Gampang banget jadi Guru di Indonesia
Friday, July 6, 2018
Selamat datang agan dan aganwati sekalian di thread pertama ane
Maklumin ya gan kalau masih berantakan. :o
Sampai sini aja thread ane kali ini, ane gak tau yang ane tulis ini berguna atau gak, ane cuma mau nulis apa yang pengen ane tulis
Makasih gan :)
Maklumin ya gan kalau masih berantakan. :o
Quote:
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada seluruh guru di indonesia
Mungkin thread ini sedikit sensitif, tapi percayalah ane ga bermaksud menyinggung perasaaan guru manapun.
Tujuan utama ane cuma mau mengomentari sistem pendidikan di Indonesia tercinta.
Tolong di baca sampai habis ya supaya gak salah paham.
Tujuan utama ane cuma mau mengomentari sistem pendidikan di Indonesia tercinta.
Tolong di baca sampai habis ya supaya gak salah paham.
Spoiler for spoiler:
Btw, ane bukan guru. Ane nulis ini sebagai orang yang udah nyelesain 12 tahun masa belajar di sekolah formal 2 tahun lalu.
Quote:
Agan sekalian pernah ngerasa aneh gak kenapa ada orang yang kuliah dari jurusan A, setelah lulus, jadi guru dan ngajar pelajaran Z ? (biasanya ada di tingkat SD). Atau punya temen yang masih mentel mentel manjah, tapi udah dipercaya jadi guru Les Anak anak ? (biasanya anak TK/SD). Atau agan belum pernah ketemu keduanya ? bisa dipastikan agan kurang bergaul :D
Kok kayaknya gampang banget sih jadi guru ?
Kok kayaknya gampang banget sih jadi guru ?
Spoiler for Jadi Guru di Indonesia itu mudah:
Jadi guru di indonesia itu mudah, kita cuma perlu ngajarin ke murid, kalau 1 + 1 = 2, gak pernah 3, 4 atau 5. Gak perlu di analisis lagi kenapa bisa 2 yang benar, kenapa 3, 4 dan 5 salah, karena begitulah adanya.
Cukup suruh mereka membaca dan menghafal poin poin penting yang ada di buku dan catatan yang kita kasi, karena kita bakalan ngambil soal ujian dari sana.
Ketika meriksa jawaban ujian, kita cuma perlu kasi ? untuk jawaban yang benar dan ? untuk jawaban yang salah. Tinggal di input deh nilai masing masing siswa di daftar nilai.
Sampai disini sudah cukup, tanggung jawab kita selesai.
Gimana kalau masih ada siswa yang belum ngerti dengan pelajaran ?
Itu bukan masalah kita lagi, setidaknya murid di depan meja kita udah ngerti kok. Karena kita punya daftar kurikulum sebagai "job description" yang harus kita selesaikan sebelum "deadline" di akhir semester. Jadi pelajaran harus tetap dilanjutkan untuk "mengejar" kurikulum.
Ya, hasil kerja yang di tuntut ke kita bukan anak anak yang pintar kok, tapi kurikulum yang udah kita selesaikan itu. Jadi cukup fokus ke kurikulum.
Cukup suruh mereka membaca dan menghafal poin poin penting yang ada di buku dan catatan yang kita kasi, karena kita bakalan ngambil soal ujian dari sana.
Ketika meriksa jawaban ujian, kita cuma perlu kasi ? untuk jawaban yang benar dan ? untuk jawaban yang salah. Tinggal di input deh nilai masing masing siswa di daftar nilai.
Sampai disini sudah cukup, tanggung jawab kita selesai.
Gimana kalau masih ada siswa yang belum ngerti dengan pelajaran ?
Itu bukan masalah kita lagi, setidaknya murid di depan meja kita udah ngerti kok. Karena kita punya daftar kurikulum sebagai "job description" yang harus kita selesaikan sebelum "deadline" di akhir semester. Jadi pelajaran harus tetap dilanjutkan untuk "mengejar" kurikulum.
Ya, hasil kerja yang di tuntut ke kita bukan anak anak yang pintar kok, tapi kurikulum yang udah kita selesaikan itu. Jadi cukup fokus ke kurikulum.
Sederhana kan ?
Begitulah kira" sistem pendidikan di Indonesia yang ane tangkap selama 12 tahun belajar, di sekolah swasta dan negeri. Ane ga pernah ngerasain sekolah di sekolah internasional yang elite gan, jadi kalau mungkin di sekolah elite sistemnya beda ya bagus sekali.
Spoiler for spoiler:
Gak sulit menjadi guru dengan sistem pendidikan seperti ini. Tapi kalau pendidikan kita lebih memfokuskan tentang pemahaman siswa, atau bagaimana melatih mereka untuk berfikir kritis dan menganalisis kalau
1 + 1 tidak selalu 2, tapi bisa saja Dua, Two, Loro, dan jawaban lain yang bisa ditemukan siswa itu sendiri, mungkin gak ada orang yang berani jadi guru mata pelajaran yang gak sesuai dengan basicnya, karena harus betul" ngerti dengan pelajaran yang kita ajarin ke mereka dan siap untuk mengembangkan jawaban jawaban baru yang akan terlontarkan dari siswa siswa itu.
1 + 1 tidak selalu 2, tapi bisa saja Dua, Two, Loro, dan jawaban lain yang bisa ditemukan siswa itu sendiri, mungkin gak ada orang yang berani jadi guru mata pelajaran yang gak sesuai dengan basicnya, karena harus betul" ngerti dengan pelajaran yang kita ajarin ke mereka dan siap untuk mengembangkan jawaban jawaban baru yang akan terlontarkan dari siswa siswa itu.
Sistem pendidikan kita seperti gak punya tujuan mau mencetak orang orang seperti apa di masa depan, ilmu dari judul pelajaran mana yang mau di terapkan di kehidupan nyata. Atau kita hanya melatih mereka untuk datang tepat waktu, gunakan seragam yang rapi, kerjakan tugas tugas, dan tunggu hasilnya di akhir semester. Persis seperti buruh, datang tepat waktu atau gajimu dikurangin, kerjakan pekerjaan yang udah menumpuk, dan tunggu hasilnya di gajian bulan ini.
Siswa gak di kasi waktu untuk mengenal dirinya sendiri. Siswa di latih untuk mengikuti jalan yang sudah ada tanpa didorong untuk mencoba menciptakan jalannya sendiri. Jadi jangan heran kalau banyak orang yang setelah lulus, bingung setelah ini dia harus apa ? atau mengikuti jalan yang sudah di ajarkan yaitu Kuliah, Kerja, Nikah.
Negara lain udah banyak yang mulai ngerubah atau sudah lama merubah sistem pendidikan yang kayak gini, Negara kita ? Gak tau kapan gan, atau kita cuma bisa pasrah ngeliat adik, keponakan, atau anak agan yang seharusnya dipersiapkan untuk menghadapi masa depan tapi tetap di ajarkan dengan sistem pendidikan kayak gini :berdukas
Kita sepertinya cuma sibuk untuk memperbaiki ekonomi negara yang semakin terpuruk, Kemiskinan, Pengangguran, Kejahatan, Ketimpangan sosial, dan lain sebagainya. Kita sampai lupa, kalau semua masalah itu bisa kita selesaikan di masa yang akan datang dengan sistem pendidikan yang diperbaiki. Daripada hanya memperbaiki titik permasalahan yang akan terus menciptakan regenerasi baru setiap tahunnya yang berarti kita tidak memperbaiki apa apa.
Siswa gak di kasi waktu untuk mengenal dirinya sendiri. Siswa di latih untuk mengikuti jalan yang sudah ada tanpa didorong untuk mencoba menciptakan jalannya sendiri. Jadi jangan heran kalau banyak orang yang setelah lulus, bingung setelah ini dia harus apa ? atau mengikuti jalan yang sudah di ajarkan yaitu Kuliah, Kerja, Nikah.
Negara lain udah banyak yang mulai ngerubah atau sudah lama merubah sistem pendidikan yang kayak gini, Negara kita ? Gak tau kapan gan, atau kita cuma bisa pasrah ngeliat adik, keponakan, atau anak agan yang seharusnya dipersiapkan untuk menghadapi masa depan tapi tetap di ajarkan dengan sistem pendidikan kayak gini :berdukas
Kita sepertinya cuma sibuk untuk memperbaiki ekonomi negara yang semakin terpuruk, Kemiskinan, Pengangguran, Kejahatan, Ketimpangan sosial, dan lain sebagainya. Kita sampai lupa, kalau semua masalah itu bisa kita selesaikan di masa yang akan datang dengan sistem pendidikan yang diperbaiki. Daripada hanya memperbaiki titik permasalahan yang akan terus menciptakan regenerasi baru setiap tahunnya yang berarti kita tidak memperbaiki apa apa.
Sampai sini aja thread ane kali ini, ane gak tau yang ane tulis ini berguna atau gak, ane cuma mau nulis apa yang pengen ane tulis
Makasih gan :)