PILIH MANA, VOUCHER ATAU KUPON

KALAHNYA KEFAMILIARAN KUPON DENGAN VOUCHER




Dewasa ini era digital semakin berkembang, sistem pembayaran semakin hari semakin menampakkan kemajuan yang signifikan untuk memberikan kemudahan kepada siapa saja. Salah satunya adalah dengan tidak menggunakan uang kertas (cashless) dalam setiap transaksi. Sistem ini semakin digencarkan oleh berbagai pihak termasuk oleh pemerintah. Dalam penerapannya sistem cashless ini memiliki perantara penting antara konsumen dengan produsen yakni penggunaan voucher atau kupon. Penggunaan Voucher atau kupon dirasa cukup menggiurkan para konsumen dalam praktik promosi baik itu barang atau jasa. Voucher atau kupon tersebut dianggap memiliki daya tarik yang lebih dibandingkan kita menggunakan harga normal dalam bertransaksi.


Mendengar istilah voucher atau kupon, masyarakat lebih familiar dengan istilah voucher. Padahal kata kupon merupakan padanan kata dari voucher yang merupakan istilah kata dari bahasa inggris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Kupon" adalah surat kecil atau karcis yang dapat ditukarkan dengan barang atau untuk membeli barang dan sebagainya. Secara umum kupon dapat diartikan sebagai jenis alat transaksi penukaran yang bernilai tertentu dengan jangka waktu tertentu. Bisa digunakan untuk alasan tertentu. Dalam beberapa hal berbelanja dengan menggunakan kupon merupakan cara yang paling dirasa praktis.





Berbicara soal penggunaan kupon sebenarnya masyarakat sudah banyak yang menggunakan sistem pembayaran ini dalam transaksinya namun sangat disayangkan penggunaan kata kupon masih sangat minim digunakan baik itu oleh masyarakat pengguna maupun oleh pihak produsen yang memproduksi kupon sebagai bentuk transaksi. Sejatinya bidang ekonomi adalah salah satu sarana yang sangat efektif dalam mempromosikan bahasa Indonesia kepada khalayak umum, namun nyatanya masyarakat masih bepedoman pada bahasa asing dalam bidang ini, penggunaan kata Kupon terdengar lebih familiar bagi mereka kalangan bawah yang mana kata Kupon tersebut digunakan sebagai sarana penukaran barang pangan, sementara voucher terdengar lebih memiliki kelas yang lebih tinggi. Ini terbukti bahwa hampir setiap pusat perbelanjaan atau bahkan E-commerce lebih menggunakan kata voucher dari pada kupon dalam mempromosikan barang dan jasanya.




Namun bukan berarti kita harus terus menerus mengalah dengan kefamiliaran itu, sejatinya bahasa Indonesia cukup banyak diminati oleh kalangan luar, justru dengan adanya padanan kata voucher tersebut, kita harus lebih menggalakkan penggunaannya baik dalam promosi luar ruangan atau penciptaan kupon fisik yang bisa didapatkan oleh masyarakat. Kata kupon bukan berarti harus digunakan oleh kalangan bawah semisal dengan adanya kegatan penukaran kupon sembako, masyarakat kita selalu menggunakan kata kupon untuk kegiatan tersebut. Sangat disayangkan karena sejatinya kata Kupon dan voucher merupakan satu kata yang memiliki artian sama dan tidak memiliki aturan kelas.


Mari kita mengubah "Voucher" menjadi "Kupon" 

Busway saja sudah berganti jadi Transjakarta


... Selesai ...


az.freak
Thread ini bersumber dari tugas seorang mahasiswa yang resah akan Kata "Voucher"
Ilustrasi gambar by Google

:rate5 :iloveindonesia :rate5

Kunjungi juga Thread Ane berikut ini gan:
HAL PENTING YANG BIASA DILAKUKAN TUAN RUMAH JELANG PIALA DUNIA
POSTER PERTUNJUKAN MENJADI KOLEKSI YANG PENUH NILAI SEJARAH
ALASAN MENGAPA PERJALANAN MUDIK NAIK BUS LEBIH MENYENANGKAN
ALASAN KENAPA KAMU LALAI DARI TANGGUNG JAWAB
INI ALASAN MENGAPA TEATER ADALAH SENI YANG PALING LENGKAP
FESTIVAL TEATER BUKAN SEKADAR PENCARIAN HADIAH
KALIAN PASTI BELUM TAHU, INI KUNCI SUKSES FILM BIOGRAFI INDONESIA
RAHASIA CEPAT SAMPAI RUMAH SAAT PULANG KANTOR DENGAN TRANSJAKARTA
BEGINILAH WAJAH KAMPUNG WARNA WARNI KATULAMPA [INSTAGRAMABLE]
4 TINDAKAN MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT
AWKWARD MOMENT YANG TERJADI DI DALAM LIFT
AKIBAT TERPENGARUH, IBU INI DINOBATKAN MENJADI IBU TERKEJAM DI DUNIA



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel