Mantap! Player Terbaik DOTA 2 SEA Ini Salah Satunya Dari Indonesia Gan
Monday, July 23, 2018
SEA bukanlah region yang paling ditakuti dari keseluruhan area kompetisi di DOTA 2, melainkan lebih terkenal karena perilaku toxic dari pemainnya. Tapi mungkin kamu juga tidak menyangka bahwa ternyata kawasan ini juga melahirkan bakat-bakat midlane yang sangat berbakat dan mencuri banyak perhatian penggemar hingga organisasi besar baik dalam maupun luar SEA.
Siapa saja pemain midlane terbaik SEA? Berikut adalah 5 pemain pilihan Esports.ID, yang dinilai berdasarkan kinerja dan performanya selama ini.
- Abed "Abed" Yusop
Spoiler for Abed:
Pemuda berusia 18 tahun ini mencuri perhatian komunitas DOTA 2 pada Wild Card The International 6 dengan permainan Meepo-nya. Ditenggarai sebagai salah satu hero tersulit untuk dimainkan, Abed malah tunjukkan kepiawaian yang sulit digambarkan kata-kata ketika mengendalikan hero keroyokan ini. Saking hebatnya, Meepo wajib di-ban ketika tim manapun berhadapan dengan Abed.
Penampilan memukaunya telah curi perhatian tim Amerika Utara, sampai akhirnya Abed pun melanjutkan karir mudanya di negeri paman Sam. Di sana dia menuai banyak ilmu dan berlatih sangat keras hingga menjadi pemain pertama yang berhasil menembus angka 10.000 MMR, tertinggi di dunia.
Abed kembali ke SEA untuk bergabung pada Fnatic pada November 2017 silam atas ajakan dari EternalEnvy. Di region 'toxic' ini, dia tetap ada di urutan teratas pemain top MMR dunia. Namun kini diiringi persaingan yang sengit dari sesama pemain SEA lain yang ternyata tak kalah trengginas.
Bukan cuma Meepo, Abed juga piawai kendalikan Queen of Pain, Invoker, Ember Spirit, dan Dragon Knight, yang merupakan sebagian kecil dari sekian hero andalannya pada turnamen maupun pub games.
- Yeik "MidOne" Nai Zheng
Spoiler for MidOne:
Pemain dengan karakteristik flashy dan rajin melakukan permainan cantik beresiko tinggi ini awali karir dengan bermain di level persaingan bawah untuk menimba ilmu dan pengakuan. Kemenangan di salah satu turnamen lokal membawanya pada pantauan Fnatic yang pada kemudian meminangnya.
Di Fnatic, nama MidOne sebagai midlaner Asia Tenggara makin santer bahkan kerja kerasnya membuahkan prestasi sebagai pemain pertama yang menyentuh angka 8000 MMR di server Asia Tenggara. Bersama Fnatic, dia berkesempatan tampil di ranah kompetisi yang lebih tinggi, sekaligus bertemu tim-tim terbaik dunia hingga akhirnya Team Secret jatuh hati pada permainan berani MidOne.
Pemuda 22 tahun ini akhirnya bergabung bersama kapten Puppey pada bulan Agustus 2016 setelah sembilan bulan kiprahnya bersama Fnatic. Dengan dukungan dari organisasi yang lebih besar, dia pun torehkan banyak prestasi individu, seperti pemain pertama yang capai 9.000 MMR di server Eropa plus perintis untuk tembus 10.000 MMR di SEA. Sementara prestasinya di tim juga tak kalah mentereng dengan sabet beberapa gelar Pro Circuit serta trofi di luar format Valve, pada musim-musim sebelumnya.
Layaknya midlaner sejati, dirinya andal memainkan Shadow Fiend, Invoker, Ember Spirit, dan Lina. Agresifitas dan kepercayaan dirinya membuat Secret sangat bergantung kepada MidOne untuk menciptakan keunggulan. Team Secret juga 'nanggok' karena sangat sedikit pemain yang bisa unggul satu lawan satu lawan MidOne.
- Kam "NaNa/MooN" Boon Seng
Spoiler for NaNa:
Pemain yang bercitra cukup buruk di mata penikmat DOTA 2 Indonesia karena aksi "unpause" kontroversial kala menghadapi salah satu tim Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri prestasi dan permainannya melejit sejak dipandu oleh Mushi di bawah tim Mineski.
NaNa yang kini lebih memilih nickname MooN jadi kunci permainan Mineski di musim ini, terutama permainan Shadow Fiend dan Invoker-nya. Bersama dengan IceIceIce, dialah sosok playmaker sejati di Mineski sementara Mushi lakoni peran farming.
Sebelum gabung Mineski, NaNa sudah ukir reputasi sendiri dengan bawa WG.Unity, tim asal Malaysia dengan ikuti hajatan Boston Major di tahun 2016, bahkan finish di peringkat tengah.
Karakteristik utamanya adalah konsistensi dalam laning. Meski tak cukup banyak bermain flashy namun stabilitas permainannya menjadikan NaNa lawan yang tangguh di midlaner.
- Armel Paul "Armel" Tabios
Spoiler for Armel:
Midlaner anyar dari TNC Predator akan unjuk gigi di TI8 Agustus nanti. Sebelumnya, bersama Clutch Gamers, dia cuma kesempatan mejeng di turnamen regional dengan hasil-hasil medioker. Beruntung teman senegaranya di Filipina mengajaknya gabung di TNC Predator, meski harus 'menurunkan' KuKu ke support 5.
Namun hal itu terbayarkan dengan performa eksplosif dari sang midlaner terutama dengan hero andalannya macam Outworld Devourer, Puck, dan Bloodseeker. Kehadiran Armel menjadi penerus bakat-bakat midlane SEA yang berkiprah di ajang The International sembari terus pancarkan mutiara tersembunyi di region ter-toxic zonasi DOTA 2.
Keunggulan Armel adalah kekompakannya bersama rekan TNC Predator. Cenderung tidak egois dalam farm atau kill, bahkan selalu sedia berotasi di setiap kesempatan. Itu juga yang menjadi kelebihan dari TNC dan mengapa tim ini berhasil menumbangkan banyak tim besar lewat kerjasama tiap pemainnya.
- Muhammad " InYourDream" Rizky
Spoiler for IYD:
Pemain terakhir tentu saja bakat asal Indonesia, InYourDream. Pemegang rekor MMR tertinggi dunia berhasil mencuri perhatian komunitas DOTA 2 lewat permainan cantiknya di server SEA. Tentu IYD masih butuh pembuktian tampil di ajang mancanegara bergengsi, namun hal itu akan segera terwujud dengan penampilan beringasnya bersama TNC Tigers sejauh ini.
Kebolehan IYD tak bisa diragukan lagi, dia pernah 'adu jotos' dengan Miracle-, No[o]ne, sampai pemain kelas dunia lainnya dan menang kala mereka berkumpul di server SEA untuk mengikuti ESL One Genting. Saat ini juga rivalitas pub matchnya dengan Abed, kelompok TNC Predator, dan NaNa cukup sengit memperebutkan peringkat pertama leaderboard SEA.
Salah satu keunggulan IYD adalah fleksibilitas dan variasi heronya yang luas. Mampu menari dengan hero midlane klasik seperti Invoker, Dragon Knight, Viper, atau Razor, dia juga pandai micro di beberapa kesempatan menggunakan Visage dan Meepo. Permainan flashy-nya juga tak kalah silau bila dirinya menggunakan Shadow Fiend, Ember Spirit, atau Storm Spirit.
Bahkan inisiatifnya sebagai playmaker menggunakan Magnus dan Earthshaker kerap mencengangkan viewers lewat video highlight yang mulai banyak di-upload kanal Youtube luar. Ditambah aksi Kunkka dengan Tidebringer presisi + skill Armlet Toggling dari IYD kian menandakan pemain ini sangat niat belajar dan ingin menjadi yang terbaik di DOTA 2.
Sayang, salah satu kesempatan terbaiknya mengikuti TI8 kemarin harus diurungkan setelah TNC Predator mampu comeback dramatis melawan TNC Tigers. Namun dari sudut pandang positif, tentu hal itu baik untuk memberi pelajaran bagi IYD dalam menguasai ranah kompetitif SEA lebih dulu sebelum bertransisi ke level mancanegara. Dengan begitu semoga hasilnya bisa lebih baik karena secara mental dia sudah siap bersaing dengan player terbaik di dunia.
Itu dia sosok-sosok pemain Midlaner SEA Terbaik pilihan Esports.ID! Pemain mana yang jadi pilihanmu dan apa alasan kamu menjagokannya?
Spoiler for Hot Thread Lainnya:
1. Kejiwaan Gamer
2. Game Punya Banyak Khasiat
3. Arena of Valor Tersukses atau Terkaya
4. Kisruh Linksys CSGO
5. 10 Srikandi eSports Paling Eksis 2017
6. Dampak Disney Terhadap Esports
7. Steam di Blokir oleh China
8. Tetap Berprestasi Meski Minim Indra
9. Anak Warnet yang Kini Sukses
10.Penghargaan dan Apresiasi Steam Award 2017
11.Tawaran dari Hollywood dan Netflix
12.Penghargaan dan Apresiasi Steam Award 2017
13.Perilaku Tak Terpuji
14.Cloud9 Tak Tertandingi
15.Mau Main Apa Nih
16.Basecamp Pro Player
17.Kapan Indonesia Punya Arena eSport?
18.Alibaba Dukung eSports
19.Srikandi eSports
20. Bersama Dukung eSports di Asian Games 2018
21.Kenali Senjatamu Untuk Situasi Yang Tepat
22.Kuasai Guide Essential PUBG (1)