Cerita Duka Muslim di Vietnam
Cerita Duka Muslim di Vietnam
?
Muchlishon, NU Online | Jumat, 11 Mei 2018 13:00
Hanoi, NU Online
Pada 2015, sebuah lembaga survei Gallup Poll merilis data bahwa Vietnam adalah negara keempat teratas yang penduduknya tidak beragama. Dari 94,5 juta penduduk Vientam, lebih dari 73 persen adalah tidak beragama atau menganut agama nenek moyang.
Islam merupakan agama terbesar kedua di dunia dengan jumlah pemeluk 1,6 miliar orang. Akan tetapi, jumlah umat Islam di Vietnam tidak sampai 0,1 persennya. Di ibu kota Vietnam, Hanoi, misalnya. Mereka yang beragama Islam hanya sekitar 100 orang. Sementara jumlah populasi Hanoi mencapai 7 juta orang. Menjadi minoritas, tentu umat Islam di Vietnam banyak mengalami kendala ketika hendak menjalankan ajaran agamanya.
Ketua Delegasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Negara-negara ASEAN KH Cholil Nafis menyebutkan, setidaknya ada dua kesulitan yang dihadapi Muslim di Vietnam, terutama ibu kota Hanoi. Pertama, mengubur jenazah Muslim. Pemerintah daerah Hanoi tidak mengizinkan adanya kuburan Muslim di wilayah ibu kota tersebut.
"Jika ada Muslim yang wafat, maka jenazahnya dibawa keluar kota Hanoi," kata Kiai Cholil kepada NU Online, Jumat (11/5), setelah berdiskusi dengan Imam Besar Masjid An-Noor Hanoi Mius Abbas.
Kedua, menyebarkan dan mengajarkan ilmu agama. Umat Islam di Hanoi tidak mendapatkan fasilitas dalam hal pendidikan dari pemerintah Vietnam. Sehingga umat Islam di sana mengalami kesulitan ketika hendak mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada anak-anaknya. Meski demikian, biasanya belajar agama diupayakan dan diselenggarakan minimal sekali dalam sepekan.
"Ingin sekali membantu penyebaran dakwah di Vietnam dengan membangun masjid yang terintegrasi dengan sekolah dan kuburan," jelas Ketua Komisi Dakwah MUI ini.
"Sekaligus ingin menerima santri dari Vietnam di pesantren-pesantren di Indonesia agar menyebarkan Islam wasathy (moderat) di Vietnam pada masa yang akan datang," tutup Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok ini.
Masjid satu-satunya di Hanoi
Kiai Cholil menceritakan bahwa di ibu kota Hanoi hanya ada satu masjid yaitu Masjid An-Noor atau Masjid Hanoi. Masjid yang terletak di jalan 12 Hang Luoc Street, Hoan Kiem, ini merupakan pusat penyebaran Islam di Hanoi.
"Jamaah masjid ini campur baur dari berbagai kalangan termasuk Muslim ekspatriat, pegawai kantor kedutaan, dan perwakilan negara sahabat, termasuk Indonesia," terangnya.
Masjid Al-Noor Hanoi dibangun para pedagang dari anak benua India yang berasal dari Bombai, Karachi (Pakistan), dan Kalkuta sekitar tahun 1930-an. (Muchlishon)
http://www.nu.or.id/post/read/90211/...lim-di-vietnam