Di Prancis, Teh Indonesia Menangkan Penghargaan International Gourmet Tea
Wednesday, July 18, 2018
Produk teh Indonesia mendapat pengakuan di dunia Internasional. Pasalnya, salah satu produk teh Indonesia berhasil memenangkan penghargaan pada ajang International Gourmet Tea Competition "Teas of the World" AVPA-Paris 2018 untuk kategori black tea di Paris, Prancis. Ajang ini merupakan kompetisi khusus untuk produsen teh terbaik yang diselenggarakan Agency for the Valorization of Agricultural Products (AVPA).
Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Ari Satria, menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi pencapaian ini. Kemendag terus berupaya mendiversifikasi produk teh Indonesia agar semakin bernilai tambah dan berdaya saing untuk memperkuat pasar ekspor komoditas teh, khususnya di Eropa.
"Keikutsertaan produk teh Indonesia pada kompetisi ini berawal dari seminar bertajuk Klinik Produk Ekspor 'Peluang Ekspor Produk Teh ke Mancanegara' yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat pada 28 Maret 2018 lalu. Seminar tersebut terselenggara atas kerja sama Kemendag dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI)," terang Ari Satria dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Pada ajang ini, produk teh yang diikutsertakan dibagi berdasarkan sembilan kategori, yaitu green tea, white tea, oolong clear, darjeeling, oolong moyen, oolong oriental beauty, oolong dark, black tea, dan no category. Ajang yang memperebutkan 53 penghargaan ini diikuti 113 produk teh dari 15 negara.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden AVPA Philippe Juglar kepada PT Bukitsari dengan produk merk Bankitwangi melalui Suryo Tutuko, dari InterAromat BV selaku distributor utama dan perwakilan Eropa di Paris, Prancis, pada Selasa (10/7/2018). Pemberian penghargaan ini juga disaksikan Duta Besar RI untuk Prancis, Hotmangaradja Pandjaitan.
Prancis merupakan importir teh terbesar kelima di Eropa. Berdasarkan data Trademap tahun 2017, nilai impor Prancis untuk produk teh dengan atau tanpa varian rasa dengan kode HS 0902, mencapai US$168,37 juta. Sebanyak 25% dari nilai tersebut merupakan permintaan teh premium atau tea of origin,sementara sisanya adalah permintaan dalam bentuk teh celup yang dibeli di supermarket.
Pada tahun 2017, ekspor teh Indonesia ke dunia sebesar US$117,94 juta. Nilai ini meningkat 1,02% dibanding tahun 2016 yang tercatat sebesar US$116,75 juta. Pada tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-13 negara eksportir teh dunia dengan pangsa pasar 1,32% dari total ekspor teh dunia.
"Data ini menunjukkan industri teh Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh. Hal ini disebabkan kecenderungan meningkatnya pola konsumsi produk teh masyarakat dunia, khususnya menengah ke atas, seiring perbaikan pertumbuhan ekonomi global," pungkas Ari.