percaya pada dongeng-dongeng atau hoax tentang kecocokan Quran dan sains. Juga dengan mudah mereka percaya pada ocehan para penentang evolusi seperti Harun Yahya ini. Mengapa?
Bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang unik. Apapun yang terjadi di masyarakat, selalu membuat decak kagum orang-orang di sekitarnya. Entah itu sesuatu yang positif maupun sebaliknya. Yang jelas keunikan ini mungkin tidak banyak terjadi di negara lain.
Masyarakat rural dipedesaan lebih percaya takhayul, masyarakat awan lebih percaya hasil nujum, dan masyarakat umum terutama daerah urban atau perkotaan justru percaya dengan ilmu cocoklogi, pseudosains, bucaillis dan hoax hoax lainnya.
Masih sangat banyak orang Indonesia khususnya kalangan Islam yang terdogma untuk menganggap Barat itu musuh. Sains modern adalah produk barat, yang sebagian di antaranya dipercayai sebagai alat untuk merusak dan menghancurkan Islam. Karena itu harus ditolak.
Tapi bisa dipungkiri hampir semua ilmu sains dan produk sains saat ini bersumber dari pemikiran orang orang barat. sangat kontras dengan masyarakat muslim yg minim pencapaian sains.
Minimnya pencapaian ini justru disikapi berbeda oleh sebagian masyarakat. Bukannya instropkesi dan berguru dari peradaban barat yang lebih maju malah mengecam dengan menyebut tidak beriman, ateis, dan berakhlak buruk.
Sikap pesismis dari sebagian kalangan ini dimanfaatkan oleh tokoh tokoh seperti harun yahya. akibatnya sikap bias atau "pembodohan" ini terus terpelihara dan berlanjut.
Pertanyaannya, Sampe kapan bangsa ini terus begini?
Nama: Adnan Oktar
Tgl lahir: Ankara, Turki (2-2-1956)
Sebutan lain: Harun Yahya, Adnan Hoca.
Pekerjaan: Penulis (Kreasionisme Islam), Anti-Zionisme, Anti-Freemasonry.
Bagi banyak kalangan dia bukan sekedar ilmuan tapi juga simbol kehebatan suatu kelompok. Menganggapnya sebagai pahlawan yang menyelamatkan wajah sebuah kelompok ketika berhadapan dengan sains. Teorinya yang begitu gagah menentang berbagai Ilmu sains modern mampu memikat banyak orang. Tak tanggung tanggung diberbagai instansi pendidikan di Indonesia teori teorinya dalam berbagai bentuk video seolah menjadi tontonan dan pembelajaran wajib.
Dikenal karena Kreasionisme Islam
Oktar atau Harun Yahya, yang dikenal tak bisa berbahasa lain selain Turki, menulis banyak buku tentang kajian Al Qur'an.
Salah satu bukunya yang terkenal berjudul, 'Atlas of Creation,' menunjukkan argumen mengapa teori Darwin itu salah. Dia menjelaskan tak ada mahluk yang berevolusi dan tidak pernah ada mahluk yang berevolusi. Dalam endingnya dia menyebut teori Darwinisme adalah sumber utama terorisme.
Bagi kalangan ilmuwan, kreasionisme adalah pseudosains, yang tidak sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Teori seperti yang dikemukakan harun yahya ini tidak sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Karena tidak bisa difalsifikaikan atau bisa diteliti dengan memakai instrumen ilmu pengetahuan. karena suatu teori disebut ilmiah maka kebenaran teori itu harus bisa diverifikasi, harus punya bukti sahih yang bisa memberi penjelasan mengapa kesimpulan teori itu muncul.
Ditangkap Aparat Turki
Apara Turki menahan Adnan Oktar alias Harun Yahya, Rabu (11/7/2018). Tokoh yang yang memiliki banyak pengikut di Indonesia ini itu dituduh menjalankan sindikat yang terlibat dalam kejahatan termasuk kejahatan seksual, pelecehan dan penipuan.
Harun Yahya ditangkap Unit Kejahatan Keuangan Polisi Istanbul dalam operasi di lima provinsi. Surat kabar Hurriyet melaporkan, pasukan keamanan menyerbu kediaman penulis tersebut dan menyita gudang senjata, body armor dan kendaraan lapis baja.
Dia ditangkap ketika mencoba melarikan diri. Selain Harun Yahya, puluhan pengikutnya juga ditangkap.
Sebanyak 235 surat perintah penangkapan dikeluarkan dalam tindakan keras terhadap para pendukung pendakwah tersebut. Sejauh ini sudah 79 orang pengikut yang ditangkap dalam operasi yang didukung oleh helikopter.
Belajar dari kasus Harun Yahya
Banyak orang Islam yang begitu mudah percaya pada dongeng-dongeng atau hoax tentang kecocokan Quran dan sains. Juga dengan mudah mereka percaya pada ocehan para penentang evolusi seperti Harun Yahya ini. Mengapa?
Bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang unik. Apapun yang terjadi di masyarakat, selalu membuat decak kagum orang-orang di sekitarnya. Entah itu sesuatu yang positif maupun sebaliknya. Yang jelas keunikan ini mungkin tidak banyak terjadi di negara lain.
Masyarakat rural dipedesaan lebih percaya takhayul, masyarakat awan lebih percaya hasil nujum, dan masyarakat umum terutama daerah urban atau perkotaan justru percaya dengan ilmu cocoklogi, pseudosains, bucaillis dan hoax hoax lainnya.
Masih sangat banyak orang Indonesia khususnya kalangan Islam yang terdogma untuk menganggap Barat itu musuh. Sains modern adalah produk barat, yang sebagian di antaranya dipercayai sebagai alat untuk merusak dan menghancurkan Islam. Karena itu harus ditolak.
Tapi bisa dipungkiri hampir semua ilmu sains dan produk sains saat ini bersumber dari pemikiran orang orang barat. sangat kontras dengan masyarakat muslim yg minim pencapaian sains.
Minimnya pencapaian ini justru disikapi berbeda oleh sebagian masyarakat. Bukannya instropkesi dan berguru dari peradaban barat yang lebih maju malah mengecam dengan menyebut tidak beriman, ateis, dan berakhlak buruk.
Sikap pesismis dari sebagian kalangan ini dimanfaatkan oleh tokoh tokoh seperti harun yahya. akibatnya sikap bias atau "pembodohan" ini terus terpelihara dan berlanjut.
Pertanyaannya, Sampe kapan bangsa ini terus begini?
Refrensi:
http://bit.ly/2uscfL5
http://bit.ly/2uefuqd
http://bit.ly/2urvdkN