(EDISI LEGENDA BLANCA) : AMANCIO AMANCIO AMARO VARELA.“Pesulap asal Galicia”



AMANCIOAMANCIO AMARO VARELA

1962 · 1976
"Pesulap asal Galicia"
Posisi bermain: delantero
Jumlah pertandingan: 471 resmi  y 97 persahabatan
Jumlah gol: 155
Tim Nasional Spanyol: 42 kali


Dialah tuan dan pemilik gelandang kanan. Seorang seniman yang menjadikan sepak bola sebuah pertunjukan yang indah. Santiago Bernabeu menjatuhkan pilihan padanya dan berjuang untuk dapat mengontraknya pada musim panas tahun 1962. Kemampuan dan kecepatannya membuat panorama sepak bola nasional dan dunia menjadi takjub.


Amancio, pemain bintang klup Deportivo de La Coruña yang naik ke liga utama pada musim semi di tahun 1959, tiba di Real Madrid melalui transisi. Los Blancos baru saja menjadi raja eropa setelah berhasil meraih lima kali berturut-turut  piala Eropa pada akhir tahun limapuluan. Dengan adanya pengunduran diri dari beberapa pemain "pahlawan", klub membutuhkan pembentukan tim juara baru.  Untuk tujuan itu klub menarik gelandang asal Galicia ini. Bersama dengannya, masuk juga pemain lain dalam disiplin madridista seperti Zoco dan Muller.


Pada musim pertamanya di real Madrid dia berhasil mengangkat gelar liga. Semua keberhasilan yang diraih sejak itu dimahkotai oleh piala Eropa pada tahun 1966. Stadion Heysel menjadi tuan rumah final melawan Partizán. Awalnya Real Madrid mendapat kesulitan dengan adanya gol dari tim Balkan, tetapi kemudian gol Amancio dan Serena kembali membawa Real Madrid ke puncak tertinggi di benua Eropa.


Dengan timnas Spanyol dia meraih keberhasilan yang sama dua tahun sebelumnya (1964). Untuk pertama kali dalam sejarahnya timnas menaklukan Piala Eropa.


Anehnya "rumah" Amancio, Stadion Santiago  Bernabeu, menjadi tuan rumah laga final melawan Uni Soviet. Dengan el gallego yang bermain di sayap kanan dan gol Marcelino, Spanyol meraih kemenangan yang tak terlupakan.
Warisan genarasi sukses


Amanacio dianggap sebagai penemu "la Quinta del Buitre". Dalam tahapnya sebagai pelatih, el coruñes (asal Coruña) berhasil, bersama dengan generasi ini, menciptakan tonggak baru dalam sejarah  klub dengan menjuarai Divisi Dua bersama tim Castilla. Satu di antara masa keemasan madridismo mulai bersinar.
Keberhasilannya bersama tim Castilla dan penemuan Butragueño, Martín Vázquez, Sanchís, Pardeza y Míchel membawanya menjadi pelatih tim utama selama tujuh bulan, di musim 1985-1986. Warisannya kemudian membuahkan hasil dengan kesuksesan Luis Molowny.


Setelah el coruñes meninggalkan masanya sebagai pelatih, dia terus berhubungan dengan klub dalam berbagai tugas. Pada awalnya sebagai pencari bakat, kemudian sebagai anggota dalam Dewan pimpinan Florentino Pérez dan berakhir sebagai salah satu dari penaggung jawab terlaksananya perayaan seratus tahun klub.


[hr]
PRESTASI
9 Liga
3 Piala Spanyol
1 Piala Eropa
Dua kali meraih Trofi "Pichichi" (1969 y 1970).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel