Jangan Ngaku Fashionista Kalau Belum Berkunjung ke 7 Museum Cantik Ini!
Friday, July 20, 2018
Museum tidak selalu berhubungan dengan barang-barang peninggalan zaman dahulu. Kini, konsep museum menjadi beranekaragam. Salah satunya tentang dunia fashion atau mode.
Para desainer mode mencoba untuk memperkenalkan koleksi fashion mereka pada museum untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas, jika fashion pun memiliki sejarah dan perkembangan berdasarkan waktu.
Dan berikut, 7 museum fashion yang mampu menghipnotis mata para fashionholic.
1. Museum Ferragamo, Italia
Museum ini terletak di ruang bawah tanah Palazzo Spini Feroni, Florence. Dibuka untuk umum pada tahun 1995 oleh keluarga Ferragamo, museum ini dibuat dengan tujuan memperkenalkan kepada publik seluruh dunia kualitas artistik Ferragamo dan mode internasional. Disini, para pengunjung dapat melihat koleksi sepatu dengan model yang beranekaragam.
2. Museum of Bags and Purses, Belanda
Terletak di Amsterdam, koleksi barang-barang pada museum ini dimiliki oleh Hendrikje Ivo, seorang pedagang barang antik dari Amstelveen. Ia membeli tas pertamanya pada pertengahan 1960-an, hingga akhirnya ia bergairah untuk mengoleksi tas.
Bersama sang suami, Hendrikje Ivo mengumpulkan lebih dari 3.000 tas sebelum memutuskan untuk membuka sebagian koleksi untuk umum. Koleksi makin bertambah, membuat salah satu donatur menawarkan museumnya untuk ditempati tas-tas milik Hendrikje Ivo.
3. Museum De La Moda, Chili
Dahulu, museum ini adalah sebuah rumah yang kemudian dibangun menjadi museum oleh arsitek Chili yaitu Carlos Bolton dan kawan-kawan. Paling menjadi pusat perhatian pada museum ini adalah koleksi Michael Jackson yang terdiri dari 145 buah kostum, diagram tentang pembuatan sepatu antigravity, mahkota yang ditempatkan pada tumbra oleh sang seniman, dan elemen lain yang menandai kehidupan dan kariernya.
Kerennya, museum ini memperoleh sertifikat ISO9001 pada 17 Januari 2014, dengan standar kualitas dan pelayanan yang sangat baik.
4. Museum di FIT, Amerika
Didirikan pada 1969, Museum di Fit menyimpan banyak koleksi seperti pakaian, tekstil, dan aksesoris. Museum mulai mulai menghadirkan pameran pada tahun 1970, dengan meminjam beberapa koleksi dari Museum Seni Brooklyn. Hingga akhirnya museum memperoleh koleksi sendiri serta ribuan tekstil dan bahan-bahan yang berhubungan dengan mode lainnya.
Lebih dari 100.000 orang mengunjungi Museum di FIT setiap tahunnya untuk menghadiri pameran, seminar, dan acara lainnya.
5. Museum Simone Handbag, Korea Selatan
Museum ini adalah gagasan dari Kenny Park, pendiri sekaligus CEO perusahaan tas mewah yang berbasis di Seoul. Simone dan Clark adalah merk tas ternama yang diproduksi oleh Kenny Park.
Bukan hanya koleksi tas yang diproduksi oleh Kenny, museum ini juga menyimpan dompet rajutan dari tahun 1550 dan dompet art deco Bexon dari tahun 1880 yang dapat dilihat oleh masyarakat umum.
6. Museum Fashion Bath, Inggris
Berada di Bath, Inggris. Museum fashion yang satu ini cukup berbeda dengan museum fashion lainnya. Dimana, para pengunjung dapat melihat koleksi berupa pakaian-pakaian bak putri dan pangeran kerajaan Inggris terdahulu.
Museum ini memiliki 100.000 koleksi yang terdiri dari sarung tangan yang dihias pada masa Shakespeare hingga mode oleh desainer terkemuka saat ini dalam koleksi Dress of the Year. Mengunjungi Museum Fashion Bath, seakan melihat perkembangan mode dari zaman ke zaman.
7.Museum Harry Darsono, Indonesia
Harry Darsono, seorang desainer terkenal asal Indonesia ini mengabadikan hasil karyanya di sebuah rumah yang ia sulap menjadi museum, terletak di Cilandak, Jakarta Selatan.
Di Museum Harry Darsono, kamu dapat melihat koleksi seperti gaun pesta, aksesoris dan perhiasan untuk perabotan, piano dan barang pecah belah, serta buku, brosur dan dokumen langka, yang tersebar di tiga lantai.
Sepertinya, seru juga ya jika berkunjung ke museum fashion. Selain kita mengetahui model-model baju, tentunya mata kita dimanjakan dengan koleksinya yang membuat terpana.
Referensi :
https://www.idntimes.comtravel/desti...mpaign=network