Kekhawatiran Akan Nasib PSSI Setelah Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Gubernur
Sunday, July 1, 2018
Dibutuhkan keseriusan dan waktu yang banyak untuk mengurusnya; pembinaan usia muda, pengembangan organisasi, timnas, lobi internasional, permasalahan kompetisi, hubungan dengan Pemda, pemerintah, sponsor, AFF, AFC dan FIFA, bukan pekerjaan yang bisa disambi dan dirangkap. Ini pekerjaan yang butuh fokus dan total. -Achsanul Qosasi

source: facebook.com
Media daring sedang ramai memberitakan tentang kemenangan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatra Utara di Pilkada serentak 2018. Berita-berita itu kebanyakan fokus kepada apa yang akan terjadi setelah Edy Rahmayadi menjabat Gubernur Sumut, sedangkan beliau sendiri sekarang adalah Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).
Rasanya, ane mengerti tentang keresahan yang dirasakan oleh pecinta sepak bola dalam negeri yang mengharapkan kemajuan.
Tentu saja siapa pun mengharapkan hal ini, terlebih sepak bola Indonesia sedang berada dalam masa kritis dalam beberapa tahun. Dan baru mulai berjalan lagi, meski perlahan, setelah pembekuan dari FIFA dan masalah dualisme juga hal lain nya.
Sebagai warga Indonesia yang mengharapkan perubahan positif bagi sepak bola Indonesia, rasanya ane perlu ikut mengingatkan Pak Edy Rahmayadi tentang kekhawatiran masyarakat.
Begini, ada beberapa hal yang dikhawatirkan terjadi. Syukur kalau akhirnya beliau bisa menyangkal kekhawatiran ini.
Berikut ini poin-poin nya:
Quote:
Quote:
Yah, tapi ini semua bukan semata-mata salah Edy Rahmayadi. Kejadian ini terjadi karena regulasi yang belum terlalu kuat. Tidak ada ketentuan bahwa Ketua Umum PSSI tidak bisa merangkap jabatan nya.
Namun tidak ada salahnya juga kita sebagai warga negara Indonesia meminta kedewasaan dari Edy Rahmayadi untuk melepaskan jabatan Ketua Umum PSSI dan fokus membangun Sumatra Utara sebagai Gubernurnya.
Last but not least, Selamat atas kemenangan nya, Pak :hansip
sumber: ini
Quote: