Selamat Datang
pendidikan adalah hal yang sangat vital bagi manusia, karena tidak hanya membangun ruh tetapi juga tubuh yang kuat.
pendidikan sekarang bisa menjadi hal yang sangat murah karena banyaknya beasiswa yang bertebaran dan juga tinkat buta huruf bangsa ini yang hanya sekitar 2,07 persen seharusnya tak bermasalah lagi dengan pendidikan.
dan juga pertahunya dar sekian ratus juta jumlah bangsa ini, ada sekitar 800Ribuan Mahasiswa yang di wisuda dari berbagai bidang, berarti seharusnya kita sudah memiliki banyak tenaga ahli di berbagai bidang toh?
tapi mengapa oh mengapa, sepertinya kita masih terlalu bergantung pada asing untuk membangun suatu hal? padahal orang asing yang di luar sana tinggal di geografis yang berbeda dengan kita, lebih mengetahui seluk beluk negara ini dibanding kita sendiri?
why?
kenapa?
pendidikan sudah berjalan, modal SDA sudah ada, terus kenapa masih banyak penggguran?, kenapa masih banyak infrastruktur yang tertinggal??? rezim yang otokrasipun sudah diberengus, tetapi kenapa rakyat masih susah??
setelah di amati penulis berhipotesa sebagai berikut.
Quote:
Ijazah bukan Ilmu
Ada seseorang profesor yang dulu belajar di Finland, dia belajar ambil doktoral di sana, ketika Ujian dia di tanya oleh pengujinya.
Quote:
Penguji : From Indonesia??
Prof : yes Sir.
Penguji : Ok you passed it
Prof : (Melongo sambil melihat nilai A sudah di tanggan)
ini kisah yang betul-betul nyata, saya di ceritakan langsung oleh beliau, salah satu Guru Besar di sebuah Univ di Lampung.
dia berkata orang luar sudah tahu bahwa orang Indonesia lebih menghargai kertas yang ada Anya dari pada Ilmunya.
walau beberapa lulusan menyangkat pendidikan di luar begini begitu, tetapi itulah fakta yang datang dari narasumber yang sampai sekarang masih hidup.
Ijazah adalah segalanya bagi kita, tetapi? di saat di tanya bisa apa? itu yang lebih penting, karena Ilmulah seseorang Mulia, bukan karena gelar di belakangnya.
Malu dong kita kalau sudah gelarnya sudah panjang kek ujung KRL tetapi apa-apa harus menyicil?(ingat buku Rich Dad Poor Dad? yang ceritanya ada bapak kandungnya yang gelarnya panjang sekali tapi apa-apa harus menyicil, gak seperti bapak angkatnya yang pendidikanya biasa tapi tinggal ngengkang-ngenkang kaki duit ngalir??)
Jadi sadar agan and sist semua, Ilmunya yang berharga.
kek film 3 Idiot. hehe
Quote:
Dijajah bukan Menjajah
bukannya Penulis ingin kita menjadi penjajah, tetapi kita memang lebih suka bertahan dari pada menyerang, contoh Sepakbola, dll yang menyerang cuma Bulu Tangkis, dan yang paling jago kita Lari, apalagi yang dari eknyataan(lha??)
ke intinya, dulu sebelum MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) rtesmi di Indonesia, kita selalu di doktrin, beware nanti ada orang Thailand(Swadhikhap2) jualan obat di samping komplek, semua lapangan pekerjaan Kantoran di renggut orang Malaysia dan Singapur, dan pekerjaan sebagai PSK di rebut sama dari Thai.
dan hampir semua orang yang belagak motivator sebelum Penulis kuliah di Bandung, ngomongnya sama.
kita terancam, lapangan kerja akan di rebut bangsa Luar!!! lah?
kenapa gak kitanya loh yang jadi Expat ke sana? kita yang rebut semua pekerjaan mereka(kalo mau jahat??), kita selau di doktrin dan di doktrin kalau kita ini ga bisa apa-apa, jadinya? ya gini dah..
padahal dah di buktiin kan? kuli kita lebih kompeten dari pada dari menlen?
Quote:
Instan bukan Proses
yang intant itu adalah ayng mudah dan murah, demi tidak membebani otak kita selalu memakai cara instant untuk melakukan apapun, contoh
ga kerjakan PR.
besoknya bilang ke temen,
Cuk Numpang Nyalin PRmu... , maen dotaRank ga Naek2 dari Herarld, bilang ke yang jago,
Boss BOST Rank Gua dong.. sampai Skripsi, itu jadi ladang bray bakal yang pinter, olah data feenya berapa, sampai bab 5 feenya berapa.
dari yang kecil saja, kita ga mau berproses, tapi sukses mau, kan ini namanya
********* jadi harus ada proses bray, karena proses gak menghianati hasil
Quote:
Failure is Nasib, Stop Trying
segala sesuatu itu di tangan Tuhan, tetapi ga juga kita nyoba sekali gagal eh bilang ya nasib belum berhasil, kenapa ga pelajari kegagalanya dimana dan fix it?
kan di Al-Quran juga udah di jelaskan Bahwa
Allah tak akan mengubah suatu kaum sebelum kaum itu yang mengubahnya jadi apa artinya ini?..
Jelas berarti kita harus tetap berusaha gan, bukanya hanya mengeluh...
tetapi ada yang lebih penting.
Bersyukur.
Quote:
Penerus bukan Penentu
yang terakhir, kita ini ada di kubu mana, yang meneruskan? atau yang menentukan?? kalau meneruskan, akan kita teruskan juga korupsi dan lainnya. Tetapi kita butuh Penentu bray, yang menentukan nasib itu kita sendiri. jadi jangan hanya berjalan di jalan yang sudah ada.
karena akan sampai kapan guys kita meneruskan tradisi yan tidak-tidak di negara ini?
kita harus menentukan yang korup di apakan yang baik di gimanakan. kita harus menentukan SDA di gunakan di dalam negeri atau terus-an di export.
contoh, jalan tiap hari rusak, lha itu Aspal Buton bakal apaan? kok cuman di export? kenapa ga di pakai di dalam negeri?
ini siapa yang tentukan?
Itulah beberapa analisis dari penulis tentang fenomena yang terjadi tentang mengapa kita tak bisa mandiri..
sebentar lagi bonus Demografi, jadi jangan sampai Bonusnya ,menjadi bonus pengguran demografi yang hanya menjadi beban negara.
Jaman mereka yang sedang di atas akan segera berakhir dan kita akan menggantikanya.
semoga dengan tulisan ini generasi yang sekarang dan yang akan datang bisa berubah dan terus berkarya demi memajukan negara ini
keep Positive and keep dreaming
and do that
and last
Jangan Lupa bahagia
Quote:
gambar hanya ilustrasi semata yang di ambil dari google