Quote:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia bertumpa darah satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Kurang lebih seperti itulah isi sumpah pemuda yang diteriakan oleh para pemuda Indonesia untuk membakar semangat mereka dalam mengalahkan penjajah. Alhamdulilah ane termasuk orang yang masih menghafal isi sumpah pemudah ini (Serius… ane berani dicium artis tiktok kegusur kalau bohong). Orang seperti ane ini sangat langkah di Indonesia. Hehehehe pede banget sih lu tong. Menurut pengamatan ane mungkin hanya 6 dari 10 pemuda yang masih menghafal isi naskah sumpa pemuda. Tau dari mana? fealing!
Ane termasuk orang yang sangat mengagumi para pemuda(i) tempo dulu yang rela mempertaruhkan nyawa membelah tanah air padahal tidak ada yang gaji. Padahal zaman sekarang orang mau menjadi seorang polisi/TNI semata-mata karena mengharapkan gaji yang jelas sampai mereka mati. Entah kenapa semakin maju suatu zaman, kualitas pemudanya malah semakin mundur.
Quote:
- Di zaman pergerakan, para pemuda rela mempertarukan nyawa demi membela bangsa Indonesia.
- Di zaman orde baru, perhatian para pemuda terhadap Negara sudah semakin berkurang, tinggal para mahasiswa saja yang sering berkoar-koar menyuarakan teriakan rakyat kepada pemerintah.
- Di Era Revormasi, di era ini para mahasiswa yang merupakan pemuda terpelajar justru banyak yang kehilangan rasa peduli terhadap bangsa Indonesia. Dapat bekerja di luar negeri adalah suatu kebanggaan. (Emang sih harus bangga kalo begitu mah). Padahal ya, masih banyak sumber daya alam indonesia yang perlu digarap secara profesional. Mengharapkan para petani tradisional dan buruh tentu tidak akan membuat negara lebih baik. Untuk apa banyak sarjana kalo pada akhirnya dipakai oleh bangsa asing? Tinggal sebagian mahasiswa saja yang masih sadar akan tanggung jawab kepada masyarakat, bangsa, dan Negara.
- Di era mendatang, entah apa yang akan terjadi dengan pemuda di era mendatang. Terlalu banyak pemuda yang telah di rusak oleh para generasi tua dengan menyuguhkan hal-hal yang tidak semestinya diberikan untuk para pemuda(i), ambil contoh serial tv GGS buatan para orang tua kita waktu itu (menurut ane bukti nyata kemunduran industri pertelevisian). Bahkan makanan haram sangat tidak pantas masuk kedalam perut generasi muda Indonesia. Mengingat orang tua kita menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang maupun jabatan. Yang lebih miris adalah orang-orang yang menyogok untuk kerja, haloooo bung, kita kerja buat di bayar, kenapa lu yang bayar buat kerja??? Btw Orang tua yang ane maksud itu para generasi di atas kita ye gan, bukan orang tua dalam arti yang sebenarnya :D Belum lagi pemerintah yang ingin membunuh karakter mahasiswa dengan memberikan jangka waktu kuliah maksimal 5 tahun, sehingga para mahasiswa hanya memikirkan diri mereka agar dapat lulus dari perguruan tinggi.
Sungguh sangat memprihatinkan nasib bangsa ini. Siapa lagi yang akan merawat Ibu pertiwi kalau bukan para pemuda(i). Bagaimana mungkin bangsa kita akan menjadi lebih baik kedepannya bila calon nakodanya saja tidak baik? Ibarat sebuah pesawat terbang, kita bagaikan calon pilot yang hanya tahu bagaimana cara menembakan rudal tanpa tahu cara mengendalikan pesawatnya. Dan hanya satu yang akan terjadi pada akhirnya. Kehancuran!!!
Negara ini butuh pemuda-pemudi yang cinta tanah air lebih dari mencintai dirinya sendiri. Tak akan ada kemerdekaan tanpa ada orang yang relah menyerahkan dirinya seutuhnya kepada bumi pertiwi. Tak akan ada kemajuan bilah tak ada pula orang yang relah mengabdi secara tulus kepada bangsa. Siapapun pemerintahnya jika kita tak dapat bekerja mandiri untuk negeri, maka tak akan ada yang namanya perubahan. Terima kasih.