Selamat Datang Di Thread j.16
:ultahhore:ultahhore
Halo semuanya...
Selamat pagi, siang, sore, malem para kaskuser yang budiman.
:bigkiss:bigkiss
Ngomong ngomong nih ya, beberapa minggu lalu ane baru aja liburan ke tempat saudara ane di Bekasi. Karena ane udah lama gak kesana, ane dan kakak ane ngobrol - ngobrol deh tuh sama saudara dan temen - temen disana. Karena mereka ngobrolnya pake bahasa Indonesia jadi ane yang emang biasa ngomong ngapak ikut - ikutan deh tuh ngomong pake Bahasa Indonesia. Tapi nyebelinnya pas ane ngomong, mereka malah ngetawain. Ane bingung dong kenapa pada ketawa, dan kata mereka bahasa Indonesia ane tuh medok banget. Terus mereka malah nyuruh ane sama kakak ane buat ngobrol pake bahasa jawa ngapak, dan mereka ketawa lagi. Ane bingung dong kenapa? padahal ane ngerasa apa yang ane omongin itu biasa aja alias gak lucu sama sekali, tapi mereka tetep aja ketawa geli banget.

Hemmm mungkin sebenernya ini sering dialamin juga sama orang - orang ngapak (asli Tegal, Banyumas, Purwokerto, Cilacap dan sekitarnya) yang merantau ke luar daerah atau ngobrol sama orang yang bukan asli orang ngapak an.
Banyak stigma yang dilekatkan pada orang berbahasa ngapak. Ada yang menilai lucu, ndeso, bahkan katrok.
Stigma itu terkadang membuat penutur bahasa ngapak yang lahir dari lingkungan berbahasa ngapak justru meninggalkan bahasa leluhur itu.
Nah kenapa sih bahasa ngapak sering dianggap lucu? Mungkin ini alesannya.
Quote:
Quote:
Kebanyakan orang yang tidak tau bahasa ngapak pasti akan bilang jika kata - kata yang diucapkan orang ngapak itu aneh alias terasa asing ditelinga mereka. Bahakan kosa kata antara bahasa jawa ngapak dan jawa bandhek (Solo, Jogja dan sekitarnya) banyak sekali yang berbeda. Bahasa ngapak memang terdengar lebih kasar dari pada bahasa jawa bandhek yang terkenal halus. Seperti kata enyong yang artinya aku atau saya, madhang yang artinya makan, kencot artinya laper, dan rika artinya kamu. Sebenernya masih banyak kosa kata lainnya yang lebih aneh dan hanya orang - orang ngapak yang tau artinya. Dan pasti akan membuat orang yang mendengarnya terpingkal - pingkal.
Quote:
Quote:
Bahasa Jawa dengan logat ngapak sering dianggap sebagai bahasa wong
ndeso dan membuat orang ngguyu alias senyam - senyum ketika mendengarnya. Perbedaan antara logat ngapak dan bandhekan terlihat sekali pada penuturan kata-kata yang berakhiran dengan huruf ' k'. Jika dalam ngapak mengucapkan salak, maka terdengar mantap sekali 'k'-nya. Berbeda jika dalam bandhekan, huruf ' k' dalam kata salak sedikit lesap (tidak sejelas seperti pengucapan dalam logat ngapak).
Bahasa Jawa ngapak juga lebih 'jujur' alias apa adanya dalam mengucapkan sebuah kata. Maksudnya begini, misal kata apa (artinya apa) dibaca 'opo ' dalam logat bandhekan, sedangkan dalam logat ngapak tetap diucapkan
'apa'. Memang logat ini seperti susah dihilangkan, jadi meski sudah berbicara Bahasa Indonesia masih terdengar huruf 'k' dibelakang kata tersebut.
Nah mungkin itu dia alasan kenapa orang yang ngomong ngapak dianggap lucu. Tapi meski begitu ngapak adalah salah satu identitas masyarakat Jawa yang harus dijaga dan juga dilestarikan. Karena dijaman sekarang banyak orang yang lahir didaerah ngapak malah tidak mau menggunakan bahasanya sendiri.
Seharusnya kita sebagai orang ngapak asli tidak usah malu lah atau minder karena bahasa kita sendiri. Jika dianggap lucu, iya itung - itung amal lah karena membuat orang lain ketawa.
Ingat kan semboyan orang ngapak?

Dadi ora usah isin nek koe ngomong ngapak....
"Wong ngapak, ora ngapak, ora kepenak.."
Sekian thread kali ini, terima kasih dan sampai ketemu dithread selanjutnya.
:bigkiss:bigkiss
sumber gambar : google, dll
Quote: